Kamis, 28 Juli 2016

Meminta Rizki Yang Berkah

Meminta Rizki Yang Berkah

Namanya hidup,setiap makhluk hidup terutama manusia pasti tak lepas dari yang namanya Rizki.Hampir setiap manusia menginginkan Rizki,tak hanya sedikit tapi seringkali meminta dalam jumlah yang banyak dan berlebih.

Rizki yang banyak apalagi sampai berlebih itu memang asik dan enak.Banyak hal yang kita bisa dapatkan atau kita nikmati.Dengan Rizki yang banyak kita bisa mencukupi aneka kebutuhan kita,mulai dari kebutuhan primer,sekunder hingga tersier.Dengan Rizki yang banyak kita bisa melakukan banyak hal,sekalipun dengan biaya yang tidak sedikit untuk memperolehnya.

Rizki yang banyak apalagi berlebih itu !e!yang asik dan enak.Makanya hampir semua orang ingin mempunyai rizki yang banyak dan berlebih.Berbagai macam cara pun dilakukan agar bisa mendapatkan rizki yang banyak dan berlimpah.Tak hanya dengan usaha halal,terkadang usaha harampun dilakukan demi mencapai apa yang diinginkan.

Betulkah rizki yang banyak dan berlebih itu asik dan enak?,betulkah dengan rizki yang banyak kita bisa memperoleh banyak hal?.Jawabannya pasti iya.Tapi betulkah rizki yang banyak dan berlebih itu bisa mendatangkan kedamaian hidup?.Jawabannya tentu saja tidak.Terkadang rizki yang banyak tak selalu mendatangkan kedamaian dalam hidup karena rizki yang diperoleh dan dimiliki tidak ada keberkahan di dalamnya.

Rizki yang bisa mendatangkan kedamaian dalam hidup adalah rizki yang berkah,yaitu rizki yang didapat dengan cara halal,digunakan untuk keperluan halal,digunakan untuk kepentingan yang bernilai ibadah,juga yang diterima dengan rasa ridho dan ikhlas.

Sedikit atau banyak,rizki yang berkah akan mencukupi.Sedikit atau banyak rizki yang berkah akan mendatangkan kebaikan.Sedikit atau banyak rizki yang berkah akan mendatangkan kebahagian ydi dunia dan akhirat.Rizki yang berkah tergantung kepada orang yang memilikinya.Bagaimana kita mendapatkannya,bagaimana kita menggunakannya.

Meminta rizki yang banyak memang tidak dilarang,tapi meminta rizki yang berkah itu lebih utama.Rizki yang banyak namun tidak berkah hanya akan mendatangkan bencana,rizki sedikit ataupun banyak asal berkah pasti mendatangkan bahagia.Seberapapun banyaknya rizki kita,bila tidak berkah tak akan membuat kita tenang.

Dulu saya juga sering meminta rizki yang banyak dan berlimpah,karena saat itu saya beranggapan kalau orang yang mempunyai harta banyak atau berlimpah itu hidupnya akan  bahagia.Tapi kalau sekarang saya hanya meminta rizki yang berkah,karena ternyata rizki yang berkah lah yang bisa mendatangkan bahagia yang sesungguhnya.Hal ini sudah dialami oleh banyak orang yang saya temui.Orang yang mempunyai rizki yang berkah itu dijamin bahagia,sedikit ataupun banyak tak jadi masalah,yang penting bisa mendatangkan kebaikan.

Minggu, 24 Juli 2016

Sedekah Secara Terang-Terangan

Sedekah Secara Terang-Terangan

Sedelah secara terang-terangan itu berat sekali karena banyak sekali godaannya juga cobaannya.Godaan dan cobaan itu tak hanya datang dari dalam diri sendiri tetapi juga dari luar,baik itu dari syetan maupun manusia lainnya.Makanya banyak orang yang memilih sedekah secara sembunyi-sembunyi,sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw.

Salahkah sedekah secara terang-terangan?,tentu saja tidak.Secdekah secara samar atau secara sembunyi-sembunyi itu sama baiknya,yang penting niat di hatinya.Yang penting saat sedekah itu jauhkan diri dari sifat Riya,sum'ah,ujub,atau takabur.

Sedekah secara terang-terangan itu bukan hal mudah,karena kita harus bisa melawan semua sifat buruk yang ada dalam diri kita.Tapi sedekah secara terang-terangan itu banyak faedahnya,pahala juga bisa jadi berlimpah-limpah.Faedah dan pahala yang didapat akan berlimpah jika sedekah yang dilakukan itu dilakukan dengan ikhlas sekaligus untuk mengajak orang lain untuk turut serta melakukan sedekah seperti yang dilakukan oleh kita.

Berikut hal-hal yang perlu di perhatikan saat kita melakukan sedekah secara terang-terangan.

Riya (berharap pujian)

Sedekah secara terang-terangan itu rawan dengan pujian orang.Kalau tidak waspada bisa-bisa kita justru berharap pujian dari orang lain tersebut.Yang semula berharap ridho Allah SWT saja terkadang bisa berbelok mengharap pujian orang,lebih-lebih yang niat awalnya sudah berharap pujian dari orang.Yang terpenting adalah luruskan niat,karena semua amal ibadah kita hanya berharap ridho Allah SWT.

Sum'ah (berharap popularitas)

Riya dan sum'ah itu saling berkaitan.Kalau Riya berharap pujian,maka sum'ah berharap kepopuleran atau ketenaran.Memang tak sedikit orang yang berharap namanya dikenal oleh banyak orang.Semoga yang bersedekah tidak tergoda untuk menjadi populer di kalangan masyarakat umum karena sedekahnya.Sedekah karena Allah,untuk Allah.Karena kekayaan yang kita miliki juga berasal dariNya.

Ujub (bangga)

Ujub atau bangga terhadap diri sendiri.Karena merasa bisa bersedekah seseorang malah datang sifat ujubnya.Apalagi setelah melihat sedekahnya lebih banyak atau lebih sering dari sedekah orang lain.Bangga kalau dirinya bersedekah,bangga kalau dirinya kaya,dan lain sebagainya hingga melupakan karunia Allah SWT.

Takabur (sombong)

Sifat sombong adalah sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT,semoga kita semua dijauhkan dari sifat ini.Jangan sampai Sedekah kita itu malah mendatangkan kesombongan pada diri kita,memandang orang lain lebih rendah dari kita,melihat orang lain tidak lebih baik dari kita,naudzubillah mindzalik.Sedekah itu tujuan utamanya untuk menolong orang lain atau turut serta dalam menegakkan ajaran Agama Islam.S semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong ini.

Khouf (ketakutan)

Ternyata takut dalam bersedekah secara terang-terangan juga kerap kali datang pada orang yang hendak melakukan sedekah secara terang-terangan.Bisa jadi takut menjadi riya,sum'ah,ujub atau takabur.Atau bisa juga karena takut mendapat cap dari orang lain atau masyarakat bila kita adalah orang yang suka pamer,sombong,dan lain sebagainya.

Sedekah secara sembunyi-sembunyi itu baik,sedekah secara terang-terangan juga baik.Semua kembali kepada niat masing-masing orang yang bersedekah.

Semoga saat kita bersedekah selalu diniatkan karena Allah SWT,bukan karena makhluk ciptaanNya.Mengharap dan mendapat ridho Allah itu lebih indah dibandingkan mengharap dan mendapat pujian dari makhluk ciptaanNya.

Rabu, 13 Juli 2016

Makam Buyut Demang Dan Makam Sanga (Kanci Kulon Cirebon)

Makam Buyut Demang Dan Makam Sanga (Kanci Kulon Cirebon)

Di Desa Kanci Kulon Kecamatan Astana Japura Kabupaten Cirebon terdapat makam yang sering diziarahi oleh banyak orang,yaitu makam Buyut Demang Dan Makam Sanga.
Semula di makam yang dekat dengan Jalan Tol Palikanci ini hanya  makam Buyut Demang (Raden Surya Nada) saja yang kerap didatangi dan diziarahi oleh banyak orang.Orang-orang Kanci dan sekitarnya juga biasa menyebut pemakaman ini dengan nama pemakaman Buyut Demang.Hingga suatu saat ada seorang warga desa yang bermimpi tentang keberadaan makam yang berjumlah sembilan ini,yang tepat berada di dekat pintu masuk pemakaman Buyut Demang.Setelah digali ternyata di areal pemakaman Buyut Demang ini terdapat beberapa makam.Dari sinilah asal mula keberadaan Makam Sanga.

Jika Buyut Demang adalah leluhur yang dulu menjadi Demang atau Kepala Daerah di Desa Kanci dan sekitarnya yang keberadaannya sudah diketahui sejak lama,maka keberadaan makam Sanga ini belum diketahui siapa jasad yang berada di dalam makam tersebut.Walau belum diketahui siapa sebenarnya nama dan kedudukan mereka,namun sebagian besar warga Desa Kanci Kulon dan sekitarnya percaya bila jasad yang terdapat di dalam makam-makam tersebut bukanlah orang sembarangan.

Mengunjungi pemakaman ini tidaklah terlalu sulit.Datang saja ke Desa Kanci Kulon.Cari saja masjid yang berada tepat di sisi jalan  Sindang Laut-Cirebon yang biasa dilewati oleh mobil Elf Cirebon-Sindang-Ciledug atau mobil bus Ciledug -Jakarta.Dari jalan ini letak pemakamannya tidak terlalu jauh.

Makam Mbah Buyut Demang terdapat di dalam sebuah bangunan yang tidak terlalu besar.Pintu masuknya pendek dan kecil,yang  mengharuskan orang yang masuk untuk berjongkok agar tidak terkena atap pintu.Di dalam bangunan ini terdapat dua makam,yaitu makam Buyut Demang dan temannya.

Makam Sanga terletak di sebuah areal terbuka dengan bata-bata  tua yang mengelilingi makam tersebut,yang sudah berusia ratusan tahun.Sekarang ini Makam Sanga sudah diberi atap dengan tiang penyangga dari besi dan tembok.Hal ini dimaksudkan agar para peziarah tidak kepanasan atau kehujanan saat berziarah ke makam ini.


Makam Buyut Demang


Makam Sanga (Makam Sembilan)

Makam Mbah Kiai Said Gedongan

Makam Mbah Kiai Said Gedongan

Mbah Kiai Said adalah seorang ulama atau Kiai yang merupakan pendiri Pesantren Gedongan.Walau beliau telah lama tiada,namun pesantren yang didirikannya tersebut masih berdiri dan berkembang hingga sekarang.

Semasa hidupnya Mbah Kiai Said dikenal sebagai seorang ulama yanggoat dan tekun dalam menyebarkan ajaran agama Islam sekaligus pejuang yang gigih melawan Penjajah Belanda.B eliau sendiri merupakan keturunan dari Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Makam Mbah Kiai Said terletak di Gedongan,Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon,Jawa Barat.Letak makamnya berada tak jauh dari pesantren yang didirikannya.Hampir setiap hari makamnya selalu ramai diziarahi oleh banyak orang,terutama oleh para santri dan alumni Gedongan.

Makam Mbah Kiai Said terbilang bersih dan rapi karena memang dirawat oleh keluarga dan keturunannya,di mana perawatan sehari-harinya diserahkan kepada seorang juru pelihara.Bangunannya sendiri terbilang sederhana,hanya bangunan terbuka dengan atap dan tembok yang tidak terlalu tinggi.

Pesantren Gedongan Ender-Cirebon

Pesantren Gedongan-Ender Cirebon

Pesantren Gedongan yang terletak di Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon adalah sebuah pesantren tua yang berusia lebih dari satu abad.Pesantren ini didirikan oleh Mbah Kiai Sa'id yang merupakan keturunan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).Pesantren Gedongan masih berkaitan erat dengan Pesantren Buntet,Benda dan Kempek karena adanya pertalian darah juga perkawinan antara keturunannya.

Di Pesantren Gedongan ini terdapat asrama-asrama yang diperuntukkan untuk para santri putra dan putri,yang sebagian besarnya diasuh oleh para kiai yang masih merupakan keturunan Mbah Kiai Sa'id.Letaknya yang jauh dari keramaian menjadikan pesantren ini sangat baik dan cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk menuntut ilmu,karena begitu tenang dan jauh dari hiruk pikuk yang kadang mengganggu konsentrasi belajar para santri.

Lembaga pendidikan yang terdapat di pesantren ini mulai dari tingkat sekolah dasar dan menengah,yaitu MI,MTs dan Aliyah.Selain ketiga lembaga pendidikan formal tersebut,di Pesantren Gedongan juga terdapat balai latihan kerja yang menyalurkan peserta didiknya ke luar negeri,yaitu ke Jepang.

Seperti kebanyakan pesantren pada umumnya,di Pesantren Gedongan juga mengadakan aneka pengajian kitab suci Al-Quran dan juga kitab-kitab kuning.Aneka pengajian tersebut diselenggarakan dari mulai pagi hingga malam hari.Pengajian Al-Qur'an dan kitab kuning merupakan cikal bakal dari terselenggaranya pesantren yang sudah meluluskan ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia ini.



Minggu, 10 Juli 2016

Makam Pangeran Muhamad (P.Luhung/Luwung)

Makam Pangeran Muhamad (P.Luhung/Luwumg)

Pangeran Muhamad atau yang biasa disebut Pangeran Luhung tau Luwung adalah seorang penyebar Islam yang hidup sezaman dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.Beliau sendiri merupakan keturunan Syarif Hidayatullah dari jalur perempuan,sementara dari jalur laki-laki ada yang mengatakan bila beliau merupakan keturunan Syekh Quro Karawang,namun ada juga yang mengatakan beliau adalah merupakan keturunan Syekh Nurjati.

Makam Pangeran Muhamad yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Luwung ini terletak di Desa Luwung Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.Letak makamnya tidak terlalu jauh dari jalan Pantura Cirebon dan sangat mudah dijangkau dari berbagai wilayah dengan aneka kendaraan.

Keadaan makam Pangeran Luwung lumayan bersih dan indah dengan bangunan makam yang bernuansa tradisional khas Cirebon.Makam Pangeran Luwung sendiri berada di sebuah bangunan yang pintunya tertutup yang tidak dibuka setiap saat.Para peziarah yang datang seringkali hanya berziarah di luar bangunan utama yang tetap nyaman dan aman untuk berziarah.

Hampir tiap hari makam ini selalu dikunjungi oleh orang dari  wilayah Cirebon dan sekitarnya.Letak makamnya sendiri berada di belakang sebuah masjid,sehingga kesan angker tidak ditemukan di pemakaman ini.

Makam P. Muhamad (P.Luwung/Luhung)


Rabu, 06 Juli 2016

Berlebaran Di Keraton Cirebon

Berlebaran Di Keraton Cirebon

Bagi sebagian orang  yang mudik ke Cirebon pasti sudah banyak yang tahu tentang kebiasaan berlebaran di Keraton Kasepuhan,Kanoman dan Kacirebonan.Saat lebaran atau sehari setelah lebaran,biasanya para Sultan di Keraton-keraton yang ada di Cirebon selalu mengadakan silaturohim dengan masyarakat umum.Semua orang bisa datang dan bertemu dengan Sultan dan keluarganya.

Walau bukan pejabat publik seperti presiden,gubernur,walikota atau bupati,ajang silaturohim yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan open house yang dilakukan oleh para sultan di Cirebon ini tetap ramai dikunjungi oleh masyarakat umum.Tak hanya bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya saja,tapi juga bagi masyarakat umum dari luar Cirebon.

Ajang silaturohim antara para Sultan dan masyarakat umum ini sudah berlangsung selama ratusan tahun.Hingga saat ini ajang silaturohim ini tetap terselenggara dan selalu dipadati oleh masyarakat banyak,mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.

Seperti ajang silaturohim yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya,masyarakat yang datang ke Keraton Kasepuhan,Kanoman dan Kacirebonan akan bersalam-salaman dengan para Sultan,keluarga,dan masyarakat lainnya.Terkadang aneka makanan tradisional atau makanan khas Cirebon juga tersedia.

Waktu bersilaturohim dengan para Sultan memang tidak lama dan  hanya berlangsung beberapa jam saja.Bagi yang datang setelah acara silaturohim tetap bisa berkunjung ke Keraton,karena Keraton-keraton di Cirebon ini terbuka untuk umum dari pagi hingga sore hari.Walau tak bisa bersilaturohim,para pengunjung bisa melihat-lihat bangunan dan benda-benda bersejarah peninggalan masa lalu yang sudah berusia ratusan tahun,yang terdapat di keraton-keraton tersebut.