Orang Miskin Yang Suka Pamer
Saya itu mungkin termasuk orang yang paling miskin diantara teman-teman yang saya kenal.Miskin kok ngaku?.Ini bukan pengakuan tapi kenyataan.Begitu juga bila dibandingkan saudara atau teman sejawat lainnya.Kenyataannya memang berkata demikian,saya adalah orang yang paling miskin di antara orang-orang lain yang bergaul dengan saya dalam kehidupan di dunia ini.
Kemiskinan pertama adalah saya belum atau tak punya rumah sementara teman yang lain sudah punya rumah,bahkan rumah mereka mewah dan tak jarang lebih dari satu.Saya pernah mengajukan kredit pemilikan rumah tapi ditolak bank karena alasan tertentu.Akhirnya hingga saat ini saya cuma bisa ngontrak rumah dan terkadang hidup berpindah.
Sebenarnya saya mempunyai rumah warisan di kampung kelahiran saya di Cirebon sana,tapi sekarang rumah tersebut bukan lagi milik saya karena saya sudah mewakafkannya untuk kepentingan orang banyak.Maklum saja,dulu saya tak sempat membahagiakan orangtua,jadi rumah warisan itu saya kembalikan lagi untuk keduanya dengan cara diwakafkan.Saya berharap pahalanya akan sampai kepada orangtua saya tercinta.Semoga keduanya bisa sedikit bahagia dengan apa yang saya lakukan ini.
Kemiskinan yang kedua adalah saya tidak punya motor,mobil atau kendaraan lainnya.He he,jangankan mobil,motor saja saya tidak punya.Maklum saja,sayakan tidak bisa (lebih tepatnya tidak boleh) lagi mengendarai kendaraan.Jadi kalau saya membeli kendaraan pasti akan percuma karena saya tak bisa mengendarainya.Jadilah saya akrab dengan ojek,becak,angkot,bus dan kendaraan umum lainnya.Uang saya akhirnya cuma habis buat ongkos naik kendaraan umum saja.
Kemiskinan yang ketiga adalah saya tidak punya tabungan sementara teman-teman lain punya tabungan yang begitu banyak.Jangankan tabungan,uang gaji atau honor saja pas-pasan dan kadang kurang,sementara kebutuhan hidup saya begitu banyak hingga semuanya tak bisa tercukupi.Semuanya serba pas-pasan dan solusinya harus pintar-pintar menggunakan uang.Saya hanya guru biasa yang tak pernah mau berusaha menjadi pegawai negri dan mendapat sertifikasi karena saya merasa tidak berhak.Jadilah saya seorang guru yang hidup dengan gaji seadanya,secukupnya.Sementara usaha yang lain tak juga membuahkan hasil.
Kemiskinan yang keempat,kalau yang lain suka membeli dan menyimpan perhiasan dan barang berharga lainnya,saya pasti tak bisa membelinya.Selain tak begitu tertarik dengan barang mewah,saya juga gak punya uang untuk membelinya.Saya justru lebih suka membeli buku atau bahan bacaan lainnya saja.Jadi kalau yang lain kekayaannya terus bertambah,saya hanya buku dan ilmu saja yang bertambah.Tapi semoga saja saya hal tersebut bisa memberikan manfaat pada orang lain melalui buku-buku saya yang saya taruh di perpustakaan.
Kalau yang lain bisa pamer kekayaan sementara saya hanya bisa pamer kesederhanaan.Tapi syukurlah,saya sudah mewakafkan dan menyumbangkan tanah,rumah,perabotan,buku,uang dan beberapa benda lain yang saya punya untuk perpustakaan,yayasan dan tempat kegiatan masyarakat lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.Kekayaan tak bertambah tak mengapa,yang penting kebaikannya bisa selalu bertambah.
Saya memang orang miskin yang suka pamer.Kok suka pamer?.Kalau suka pamer mewakafkan dan memberikan harta benda yang dimiliki berarti ria dong namanya?.
He he,kalau orang pamer kekayaan yang lain pasti ingin juga punya kekayaan tersebut.Semua pasti berlomba-lomba agar bisa kaya.Betulkan?Kalau saya pamer dengan apa yang sudah saya lakukan,itu karena saya berharap banyak orang yang mau mengikuti langkah saya juga.Kalau banyak orang yang mengikuti perbuatan baik saya,maka otomatis semakin banyak juga manfaat yang ditebarkan oleh orang tersebut kepada orang-orang lainnya.Betulkan?.
He he,saya pamer melulu ya.Ya,mudah-mudahan dengan pamernya saya ini tidak semakin banyak orang yang hanya memikirkan kesenangannya sendiri,yang terkadang hingga rela mengorbankan sesama demi mencapai tujuannya.
Wallahua'lam bisshowab...
*Baca tulisannya jangan terlalu serius ya,karena tulisannya 'penuh bumbu'
**Tulisan ini ditulis untuk tujuan khusus
***Setelah membaca tulisan ini,silahkan baca 'Orang Miskin Yang Suka Pamer (Tanggapan)' di tulisan lainnya.Semoga bisa ditemukan dan diketahui seperti apa pola pikir pembaca sekalian dalam menanggapi tulisan ini,dan juga tulisan-tulisan lainnya yang terdapat dalam blog ini.Terima kasih...