Selasa, 14 September 2021

Kiai Gozali dan Keluarganya

Kiai Gozali dan Keluarganya

Kiai Gozali adalah salah seorang yang tergabung dalam kelompok Ardisela di waktu belakangan.Beliau adalah seorang ulama keturunan Syekh Bentong yang menikah dengan Nyai Fatimah,putri atau cucu Mbah Muqoyim dari istrinya yang tinggal di Tuk Karangsuwung.Sepeninggal Mbah Muqoyim,Kiai Gozali lah yang melanjutkan keberadaan Pesantren Tuk Karangsuwung yang pernah didirikan oleh Mbah Muqoyim di masa tuanya setelah beliau kembali dari pelariannya ke Pemalang.Pengelolaan Pesantren Tuk Karangsuwung yang letaknya tak jauh dari Makam Mbah Muqoyim ini disokong juga oleh Mbah Mutaad,yang di kemudian hari lebih aktif mengurusi Pesantren Buntet.Hingga beberapa generasi Pesantren Tuk Karangsuwung ini terus berjalan,dan tutup sekitar tahun 1960 an.Sekarang ini lokasi Pesantren Tuk Karangsuwung  lebih dikenal dengan nama Blok Kamer atau Gang Kiai Kamali.

Dari pernikahannya dengan Nyai Fatimah binti Mbah Muqoyim Kiai Gozali dikarunia beberapa putra,salah satu putranya yang dikenal pada zamannya adalah Kiai Abdussalam.

Kiai Gozali dan Mbah Mutaad juga akhirnya menjadi besan,karena 
Kiai Abdussalam menikah dengan Nyai Saodah binti Mbah Mutaad.Dari pernikahannya dengan Nyai Saodah ini Kiai Abdussalam dikarunia empat orang putra dan satu putri,yaitu :
1.Kiai Ilyas
2.Kiai Hamzah
3.Kiai Ahmad Dahlan
4.Nyai Ruhilah
5.Kiai Ahmad Hud.

Memgenai putra atau putri lainnya dari Kiai Ardisela Gozali ini belum diketahui,karena anak cucunya tidak terbiasa membuat daftar silsilah atau nama-nama anggota keluarga.

Informasi dan data selanjutnya adalah tentang putra-putri Kiai Abdussalam,di antaranya adalah Kiai Ilyas dan Nyai Ruhilah.Cucu Kiai Gozali yang bernama Kiai Ilyas bin Kiai Abdussalam ini diketahui menikah dengan Nyai Fatonah,putri dari Nyai Kulak dan Kiai Abdul Mu'thi bin Mbah Mutaad.Dari perkawinannya dengan Nyai Fatonah ini Kiai Ilyas dikaruniai sembilan putra dan putri,yaitu :
1.Kiai Haji Arsyad
2.Nyai Naimah
3.Nyai Siti Aminah
4.Kiai Aqib
5.Kiai Abdullah
6.Nyai Aisyah
7.Nyai Khadijah
8.Nyai Saodah
9.Nyai Fatimah

Nyai Ruhilah menikah dengan Raden Abdullah Raksa,cucu Raden Rangga Nitipraja dan Nyi Raden Aris binti Mbah Raden Ardisela.Dari perkawinannya dengan Raden Abdullah Raksa Nyai Ruhilah dikaruniai seorang putra dan seorang putri,yaitu :
1.Raden Kalyubi
2.Nyi Raden Maksunah

Anak cucu Kiai Gozali banyak yang menikah dengan para keturunan Mbah Muqoyim,Mbah Mutaad dan keturunan para Ardisela lainnya,baik itu dengan keturunan Kiai Ardisela,Ardisela Jaha atau Buyut Jaha,dan Mbah Raden Ardisela.Sebagaian besar keturunannyapun masih ada kaitannya dengan keturunan yang berada di beberapa pesantren yang ada di Cirebon,seperti Pesantren Buntet,Pemijen,Gedongan,dan Pesantren Tuk Karangsuwung.(Hingga tahun 1970,hanya Pesantren Tuk Karangsuwung yang tutup).

Ketika meninggal,Kiai Gozali dimakamkan dekat Mbah Muqoyim dan anak keturunan Mbah Muqoyim lainnya di Pemakaman Tuk Lor.Jadi,makam Ardisela yang berada di dekat makam Mbah Muqoyim seperti yang tertulis dalam 'Buku Buntet Perlawanan dari Tanah Pengasingan' adalah makam Kiai Gozali atau yang dulu biasa disebut Ardisela Gozali.

*Penulis 'Buku Buntet Perlawanan dari Tanah pengasingan' yang bernama H. Ahmad Zaini Hasan adalah cucu dari Nyai Saodah binti Mbah Mutaad dan Kiai Abdussalam bin Kiai Gozali.

Kiai Gozali

Kiai Gozali

Salah seorang Ardisela yang tergabung dalam kelompok pejuang Ardisela adalah Kiai Gozali.Beliau adalah ulama yang tak lain adalah menantu dari Mbah Muqoyim dari istrinya yang berada di Tuk Karangsuwung.Nyai Fatimah,demikian nama putri Mbah Muqoyim yang dinikahi oleh Kiai Gozali.(Ada yang berpendapat Nyai Fatimah ini anak,ada juga yang berpendapat beliau adalah cucu dari Mbah Muqoyim).

Kiai Gozali adalah ulama keturunan Syekh Bentong,namun tidak ada data pasti keturunan keberapa.Data tersebut didapat secara lisan dari keturunannya yang tinggal di Buntet Pesantren,Tuk Karangsuwung,Lemahabang,dan Kaseouhan.

Tak banyak kisah yang berkaitan dengan Kiai Gozali yang biasa disebut Ardisela Gozali ini.Sebagian besar anak cucunya sendiri tidak tahu jika Kiai Gozali ini termasuk ke dalam kelompok pejuang Ardisela.Hal ini baru diketahui dari peneliti Ardisela yang memberitahukan kepada anak cucunya.Informasi ini memperkuat kisah tentang seorang Ardisela yang tak lain adalah menantu atau cucu mantu dari Mbah Muqoyim yang sudah lama terdengar dari mulut ke mulut secara turun temurun,baik di Buntet Pesantren maupun di Tuk Karangsuwung.

Dari segi usia,Kiai Gozali ini tidak jauh usianya dengan usia Buyut Jaha atau Mbah R. Ardisela namun lebih muda.Sementara jika dibandingkan dengan Raden Rangga Nitipraja,Mbah Mutaad dan Kiai Takrifudin pendiri Pesantren Pemijen,usianya sedikit lebih tua.Kiai Gozali termasuk pejuang Ardisela yang bergabung belakangan.Sedikit sekali informasi mengenai dirinya ini.Kiprahnya sebagai Ardisela juga tidak begitu diketahui oleh banyak orang,termasuk oleh keturunannya sendiri.

Masa-masa menuju Indonesia merdeka hingga tahun 2000 an M sebelum diketahui oleh umum jika Ardisela adalah nama sekelompok pejuang,sering kali terjadi perdebatan panjang dan tak ada habisnya mengenai siapa istri dari Kiai Ardisela.Ada yang berpendapat jika istrinya adalah adik,keponakan atau anak Mbah Muqoyim.Sementara anak cucu Mbah R. Ardisela membantah ketiga pendapat tersebut karena memang bukan ketiga wanita yang ada hubungan dengan Mbah Muqoyimlah yang menjadi istrinya.
Setelah melalui penelitian panjang mengenai Ardisela,baik meneliti dari asal usul,silsilah,keluarga dan keturunan,kisah dan lain sebagainya,ternyata semua pendapat itu benar,karena baik adik,keponakan atau anak Mbah Muqoyim memang menjadi istri dari Ardisela,namun Ardisela yang berbeda.Kiai Ardisela menikah dengan adik Mbah Muqoyim yang bernama Nyai Alfan,Kiai Ardisela Jaha atau buyut Jaha menikah dengan putri Kiai Ardisela yang bernama Nyai Khafiun yang tak lain adalah keponakan Mbah Muqoyim,sementara Ardisela Gozali atau Kiai Gozali menikah dengan putri atau cucu Mbah Muqoyim yang bernama Nyai Fatimah dari istrinya yang berasal dari Tuk Karangsuwung.Sementara Mbah R. Ardisela atau Ardisela Tuk Muara Bengkeng menikah dengan putri seorang ulama yang bernama Nyai Maemunah yang bukan bagian dari keluarga Mbah Muqoyim.

Makam Kiai Gozali berada di Tuk Karangsuwung,berada di dekat makam Mbah Muqoyim mertuanya.Karena itu banyak yang menyangka jika makam Ardisela yang berada di dekat makam Mbah Muqoyim tersebut adalah makam Kiai Ardisela Buntet.Hal ini seperti yang tertulis dalam buku 'Buntet,Perlawanan dari Tanah Pengasingan'.