Kamis, 31 Maret 2016

Makam Tubagus Pangeling (Leuwinanggung-Depok)

Makam Tubagus Pangeling (Leuwinanggung-Depok)

Bagi warga Depok dan sekitarnya yang suka wisata ziarah dan sejarah,pasti akan tahu siapa sebenarnya Tubagus Pangeling.Beliau adalah seorang ulama sekaligus pejuang kemerdekaan yang hidup sekitar tahun 1600 an akhir hingga awal 1700  an.Beliau adalah seorang yang dianggap sebagai waliyullah yang merupakan anak dari Sultan Banten,yang merupakan keturunan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.Beliau berjasa besar karena perjuangannya ketika berperang melawan penjajah Belanda sambil mensyiarkan ajaran agama Islam di kawasan Depok,Bogor dan sekitarnya

Makam Tubagus Pangeling terletak di Kelurahan Leuwinanggung,Tapos Depok.Dari Cibubur makam ini bisa dijangkau dengan angkot 79 dan dari Cibinong angkot 68.Makam beliau berada tidak jauh dari pertigaan Lewinanggung.Dari pertigaan ini para pengunjung bisa melanjutkan perjalanan kurang lebih 10 menit bagi yang berkendara,namun akan lebih lama lagi bagi yang berjalan kaki.Dari pertigaan Leuwinanggung ke makam Tubagus Pangeling tidak ada angkutan lain selain ojek.

Apabila sampai di makam Tubagus Pangeling,maka akan terlihat sebuah bangunan yang terletak di sebuah pemakaman yang tak seperti pemakaman pada umumnya.Makamnya terletak di sisi sungai Cikeas dengan aneka pepohonan yang masih cukup rindang dan lumayan sejuk.Suasana tenang dan damai akan didapati begitu kaki menginjakkan kaki ke makam yang terdapat di sebuah bangunan yang menyerupai rumah yang lumayan cukup besar,bersih dan terawat dengan baik sehingga para peziarah bisa berziarah dengan tenang.

Di samping makam Tubagus Pangeling terdapat beberapa makam ulama dan pejuang lainya yang turut berjuang bersama-sama Tubagus Pangeling,salah satunya adalah makam Mbah Besot (Mbah Bethot).Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan langsung pada juru kunci atau penjaga makam keramat tersebut.

Rabu, 30 Maret 2016

Guru Bahasa Jepang Yang Jarang

Guru Bahasa Jepang Yang Jarang

Banyak sekali tawaran mengajar Bahasa Jepang di sekolah-sekolah,karena banyak sekolah yang tadinya mempunyai program atau mata pelajaran Bahasa Jepang yang ditinggalkan oleh gurunya.Kenapa?,semua karena urusan perut.Gaji guru Bahasa Jepang untuk yang honor itu sama dengan gaji guru honorer lainnya,sedikit namun lama-lama tak juga jadi bukit.Makanya banyak guru Bahasa Jepang yang kabur dan lebih memilih bekerja atau berusaha di bidang lain yang gajinya berlipat-lipat dari mengajar di sekolah.

Sudah gaji kecil,tak ada kepastian diangkat jadi pegawai negeri,kebutuhan hidup banyak dan mendesak,diberi janji melulu,terkadang diperlakukan semena-mena,dipandamg sebelah mata,siapa yang mau hal seperti itu?.Bagi orang yang bisa berbahasa Jepang pastilah lebih memilih bekerja atau berusaha di bidang lain dengan penghasilan yamg lebih besar dan masa depan yang lebih terjamin.Karena banyak yang tidak mau menjadi guru honorer Bahasa Jepang di sekolah-sekolah,maka akibatnya banyak sekolah yang kekurangan guru Bahasa Jepang dan pada akhirnya malah meniadakan mata pelajaran yang satu ini.

Dampak akibat tak adanya guru Bahasa Jepang di sekolah tentu saja  sangat dirasakan oleh para murid.Mereka jadi tidak bisa belajar bahasa yang satu ini.Dampaknya terasa untuk murid-murid yang memang bercita-cita belajar atau bekerja di negeri matahari terbit tersebut.Kalau untuk murid yang merasa tidak memerlukan bahasa asing lain,mungkin tidak masalah.Tapi bagi yang membutuhkan pelajaran bahasa asing lain selain Bahasa Inghris tentu saja menjadi masalah.Kalau di sekolah tak ada gurunya,kadang akhirnya pelajarannya ditiadakan.Bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya,maka mereka harus belajar di luar dan harus mengeluarkan uang lebih.

Saya saja yang bukan lulusan pendidikan Bahasa Jepang banyak sekali mendapatkan tawaran mengajar mata pelajaran yang satu ini.Tapi karena terbatasnya waktu atau juga karena alasan lainnya,maka akhirnya dengan terpaksa saya menolaknya.Sebenarnya saya kasihan juga pada anak-anak,terutama pada anak-anak yang benar-benar membutuhkan mata pelajaran ini.Tapi apalah daya,semua tak bisa saya penuhi karena keterbatasan saya sebagai manusia.

Mimpi Yang Mempunyai Arti Lagi (4)

Mimpi Yang Mempunyai Arti Lagi (4)

1.Mimpi diberi uang

Diberi uang atau mendapatkan banyak uang,siapa yang menolak?.Semua orang pasti ingin diberi uang atau mendapatkan banyak uang.Jangankan dalam kehidupan nyata,di dalam mimpi saja senangnya minta ampun.Tapi,tunggu dulu,kalau mimpi diberi uang atau mendapatkan uang dari orang lain jangan senang dulu,karena itu berarti bahwa orang yang bermimpi demikian akan mendapatkan penyakit atau akan sakit.

Benar gak ya?,banyak orang yang sudah mengartikan arti mimpi diberi uang ini sebagai tanda bahwa yang diberi uang akan menderita sakit.Saya sendiri pernah mengalaminya,di mana setelah bermimpi demikian saya merasakan sakit.

Jadi kalau mimpi diberi uang atau mendapat uang harus sedih atau gembira?.Yang jelas semua tergantung kita.Kalau saya ambil hikmahnya saja,di mana dengan mimpi tersebut kita bisa lebih mawas diri,lebih berhati-hati,menyiapkan diri agar sakitnya tak terlalu menyusahkan,dan tentu saja semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Sang Pencipta dengan  banyak-banyak berdo'a dan mohon ampun padanya.

2.Mimpi uang hilang

Uang hilang,siapa yang tidak sedih?.Walau dalam mimpi terkadang sedihnya masih terasa walau sudah bangun dan kembali ke dunia nyata.Lalu,apasih artinya mimpi kehilangan uang itu?.Ternyata arti dari mimpi kehilangan uang mempunyai beberapa arti,salah satunya adalah bahwa itu pertanda kita akan mendapat rizki yang tidak disangka-sangka.Itu yang sudah saya alami dan benar-benar sudah terjadi dalam hidup saya.

Selasa, 29 Maret 2016

Pangeran Ardisela (Mbah Raden Ardisela)

Pangeran Ardisela (Mbah Raden Ardisela)

Bagi warga Desa Tuk Karangsuwung,Kecamatan Lemahabang Cirebon, nama Pangeran atau Raden Ardisela,atau yang biasa disebut dengan nama Mbah Ardisela bukanlah nama yang asing.Beliau adalah seorang pemimpin wilayah,ulama,sekaligus pejuang yang makamnya ada di desa ini.Selain bukan nama asing bagi warga Tuk Karangsuwung,nama Mbah Raden Ardisela juga sangat akrab di telinga warga Buntet Pesantren dan pesantren-pesantren yang ada di sekitarnya,termasuk para santri yang berasal dari berbagi daerah di Indonesia dan masyarakat banyak pada umumnya.

Mbah Raden Ardisela tak lain adalah murid sekaligus teman seperjuangan Mbah Muqoyim dan Kiai Ardisela dalam melawan penjajahan Belanda juga dalam menyiarkan ajaran agama Islam.Awalnya Mbah Raden Ardisela ini dikira sama dengan Kiai Ardisela.Tapi yang sebenarnya keduanya adalah dua orang yang berbeda,salah satu petunjuknya adalah bahwa Mbah Raden Ardisela usianya jauh lebih muda dari Mbah Muqoyim dan Kiai Ardisela,silsilah yang berbeda antara Mbah Raden Ardisela dan Kiai Ardisela,beda profesi atau jabatan,dan beberapa perbedaan lainnya.

Bila Mbah Muqoyim aktif di Keraton Kanoman dan merupakan ulama Keraton Kanoman atau mufti,maka Mbah Raden Ardisela aktif di Keraton Kasepuhan,dua Keraton yang sama-sama ada di Cirebon.Saat itu kesultanan Cirebon memang telah lama dibagi dua guna menengahi konflik antara dua putra Sultan Cirebon yang merasa sama-sama berhak menjadi sultan di Kesultanan Cirebon.

Sebenarnya Mbah Raden Ardisela adalah seorang pemimpin wilayah setingkat kawedanaan atau yang biasa disebut kademangan.Wilayah yang dipimpin oleh Mbah Raden Ardisela tersebut berada di bawah Kesultanan Kasepuhan Cirebon.Jabatan sebagai demang ini dimanfaatkan oleh Mbah Raden Ardisela dengan baik,terutama untuk melindungi rakyat Cirebon yang saat itu tertindas oleh pihak penjajah.

Di dalam keraton Mbah Raden Ardisela berpura-pura menjadi teman para penjajah,sementara di luar keraton,beliau terus berjuang melawan penjajah. Agar tak diketahui oleh pihak Belanda,Mbah Raden Ardisela terkadang menggunakan nama alias agar tak dikenali dan dicurigai oleh pihak penjajah.Beliau terkadang harus  menanggalkan semua atribut kebangsawanannya dan mengganti namanya dengan nama lain ketika berperang melawan penjajah Belanda.

Ketika Mbah Muqoyim mendirikan pesantren Buntet,Mbah Ardiselapun ikut andil dengan turut membantu pembangunan pesantren dan ikut berjuang menyelamatkan Pesantren Buntet yang kala itu menjadi target sasaran Belanda untuk dihancurkan.Pesantren pada saat itu memang tak sedikit yang dihancurkan Belanda,mengingat pesantren saat itu sering dijadikan sebagai lembaga pendidikan sekaligus sebagai pusat perlawanan terhadap penjajah.

Semasa hidupnya,Mbah Raden Ardisela abdikan apa yang dimilikinya untuk kepentingan orang banyak dan juga demi tegaknya syiar Islam.Hingga akhir usianya Beliau habiskan waktu,tenaga dan hartanya untuk berjuang melawan penjajah Belanda.

Ketika wafat,Mbah Raden Ardisela dimakamkan di desa Tuk Karangsuwung yang merupakan desa di mana beliau tinggal bersama istri dan anak-anaknya.Makam beliau terletak berdekatan dengan makam Mbah Muqoyim yang dimakamkan di desa yang sama,namun di pemakaman yang berbeda.Hingga saat ini makam Mbah Raden Ardisela banyak dikunjungi oleh para peziarah dari berbagi macam daerah,termasuk para santri Pesantren Buntet dan pesantren-pesantren di sekitarnya.

Mbah Raden Ardisela (22)

Perang Mbah Raden Ardisela Melawan Penjajah

Mbah Raden Ardisela yang seorang pemimpin,tak mau begitu saja tunduk dan patuh pada pihak penjajah.Secara diam-diam beliau tetap berjuang melawan penjajah yang suka bertindak dengan sewenang-wenang tersebut.Perang yang dilakukan oleh  Mbah Raden Ardisela dan pejuang lainnya dalam melawan penjajah dilakukan secara terbuka,atau juga perang gerilya.

Ketika berperang,selain namanya berganti dengan nama lain,sebisa mungkin beliau menutupi jejak siapa sebenarnya beliau.Hal ini beliau lakukan agar pihak musuh tak bisa mengenalinya,karena bila pihak musuh mengetahuinya maka akan dengan mudah pihak penjajah menangkapnya.Menutupi identitas adalah salah satu hal yang Mbah Raden Ardisela lakukan,sehingga beliau tetap bisa bekerja dengan baik untuk  mensejahterakan masyarakat yang dipimpinnya.
Perang terbuka atau perang gerilya yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela bersama ulama,santri,tokoh masyarakat,dan masyarakat banyak pada umumnya berlangsung dalam waktu yang cukup lama.Perang yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela dan masyarakat lainnya itu tak hanya berlangsung sebulan dua bulan atau setahun dua tahun,tetapi hingga beberapa tahun.
Lambat laun pihak musuh mengetahui juga siapa dan apa yang dilakukan Mbah Raden Ardisela.Hal ini membuat pihak musuh semakin gencar mengincar Mbah Raden Ardisela untuk ditangkap dan dipenjarakan.Walau demikian perjuangan dan perlawanan terhadap penjajah Belanda tetap dilakukan dengan siasat yang begitu cermat,sehingga Belanda tidak bisa menangkap Mbah Raden Ardisela dengan mudah.

Sabtu, 26 Maret 2016

Pesantren-Pesantren Yang Didirikan Oleh Keturunan Syeikh Syarif Hidayatullah

Pesantren-Pesantren Yang Didirikan Oleh Keturunan Syeikh Syarif Hidayatullah

Ternyata Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati,banyak menurunkan generasi-generasi yang perduli pada perkembangan ajaran agama Islam.Salah satu buktinya adalah dengan banyaknya pesantren-pesantren yang didirikan oleh keturunan Syeikh Syarif Hidayatullah.Berikut adalah pesantren-pesantren yang didirikan oleh keturunan Syeikh Syarif Hidayatullah,yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu namun masih bertahan hingga sekarang atau juga yang baru berdiri.

1.Cirebon

Pesantren Buntet,Pesantren Pesawahan,Pesantren Babakan Ciwaringin,Pesantren Balerante,Pesantren Gedongan,Pesantren Benda Kerep,Pesantren Kempek

2.Sumedang

Pesantren Asyrofuddin (Ardi Sela Singa Naga)

3.Ponorogo

Pondok Pesantren Gontor,di mana pesantren ini sudah mempunyai cabang hingga 20 pesantren,yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

4.Karawang Dan Purwakarta

Pesantren Salafiyah Sempur (Plered)

5.Bogor Dan Depok

Pesantren Bakom (Ciawi),Pesantren Tubagus Pangeling (Tapos),Pesantren Al Falak (Pagentongan)

6.Banten

Pesantren Nadwatul Ulum (Cempaka),Pesantren Kadupeusing

*Pesantren-pesantren lainnya yang masih banyak dan akan ditulis nanti

Jumat, 25 Maret 2016

Makam Habib Empang Bogor

Makam Habib Empang Bogor

Di Kota Bogor terdapat beberapa makam wali,ulama,pejuang atau makam leluhur yang sering dikunjungi oleh banyak orang.Tak hanya pengunjung dari Kota Bogor saja,pengunjung dari luar kota juga banyak yang datang berkunjung ke makam-makam tersebut.Salah satu makam yang menjadi tujuan para pengunjung yang hendak berziarah atau sekedar ingin mengenal lebih dekat sang tokoh adalah makam Habib Abdullah yang berada di kawasan Empang Kota Bogor.

Habib Abdullah adalah seorang habib,ulama yang datang dari Hadramaut sekitar tahun 1800 an.Beliau menyebarkan ajaran agama Islam di sekitar Kota Bogor.Nama tempat beliau menetap hingga akhir hayatnya adalah Kampung Empang,tak ayal akhirnya beliau dikenal juga sebagai Habib Empang.Orang-orang banyak menyebut makam Habib Abdullah ini dengan sebutan makam keramat Habib Empang.

Lokasi makam Habib Empang tidak terlalu jauh dari kawasan Kebun Raya Bogor.Dari Kebun Raya para pengunjung bisa naik ojek atau angkot.Biasanya titik poin untuk menuju makam ini adalah pusat perbelanjaan BTM,di mana dari kawasan ini pengunjung bisa naik ojek  atau oangkot yang menuju makam Habib Empang.Selain dengan naik kendaraan,sebenarnya berjalan kaki juga bisa,dari BTM waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 5 menit,karena jarak makam tersebut dari BTM ini hanya beberapa ratus meter saja.

Makam Habib Empang terdapat di sebuah bangunan yang terletak di belakang sebuah masjid yang dahulu didirikan oleh sang Habib.Di dalam sebuah bangunan yang mirip rumah tersebut makam Habib Abdullah terletak berdampingan beserta anak-anak dan muridnya.Hampir setiap hari makam ini ramai dikunjungi oleh para peziarah.Di sekitar masjid dan makam Habib Empang terdapat beberapa penjual aneka keperluan ziarah,barang-barang khas Arab,makanan dan minuman,tasbih,buku-buku dan lain sebagainya,yang memang banyak dibutuhkan oleh para pengunjung atau peziarah

Rabu, 23 Maret 2016

Sawi Putih Si Pengusir Asam Urat

Sawi Putih Si Pengusir Asam Urat

Asam urat,siapapun yang terkena penyakit ini pasti akan dibuat kesakitan dibuatnya.Untuk tingkat asam urat yang tidak terlalu parah saja sakitnya minta ampun,apalagi yang sudah dalam kategori parah dengan asam urat tinggi,sakitnya pasti bikin nyut-nyut hingga kalut(he he,lebay dikit seperti biasa).Mengeluh atau mengaduh kesakitan karena penyakit yang kelihatannya enteng namun cukup menyiksa ini sudah jadi hal yang biasa.

Penulis yang memang akrab dengan penyakit asam urat ini sering juga merasakan hal yang sama.Akibat salah makan makanan yang seharusnya tak dimakan seperti emping melinjo,daun singkong,jerohan dan lain sebagainya.Untuk sakit jangan ditanya.Bergerak saja sulit apalagi berjalan.Sakitnya di kaki tapinterasa seliruh badan.

Untunglah,saya menemukan obat mujarab yang berasal dari makanan sehari-hari yang kita makan.Ternyata salah satu obat asam urat adalah sawi putih.Ya,sawi putih yang biasa dimasak sebagai sayur untuk lauk ini memang berkhasiat sebagai obat asam urat.Caranya juga cukup simpel,cukup dimasak sebagai sayur dan bisa dinikmati sebagai makanan biasa namun dengan khasiat sebagai obat yang mujarab.

Sawi putih si pengusir asam urat,mendapatkannya mudah,membuatnya mudah,memakannya mudah,harganya murah.Sawi putih sebagai makanan biasa namun dengan khasiat yang istimewa.

Selasa, 22 Maret 2016

Guru Yang Akun Medsosnya Banyak

Guru Yang Akun Medsosnya Banyak

Sebagai guru katanya kita itu jangan sampai gaptek alias gagap teknologi (kita,saya saja kali ya).Karena sekarang itu eranya internet dan juga media sosial atau medsos,maka kita juga harus akrab dengan dunia kekinian tersebut.Kalau gaptek,bisa-bisa ketinggalan zaman dan jadi bahan cemoohan orang-orang.

Sebagai guru saya juga tidak mau ketinggalan zaman.Di era media online ini saya juga tidak mau kalah dengan orang lain.He he,agar tidak kalah sampai-sampai akun media sosial saya seluruhnya itu berjumlah belasan.Ada yang aktif,ada juga yang agak aktif,namun ada juga yang sudah tidak aktif karena berbagai macam alasan.

Semua akun saya itu tergantung kebutuhan atau keinginan saya.Akun yang satu dengan akun yang lain biasanya mempunyai kekhususan tersendiri dan berbeda satu sama lainnya.Ada akun yang saya banget,ada juga akun yang bukan saya banget.Ada akun yang buat senang-senang semata,ada juga akun yang digunakan untuk membaca atau keperluan penting lainnya.Semua tergantung tujuan saya menggunakan akun tersebut.

Secara garis besar akun saya ada yang khusus untuk teman-teman yang saya kenal di dunia nyata,ada akun khusus teman-teman yang hanya kenal di dunia maya,atau juga perpaduan keduanya.Ada akun khusus berbagi informasi dan berita untuk teman,orang,lembaga,dan lain sebagainya.He he,akun abal-abal alias gak jelas gitu juga ada,tapi semua masih dalam batas wajar dan bisa dipertanggungjawabkan.Semua akun saya Insya Allah ada manfaatnya,baik buat saya maupun orang lain.

Dengan banyak akun ini saya bisa banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang beragam,yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.Banyak info atau berita yang saya dapat,mulai dari informasi tentang teman,keluarga,saudara,orang lain,publik figur,lembaga pemerintah dan swasta,surat kabar,klub atau kelompok tertentu,dan lain sebagainya.

Punya akun banyak tak mengapa,yang penting tidak mengganggu aktifitas saya dan juga tidak merugikan orang lain.Setuju?.

Jalan-Jalan Ke Sumedang

Jalan-Jalan Ke Sumedang

Sumedang,kota yang terkenal dengan tahunya yang lezat ini ternyata kaya akan tempat wisatanya.Alamnya yang indah benar-benar memanjakan mata,udaranya yang lumayan sejuk benar-benar nyaman untuk dijelajahi.Jadi tunggu apalagi,ayomberkunjung ke Sumedang.Kota Sumedang yang terletak di pegunungan ini menawarkan aneka obyek wisata,mulai wisata alam,wisata pendidikan dan sejarah,hingga wisata kulinernya yang menggoda.

Pegunungan atau perbukitan adalah salah satu wisata alam yang bisa  dinikmati bila datang ke kota Sumedang ini.Sepanjang mata memandang,di kiri kanan banyak sekali bertebaran bukit-bukit atau gunung yang menghijau indah dan benar-benar menyejukkan mata.Selain bukit dan gunung,situ atau danau juga tersedia.Salah satu danau yang baru dibuka adalah Danau atau waduk Jati Gede.

Selain kaya akan wisata alam,Sumedang juga kaya akan tempat wisata pendidikan dan sejarah.Wisata pendidikan dan sejarah dapat ditemui di kota yang terkenal dengan kesenian kuda jogetnya ini,seperti adanya Museum Geusan Ulum,Taman Endog,Monumen Lingga,Gua Jepang,Makam Cut Nyak Dien dan makam tokoh-tokoh penting lainnya.Semua tempat wisata tersebut dapat dengan mudah dijangkau dari berbagai arah dengan sarana tranportasi yang sudah cukup memadai.

Bagi yang suka wisata kuliner,Sumedang juga menawarkan aneka makanan yang lezat dan menggugah selera.Kuliner Sumedang yang sudah terkenal adalah tahu Sumedang yang sudah tersohor hingga ke mancanegara.Selain tahu,Sumedang juga kaya akan kulinernya yang menggoda selera,di mana jenis makananya tidak jauh beda dengan makanan Sunda seperti kota-kota Pasundan lainnya,seperti pepes ikan,sayur asem dan aneka sambal dan lalabannya,dan lain sebagainya.


Monumen Lingga yang ada di alun-alun Sumedang


Bunderan Sumedang (BunSu) yang semakin cantik


Minggu, 20 Maret 2016

Mbah Raden Ardisela (26)

Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim,Bersatunya Ulama dan Umaro

Walaupun mempunyai ilmu agama yang banyak dan bisa dikategorikan sebagai ulama,tapi Mbah Raden Ardisela lebih dikenal sebagai seorang pemimpin wilayah atau demang yang saat itu memimpin wilayah setingkat di atas kecamatan.Mbah Raden Ardisela diposisikan sebagai umaro.Walau sebagai seorang pejabat yang memegang pangkat sebagai mufti Kesultanan Kanoman Cirebon,namun karena posisi tersebut dilepaskan dan akhirnya Mbah Muqoyim lebih banyak berkecimpung dalam dunia dakwah,maka Mbah Muqoyim bisa diposisikan sebagai ulama.

Bersatunya ulama dan umaro dalam memajukan masyarakat adalah hal yang memang sangat diperlukan sekali,baik itu pada masa lalu,masa kini maupun masa yang akan datang.Bersatunya ulama dan umaro adalah sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan oleh siapa saja yang memegang tampuk kekuasaan atau juga siapa saja yang sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam bidang keagamaan.Karena tanpa adanya persatuan dan kerja sama antara ulama dan umaro pasti akan  menimbulkan kekacauan.

Sejarah pendirian Pesantren Buntet tak lepas dari sikap Mbah Muqoyim sebagai ulama yang ingin memajukan masyarakat agar bisa hidup lebih layak dengan pendidikan yang berlatar belakang agama,di mana saat itu pendidikan menjadi hal yang langka dan mewah di tengah masa penjajahan Belanda.Mbah Raden Ardisela yang bertindak sebagai seorang umaro juga bersikap yang sama,yaitu ingin pula memajukan masyarakat yang dipimpinnya agar bisa hidup lebih sejahtera,termasuk dalam bidang pendidikan.Hal ini beliau wujudkan dengan cara mendukung langkah Mbah Muqoyim dalam mendirikan pesantren.

Aneka masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh Mbah Muqoyim dalam pendirian pesantren menjadi tanggung jawab Mbah Raden Ardisela juga.Sebagai seorang umaro,beliau mau menolong,melindungi dan membela Mbah Muqoyim yang saat itu menjadi incaran penjajah Belanda untuk ditangkap dan dihukum karena sikapnya yang anti penjajah.Bahkan walau nyawa sebagai taruhannya,Mbah Raden Ardisela tak perduli dan tak takut mati.Karena itulah ciri pemimpin sejati,rela berkorban demi kemashlahatan banyak orang.

Mbah Raden Ardisela beserta Mbah Muqoyim adalah contoh nyata bersatunya ulama dan umaro,yang mau bekerja sama dan bahu membahu dalam memajukan mayarakat.Dan terbukti,walau sudah berlalu ratusan tahun lebih dari masa hidup keduanya,apa yang keduanya usahakan bersama tersebut masih bisa dirasakan oleh generasi selanjutnya.

Mbah Raden Ardisela (17)

Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim,Bersahabat Hingga Akhir Hayat

Berteman karena Allah swt,itulah yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim.Keduanya dipertemukan bukan hanya karena leluhur yang sama,yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,tapi juga oleh kesamaan tujuan,yaitu mencari ridho Allah swt.Hubungan murid dan guru,berteman lalu akhirnya bersahabat dan berjuang bersama-sama,bahkan hingga akhir hayat keduanya.

Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim adalah dua kerabat sekaligus sahabat yang sangat setia satu sama lain.Keduanya saling membantu,saling menolong,saling menjaga,saling memberi dan menerima,juga saling melindungi.Keduanya saling bahu membahu demi tujuan yang mulia,benar-benar sebuah persahabatan yang indah.

Berbagai persoalan mereka hadapi bersama,sehingga aneka masalah dapat terpecahkan dan terselesaikan dengan baik.Suka dan duka keduanya lalui bersama dan keduanya bisa saling menguatkan satu sama lain,sehingga aneka masalah dan persoalan dapat diselesaikan dengan benar.

Banyak kisah atau cerita yang menjelaskan tentang persahabatan keduanya.Mulai kisah tentang perjuangan keduanya dalam melawan penjajah,tentang upaya penyelamatan diri dan masyarakat dari kekejaman penjajah,tentang pendirian Pesantren Buntet,Pesantren Tuk Karangsuwung dan segala permasalahannya,dan lain sebagainya.

Persahabatan Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim berlangsung lama,mulai usia muda hingga lanjut usia.Keduanya hidup bersahabat,berjuang bersama-sama,hingga matipun tak ingin jauh terpisah.Keduanya bersahabat dan mengisi persahabatan itu karena Allah swt,sebuah persahabatan yang indah,persahabatan yang penuh berkah.

Makam Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim yang terletak di Desa Tuk Karangsuwung,Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon adalah saksi bisu persahabatan keduanya.Dimakamkan di pemakaman yang terpisah,namun tak berjauhan dan masih di wilayah yang sama.Dimakamkan di tanah yang dulu menjadi tempat untuk menyusun aneka strategi dakwah Islam dan perang melawan Penajajah.

Jumat, 18 Maret 2016

Berkunjung Ke Empat Keraton Cirebon

Berkunjung Ke Empat Keraton Cirebon

Selain dikenal sebagai kota udang,kota wali,kota santri,kota wisata dan budaya,Kota Cirebon juga dikenal sebagai kota sejarah.Di Cirebon banyak sekali terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah,baik itu berupa benda maupun tak benda yang bernilai sejarah.Di antara peninggalan benda yang bersejarah tersebut adalah keraton.

Di Cirebon terdapat empat buah keraton yang bisa dikunjungi oleh para pengunjung dengan harga tiket yang tidak terlalu mahal.Jadi sangat cocok untuk dikunjungi oleh siapa saja,terutama untuk pelajar sebagai media pembelajaran sejarah secara langsung.Keempat keraton tersebut adalah Keraton Kasepuhan,Kanoman,Kacirebonan dan Keprabonan.

Keraton pertama adalah Keraton Kasepuhan.Keraton ini adalah keraton yang didirikan pertama kali dibandingkan keraton lainnya.Ketika Kesultanan Cirebon dibagi dua,maka keraton ini diperuntukkan untuk anak sultan yang ke satu.Oleh karena itu Keraton ini disebut Keraton Kasepuhan yang dipimpin oleh Sultan Sepuh.Keraton Kasepuhan adalah keraton yang terbesar,paling terawat dan paling menarik untuk dikunjungi.Hampir tiap hari keraton tertua di Cirebon ini selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung,baik oleh pengunjung dari dalam negri maupun luar negri.

Keraton kedua adalah Keraton Kanoman.Keraton ini adalah keraton kedua yang dibangun di Cirebon yang diperuntukkan anak kedua dari Sultan Cirebon.Karena keraton ini lebih baru dan diperuntukkan untuk anak kedua,Maka dari itu akhirnya keraton ini akhirnya diberi nama Keraton Kanoman.Sayangnya keraton ini terletak di belakang pasar sehingga akses masuk ke keraton ini agak sulit,terutama bagi pengunjung rombongan yang membawa kendaraan besar.

Keraton ketiga adalah Keraton Kacirebonan.Keraton ini adalah keraton yang paling muda di antara keraton-keraton lain yang ada di Cirebon.Bila dibandingkan dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman,keraton ini jauh lebih kecil bentuknya.Tapi walau tidak terlalu besar,Keraton Kacirebonan juga tetap layak dikunjungi karena memang bernilai sejarah juga.

Keraton keempat adalah Keraton Keprabonan.Sebenarnya Keprabonan bukanlah sebuah keraton melainkan sebuah perguruan yang biasa digunakan untuk belajar mengajar para warga keturunan keraton dan juga masyarakat umum lainnya.Bangunannyapun sangat kecil dan tidak menampakkan kesan sebuah keraton seperti keraton-keraton pada umumnya.
Itulah empat keraton yang ada di Cirebon.Selamat berkunjung.


Keraton Kasepuhan Cirebon

Mimpi Yang Mempunyai Arti Lagi (3)

Mimpi Yang Mempunyai Arti Lagi (3)

Kali ini saya ingin berbagi mimpi yang mempunyai arti lagi.Mimpi saya kali berkaitan dengan mimpi pencuri dan kehilangan barang berharga dan barang tersayang.

1.Mimpi rumah kemasukan pencuri

Sekali waktu saya bermimpi jika rumah saya yang di kampung halaman dimasuki oleh tamu tak diundang alias pencuri.Mimpi pertama saya hanya berfikir bila mimpi saya tersebut hanyalah bunga tidur semata.Namun ketika mimpi itu berulang hingga tiga kali,barulah saya berfikir jika mimpi saya tersebut mempunyai arti.

Karena saya yakin bila mimpi saya bukanlah bunga tidur semata,akhirnya saya mencari tahu arti mimpi tersebut.Dari situ saya tahu jika saya ternyata mimpi saya tersebut berarti bila rumah saya akan kemasukan ular.Dan benar saja,beberapa bulan setelah mimpi tersebut di halaman dan di rumah saya dimasuki oleh ular yamg jumlahnua tidak sedikit,belasan ekor.

Rumah saya memang kosong dan hanya saya tempati ketika saya pulang kampung saja.Jadi tak aneh bila ular bisa begitu leluasa bermain-main di dalam dan di halaman rumah.Berbagai cara saya lakukan agar ular-ular tersebut mauergi dan merasa takut untuk kembali.

2.Mimpi barang kesayangan atau berharga hilang dicuri

Mimpi lain yang terjadi berulang kali adalah mimpi tentang barang berharga atau barang kesayangan saya hilang dicuri orang.Mimpi ini juga datang leboh dari sekali.Mau tidak mau sayapun mencari tahu arti mimpi tersebut untuk berjaga-jaga agar saya tidak terlalu kaget menghadapi apa-apa yang akan terjadi.

Dari buku arti mimpi yang saya baca akhirnya saya tahu jika mimpi kehilangan suatu barang karena dicuri itu berarti saya akan mendapatkan kesedihan atau kesusahan.Terbukti?,ya terbukti.Setelah saya bermimpi kehilangan barang saya karena dicuri itu,memang akhirnya saya  dirundung aneka masalah yang membuat saya sedih dan susah hingga beberapa lama.

Wallahua'lambisshowab

Rabu, 16 Maret 2016

Mending Jadi Guru SBK Daripada Guru Bahasa Jepang

Mending Jadi Guru SBK Daripada Guru Bahasa Jepang

He he,namanya juga guru serabutan,maka sayapun sudah terbiasa mengajar aneka mata pelajaran.Di SMA,sekarang ini saya sedang mengajar dua mata pelajaran sekaligus,yaitu Bahasa Inggris dan Jepang.Tetapi karena guru SBK ada yang mengundurkan diri dan belum ada penggantinya,maka saya kembali ditunjuk sebagai pengganti sementara hingga tahun ajaran baru tiba.Mau tidak mau saya sebagai penggantinya.

Saat ini saya kebagian mengajar anak-anak kelas 12 yang sebentar lagi mau lulus.Kelas 12 IPA dan IPS semuanya saya yang mengajar.Ternyata banyak murid yang lebih suka saya mengajar SBK daripada saya mengajar Bahasa Jepang.Kenapa?,kata mereka saya kalau mengajar Bahasa Jepang galak,tegas dan tak kenal kompromi,sementara kalau saya mengajar SBK saya itu asyik sekali,santai,dan tidak galak.Mereka meminta saya mengajar SBK saja.Kata mereka saya itu mending jadi guru SBK daripada guru Bahasa Jepang.

He he,tiap mata pelajaran memang mempunyai 'ruh'nya tersendiri.Ketika mengajar Bahasa Jepang saya memposisikan diri sebagai orang yang sedikit banyak terpengaruh kebudayaan Jepang yang disiplin,tegas dan  bertanggung jawab.Saya ingin anak-anak belajar budaya Jepang yang bernilai positif tersebut,karena memang patut untuk mereka pelajari dan  karena memang sangat berguna saat mereka belajar di sekolah dan  ketika mereka terjun di masyarakat nanti.

'Ruh'nya SBK sebenarnya juga tak jauh beda dengan mata pelajaran lain,tapi di sini saya menekankan agar anak-anak bersikap dan berlaku kreatif.Terkadang saya menciptakan atmosfir seolah-olah di sebuah sanggar atau di komunitas seni dengan segala aktifitasnya yang santai namun tetap bertanggung jawab.Terkadang saya juga menciptakan suasana kelas seperti di sebuah industri kreatif yang dibatasi oleh aturan tertentu,karena memang seperti itulah dunia seni yang pernah saya geluti.

Dua mata pelajaran yang berbeda dan dua 'ruh' yang berbeda pula.Di situlah seninya mengajar.Saya tampil sebagai guru sesuai  dengan mata pelajaran yang saya ajarkan tapi tetap pada koridor yang sudah ditentukan.Semua mata pelajaran mengajarkan hal yang sama yang bersifat positif seperti jujur,kerja keras,kerja sama,disiplin,bertanggung jawab dan lain sebagainya.Namun dalam prakteknya ada hal yang penekanannya berbeda,seperti yang saya lakoni saat ini,mengajar mata pelajaran berbeda dan dengan sifat dan sikap yang berbeda ketika mengajar.

Senin, 14 Maret 2016

Ny.Hj.Khuriyah Djunaedi

Ny.Hj. Khuriyah Djunaedi

Nama ibu saya itu Khuriyah,simpel banget ya.Nama panjang yang diberikan oleh kakek saya untuk ibu itu sebenarnya adalah Zahrotul Khuriyah.Zahrotul (Zahroh) artinya bunga dan Khuriyah artinya Merdeka atau kemerdekaan.Jadi Zahrotul Khuriyah artinya adalah bunga kemerdekaan.Konon nama Zahrotul Khuriyah diberikan pada ibu saya karena beliau lahir tak lama setelah kemerdekaan Republik Indonesia 1945,yaitu tahun 1948.

Seiring perjalanan waktu,akhirnya hanya nama Khuriyah saja yang masih melekat pada nama ibu saya tersebut.Nama Zahroh alias bunga tak lagi disertakan sebagai nama panjangnya.He he,mungkin karena artinya bunga jadi takut layu kali ya?,makanya namanya hanya Khuriyah saja,sesuai dengan slogan terkenal yang berbunyi sekali merdeka tetap merdeka.

Pada akhirnya di kartu identitas atau surat-surat lainnya,yang tertera hanya nama Khuriyah,karena secara resmi memang Khuriyah adalah nama lengkapnya.Dalam kehidupan sehari-hari beliau kadang dipanggil Ibu Khuriyah,Wa Khuriyah,Bi Khuriyah,Wa iyah,Bi Iyah,atau Kang Yah.Nyai Hajah atau Ny.Hj.Khuriyah atau Ny.Hj. Khuriyah,demikian ibu saya biasa dipanggil saat beliau berceramah di majlis taklim atau pengajian-pengajian lainnya.Karena menikah dengan ayah saya yang bernama Djunaedi,maka sesekali beliau sering juga disebut dengan nama Khuriyah Djunaedi.

Khuriyah yang berarti merdeka,begitulah keseharian ibu saya.Beliau adalah seorang yang merdeka dan ingin memerdekakan banyak orang dari keterkungkungan.Beliau dikenal sebagai seorang yang suka membantu,suka berbagi pada siapa saja,pemberani,tegas dan paling tidak suka dengan orang yang berbuat semena-mena.(Itu kalau menurut saya anaknya,kalau menurut orang lain?,he he,ternyata banyak juga sih yang bilang seperti itu).

Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa,namun beliau sangat  giat dan gigih dalam mengajarkan agama Islam kepada banyak orang.Salah satu kegiatan sehari-hari ibu saya adalah mengajarkan ajaran agama Islam.Salah satu kegiatannya adalah dengan mengajar membaca Al Qur'an pada masyarakat Desa Tuk Karangsuwung dan sekitarnya.Hampir setiap hari ibu itu selalu mengajar mengaji murid-muridnya.Murid-murd dari usia balita sampai nenek-nenek.Rumah dan musholla perempuan yang ada di dekat rumah adalah saksinya.

Sebagian besar murid mengaji Al Qur'an ibu saya adalah perempuan,kalau ada murid laki-laki biasanya adalah laki-laki yang belum baligh.Kalau ada laki-laki yang sudah baligh biasanya dianjurkan mengaji pada guru mengaji yang laki-laki atau ustadz.Murid laki-laki baligh yang boleh belajar mengaji pada ibu saya hanya tiga orang saja,yaitu saya,kakak dan adik laki-laki saya.

Selain sebagai prang yang mengajar mengaji Al Qur'an,ibu saya juga seorang penceramah.Dalam me!berikan ceramah,beliau tak memberikan ceramah di desa sendiri saja,tapi juga ke desa dan kecamatan lain,bahkan hingga ke luar kota.Sebenarnya kalau ibu saya mau,maka akan banyak sekali tawaran berceramah.Tapi karena ayah saya membatasinya,maka kegiatan ceramahnyapun hanya sesekali saja dalam setiap minggunya.

Hidup yang penuh warna,itulah yang saya rasakan selama hidup dengan beliau.Sayangnya usianya tak sampai tua sekali,hanya sampai usia 58 tahun beliau meninggal dunia karena kecelakaan mobil akibat tertabraknkereta api.Selamat dan sempat dirawat tiga hari di rumah sakit namun nyawanya akhirnya tak tertolong lagi.Kematian yang tragis namun indah.Tragis karena kecelakaan penyebabnya,indah karena permohonannya pada Allah swt yang berkaitan dengan kematian dikabulkan.

Permohonan apa?,yaitu ingin meninggal dalam usia yang tidak terlalu tua (58 tahun),ingin meninggal tanpa sakit yang terlalu lama (tiga hari),ingin meninggal di hari Senin seperti hari meninggalnya Rosulullah atau Jum'at yang dianggap hari baik bagi orang Islam yang meninggal dunia (ternyata Hari Senin),ingin meninggal tanpa menyusahkan orang lain (orang lain justru banyak yang dengan ikhlas membantu dan menolong beliau).

Ny.Hj. Khuriyah Djunaedi,itulah ibu saya.Sayangnya saat beliau hidup hingga meninggal saya sedang jadi orang yang sedang bandel-bandelnya dan baru mulai berubah ke arah yang lebih baik.Jadi hampir selama hidupnya saya jarang membuatnya bangga dan bahagia.

Minggu, 13 Maret 2016

Guru Yang Ogah Memakai Seragam Pemda

Guru Yang Ogah Memakai Seragam Pemda

Setiap hari senin setiap pegawai pemerintahan baik yang negri maupun honorer termasuk para guru,diharuskan memakai baju pemerintah daerah atau pemda yang saat ini kebetulan berwarna coklat muda.Terus terang saja saya tidak menyukai aturan ini.Kenapa seragam harus sama tapi gaji jauh berbeda?.(He he,saya mah paling bisa kalau bikin alasan,maklum penulis jadi jago ngarang).

Beberapa kali pindah sekolah,aturan tersebut beberpa kali juga berlaku pada saya.Tapi dengan berbagai cara akhirnya saya bisa menghindari untuk tidak memakai seragam yang satu ini.Maklum saja,untuk saya sepertinya kalau memakai seragam ini justru banyak negatif atau mudhorotnya,makanya saya lebih suka tidak memakinya darada menimbulkan aneka masalah bagi saya.

Dulu di awal mengajar saya pernah memakai seragam 'PNS' tersebut,maklum saja karena saat itu saya merasa tidak enak pada orang yang telah memberi bahan untuk seragam yang harus saya pakai tersebut.Dengan alasan ingin menghormati dan sebagai tanda terima kasih akhirnya saya memakai seragam tersebut hingga beberapa lama.Tapi setelah neberpa kalinpakai,akhirnya saya kembali menyimpan seragam 'kebesaran' teraebit.Saya kembali ke kebiasaan semula yaitu hanya memakai baju atau seragam yang saya mau dan saya sukai.

Lalu apasih alasan saya tidak suka memakai baju yang sebenarnya  banyak diburu oleh banyak orang tersebut?.Selain karena tidak suka,sebenarnya ada alasan lainnya kenapa saya tidak memakai seragam tersebut.Alasan pertama adalah karena saya suka jalan-jalan dan tak mau saat jalan-jalan saya dikira pns yang keluyuran,bisa-bisa saya ditangkap satpol pp seperti yang sering saya lihat di tv.Alasan lain saya juga tidak mau bila saya dikira sebagai pns yang duitnya banyak  bejibun,karena saya adalah guru honorer dengan penghasilan yang minim.

Saya memang termasuk guru yang ogah memakai seragam pemda,tapi semua ada alasannya.Jadi jangan paksa saya memakai seragam tersebut,apapun resikonya Insya Allah akan saya hadapi.Sekali tidak tetap tidak!.


Manfaat Lain Teh Celup

Manfaat Lain Teh Celup

Teh celup itu praktis dan ekonomis.Makanya saya suka sekali membuat minuman teh yang satu ini.Apapun mereknya,yang penting teh celup tehnya.Yernyata oh ternyata,selain sebagai minuman,bekas teh celup juga bermanfaat untuk kesehatan wajah,yaitu untuk mencegah jerawat yang suka membandel.Kalaupun jerawat tidak hilang seratus persen,minimal jerawat tidak terlalu sering datang dan tidak sering  bersemi di wajah,sehingga penampilan tidak terlalu terganggu dibuatnya.

Ya,ternyata sisa teh celup yang sudah dipakai untuk minum ini bisa dimanfaatkan untuk mempercantik atau memperganteng wajah.He he,wajahnyanya sih tidak berubah,tapi karena jerawat pada minggir jadinya wajah semakin cerah dan menawan.Karena wajah bersih dan sehat,makanya wajah semakin menarik.

Lalu bagaimana cara memanfaatkan teh celup ini?,gampang sekali kok.Caranya adalah seduh teh celup dengan air panas secukupnya,minum airnya dan biarkan kantung teh celupnya.Setelah sehari (atau minimal setelah beberapa jam),kantung teh celup beserta isinya ini baru bisa digunakan.Cara menggunakannyapun terbilang mudah,yaitu cukup dengan cara menggosokkan kantung teh celup ke muka secara perlahan hingga rata.Biarkan hingga agak kering,setelah itu cuci dengan air yang biasa digunakan untuk mandi.

Gampangkan?.Kalau bisa gunakan secara berkelanjutan setiap hari.Kalau tidak bisa setiap hari,minimal digunakan beberpa kali dalam seminggu.Selamat mencoba ya.

Sabtu, 12 Maret 2016

Mbah Raden Ardisela (24)

Mbah Ardisela,Disegani Kawan dan Ditakuti Lawan

Membicarakan sosok Mbah Ardisela memang tak ada habisnya.Selalu saja ada hal menarik sebagai bahan cerita yang bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk para anak cucunya juga masyarakat banyak pada umumnya.Cerita tersebut terutama berkaitan dengan kepribadiannya yang baik dan patut dijadikan contoh untuk para pemimpin masa kini.

Secara pribadi beliau dikenal sebagai seorang yang cerdas,cakap,pemberani,tegas,jujur dan amanat.Beliau dikenal sebagai seorang yang perduli terjadap orang lain.Semua sifat itu di kemudian hari  sangat berguna sekali saat beliau harus memimpin sebuah daerah di kawasan timur Kesultanan Kasepuhan Cirebon,yaitu wilayah Sindang Laut dan sekitarnya.

Sebagai seorang pemimpin wilayah bagian dari Kesultanan Kasepuhan Cirebon,Mbah Raden Ardisela dikenal sebagai seorang pemimpin yang merakyat dan mau bergaul dengan siapa saja.Beliau tak memilih-milih pertemanan dan tak  membeda-bedakan seseorang berdasarkan asal-usul atau latar belakangnya.Semua masyarakat beliau rangkul dengan baik.Beliau bisa memimpin masyarakat yang dipimpinnya dengan adil dan bijaksana.Hal inilah yang membuatnya dicintai oleh masyarakat yang dipimpinnya,bahkan hingga setelah lama kematiannya.

Sebagai seorang pemimpin yang Islami,beliau termasuk pemimpin yang sangat perduli pada pengetahuan agama dan akhlak masyarakat banyak.Walau sebagai seorang pejabat,beliau tetap tak melupakan tugasnya sebagai pemimpin yang juga harus berdakwah.Di dekat kademangannya terdapat sarana pendidikan agama yang ditujukan until semua kalangan.

Sebagai seorang pejabat dan keturunan bangsawan Kesultanan Cirebon,Mbah Raden Ardisela bisa menempatkan dirinya dengan baik.Saat bergaul dengan kalangan atas beliau bisa mengikutinya dan bisa berdiri sejajar dengan mereka,dan saat bergaul dengan masyarakat kalangan biasa beliaupun bisa melakoninya dengan baik.Hal inilah yang membuat beliau menjadi seorang pribadi yang disegani kawan dan ditakuti lawan,disukai atasan namun juga dicintai bawahan.

Sebagai seorang pejuang Mbah Ardisela dikenal sebagai seorang pejuang yang gigih,pantang menyerah dan tak mau diajak kompromi oleh pihak musuh.Mbah Raden Ardisela yang hidup pada masa penjajahan ini juga sangat disegani dan ditakuti oleh pihak penjajah.

Mbah Raden Ardisela dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat mengayomi masyarakat yang dipimpinnya atau juga masyarakat umum lainnya.Oleh karenanya tak jarang banyak orang yang mengadukan permasalahan dan meminta perlindungan pada Mbah Ardisela,termasuk orang-orang yang meminta perlindungan dari kejaran tentara penjajah yang terkenal suka berbuat semena-mena,terutama pada orang-orang yang dicurigai oleh mereka.

Jumat, 11 Maret 2016

Mbah Raden Ardisela (34)

Mbah Raden Ardisela dan Pendidikan Masyarakat

Sebagai seorang pemimpin wilayah,Mbah Raden Ardisela dikenal sebagai seorang  pemimpin yang sangat perduli terhadap masyarakat yang dipimpinnya.Salah satu bentuk keperdulian Mbah Raden Ardisela di antaranya adalah keperduliannya dalam bidang pendidikan.Tak hanya meminta orang lain untuk mengajar,bahkan Mbah Ardiselapun kerap kali turut ambil bagian menjadi seorang pengajar yang mengajar masyarakatnya secara langsung,hal inilah yang di kemudian hari membuatnya dikenal juga sebagai seorang ulama.

Pendidikan masyarakat yang dipilih oleh Mbah Raden Ardisela untuk masyarakat yang dipimpinnya adalah pendidikan yang berbasis pesantren.Salah satu ulama yang dimintai tolong oleh Mbah Raden Ardisela untuk mendirikan pesantren adalah Mbah Muqoyim.Hal ini dilakukan setelah Mbah Muqoyim pulang dari pelariannya ke Beji Pemalang,karena lama dikejar-kejar oleh pihak penjajah yang tidak suka dengan kiprahnya.
Pendidikan berbasis pesantren di era Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim ini berjalan dengan baik.Letak pesantren yang didirikan oleh Mbah Muqoyim ini berada dekat di seberang makam,tepatnya terletak di Desa Lemahabang Kulon,dekat stasiun kereta.Sebelum ada jalan kereta,keberadaan makam dan pesantren Mbah Muqoyim ini tidak terpisah.Pesantren yang didirikan oleh Mbah Muqoyim ini berlangsung hingga beberapa generasi,dan tutup sekitar tahun 1950 atau 1960 an.

Di seberang pesantren yang dibatasi oleh jalan desa ini terdapat sebuah pemukiman yang dulunya dikenal sebagai pemukiman para alumni santri yang ingin tinggal dekat pesantren.Pemukiman para alumni pesantren ini disebut dengan nama Blok Kamplongan.Menurut sebuah sumber,tanah di Blok Kamplongan adalah tanah hibah dari Mbah Muqoyim untuk para muridnya.

Keperdulian Mbah Raden Ardisela dalam bidang kependidikan ini di kemudian hari banyak ditiru oleh anak cucunya.Masih bersama keturunan Mbah Muqoyim atau Kiai Ardisela,keturunan Mbah Raden Ardisela ini banyak juga yang turut membuka atau membantu pendirian pesantren,baik itu yang berada di Cirebon maupun di luar Cirebon.

Kamis, 10 Maret 2016

Makam Mbah Boyong (Bojong Nangka)

Makam Mbah Boyong (Bojong Nangka)
Di Kampung Sanding Desa Bojong Nangka Kecamatan Gunung Putri,Bogor,terdapat sebuah makam yang seringkali diziarahi oleh banyak orang.Para peziarah tak hanya datang dari Gunung Putri Bogor dan sekitarnya saja,tapi banyak juga yang datang dari luar Bogor seperti dari Sukabumi,Cirebon,Jakarta dan kota-kota lainnya.Makam tersebut adalah makam Mbah Buyut Boyong atau yang lebih dikenal dengan sebutan makam Mbah Boyong.
Bila dibandingkan dengan pengunjung makam Pangeran Sake (Mbah Shoheh) Citeuruep,pengunjung yang datang ke makam ini tidaklah terlalu banyak.Namun setiap minggunya selalu saja ada pengunjung yang datang ingin berziarah ke makam Mbah Boyong.Makam Mbah Boyong dapat dicapai dari arah Kampung Rambutan dengan naik angkot 91 turun di Cicadas dilanjutkan naik ojek,dari Citeureup atau Cibinong naik angkot 38 atau 64  turun di Cagak dan dilanjutkan angkot jurusan Bojong Nangka dan turun tepat di depan areal pemakaman Mbah Boyong.
Ketika penulis datang ke makam ini,penulis bertemu dengan beberapa peziarah.Mereka ada yang hendak berziarah ke makam Mbah Boyong dan ada juga yang hendak ziarah ke makam keluarga mereka.Makam Mbah Boyong saat penulis datangi dijaga oleh seorang pria tua bersama istrinya yang setia dan suka membersihkan areal kuburan ini.
Bentuk makam Mbah Buyut Boyong seperti makam-makam lainnya,yaitu makam yang dibangun dengan adukan semen dengan bebatuan kecil yang ada di atasnya.Bangunan yang menaungi makam ini sudah lumayan bagus dan terbilang nyaman untuk para peziarah.Bentuknya seperti joglo segi empat dengan tembok bata setengah tiang dan berpintu pagar besi,sehingga makam Mbah Boyong bisa kelihatan dengan jelas dari luar.Dahulu konon makam ini hanya berupa gundukan tanah dengan bebatuan yang dikeliling pagar bambu.Makam Mbah Boyong berubah setelah dipugar oleh seorang pengusaha sukses asal Desa Bojong Nangka sendiri,yaitu Bapak Haji Maman Daning.
Lalu siapakah sebenarnya Mbah Boyong ini?.Ketika penulis bertanya kepada Pak Aman penjaga dan pengurus makam ini,tak banyak informasi yang didapat darinya.Tapi dari penuturan Pak Aman dan beberapa orang lain yang penulis temui,akhirnya penulis dapati berbagai cerita mengenai siapakah sebenarnya Mbah Boyong ini.
Ada beberapa orang yang berpendapat bila makam Mbah Boyong ini hanya sebagai petilasan saja,namun tak sedikit juga orang yang berpendapat bila makam Mbah Boyong memang benar-benar berisi jasad orang yang biasa disebut dengan sebutan Mbah Boyong.Beliau semasa hidupnya dikenal sebagai seorang ulama yang menyebarkan ajaran Islam di kawasan Bojong Nangka,Gunung Putri dan sekitarnya.Ada yang mengatakan beliau ini berasal dari Cirebon,ada juga yang mengatakan jika beliau berasal dari Sukabumi.
Menurut cerita dari mulut ke mulut,saat itu Mbah Boyong datang ke desa di mana makamnya sekarang ini berada sambil membawa aneka barang kebutuhan hidup dan benda berharga lainnya,makanya beliau disebut sebagai Mbah Boyong,yaitu orang yang pindah tempat sambil membawa aneka barang (boyongan).Sebagian orang berpendapat nama Mbah Boyong erat kaitannya dengan nama Desa Bojong yang sangat dekat dengan kata Bojong dan mereka berpendapat asal mula desa Bojong Nangka ini berasal dari nama Boyong.
Beberapa orang yang datang dari Cirebon dan Sukabumi konon ada yang  berziarah ke makam Mbah Boyong ini karena mereka mendapat wangsit atau petunjuk agar mereka berziarah ke makam ini.Beberapa orang mengatakan bila makam atau petilasan Mbah Boyong juga ada di tempat lain,yaitu di Sukabumi,tepatnya di kawasan Jampang Surade.
Menurut cerita Pak Maman,ada seorang peziarah dari Sukabumi yang mengatakan bahwa dia mendapatkan wangsit untuk berziarah ke makam Mbah Boyong ini.Sesuai dengan petunjuk yang didapatnya saat di Sukabumi bila makam Mbah Boyong terdapat di sebuah areal pemakaman yang di dekatnya terdapat pohon besar dan tua di desa Bojong Nangka ini.Dan dari petunjuk yang dia peroleh tersebut ternyata keberadaan makam Mbah Boyong ini memang demikian adanya,terletak di dekat sebuah pohon yang besar dan rindang.
Makam Mbah Boyong,sudah sepatutnya dirawat dan dijaga karena beliau sudah berjasa bagi banyak orang dari zaman dahulu hingga kini.

Makam Mbah Boyong,Bojong Nangka
Gunungputri Bogor


Kota Tua Sindang Laut Dan Sekitarnya

Kota Tua Sindang Laut Dan Sekitarnya

Kabupaten Cirebon itu ternyata memang kaya akan peninggalan masa lalu,mulai zaman prasejarah,zaman Hindu Budha,zaman Islam,hingga zaman penjajahan Belanda dan Jepang.Bagi yang suka dengan sejarah atau araitektur tempo dulu pasti tak akan mau melewatkan Kabupaten Cirebon sebagai tujuan untuk dikunjungi.

Salah satu wilayah yang kaya akan peninggalan masa lalu adalah Sindang Laut,yang dulunya merupakan Kawedanaan atau daerah yang statusnya lebih tinggi dari kecamatan namun berada di bawah kabupaten.Sindang Laut menyimpan cerita juga bangunan-bangunan tempo dulu yang menjadi saksi bisu sejarah.

Tempat pertama yang harus dikunjungi ketika mengunjungi Sindang Laut adalah kawasan pabrik gula Sindang Laut.Di daerah yang letaknya tak jauh dari rel kereta antara Cipeujeuh dan Lemahabang ini menawarkan aneka bangunan tua peninggalan Belanda dengan arsitekturnya yang begitu menawan.Selain pabrik gula yang sudah berusia ratusan tahun,di sekitar pabrik gula juga terdapat banyak rumah yang berarsitektur gaya Belanda yang masih terlihat kokoh,cantik dan menarik.

Tempat selanjutnya yang patut dikunjungi adalah stasiun Sindang Laut yang juga sudah berusia ratusan tahun.Letaknya tak terlalu jauh dari kawasan pabrik gula.Selain bangunan stasiun Sindang Laut yang masih digunakan hingga kini.Beberapa rumah tempo dulu juga terdapat di sekitar stasiun,namun jumlahnya tidak terlalu banyak dan bangunannya tidak terlalu besar,berbeda dengan bangunan-bangunan yang ada di kawasan pabrik gula.

Di dekat kantor camat Lemahabang terdapat kantor kawedanaan Sindang Laut yang sudah tak digunakan lagi semenjak tak ada lagi kawedanaan dalam sistem pemerintahan di Indonesia.Bangunan kawedanaan dulu nampak dari depan jalan raya,namun sekarang ini tertutup deretan kios yang berjejer di depan alaun-alun kawedanaan.Dulu  bangunan kawedanaan ini sempat digunakan sebagai tempat syuting untuk beberapa judul sinetron dan film yang berlatar belakang kehidupan tempo dulu.

Lanjut ke arah timur menuju Kecamatan Karang Sembung.Di kecamatan yang berbatasan langsung dengan kecamatan Lemahabang ini terdapat bangunan tua yang tak kalah eksotisnya juga.Bangunan-bangunan tersebut berupa pabrik gula dan rumah-rumah tua yang biasa dihuni oleh para pegawai pabrik gula sejak zaman penjajahan Belanda.Pabrik gula tersebut terletak di Desa Karangsuwung dan dikenal juga sebagai Pabrik Gula Karangsuwung.

Selain banguan peninggalan penjajah Belanda,di Sindang Laut juga terdapat tempat bersejarah yang tak kalah tuanya dengan bangunan-bangunan tersebut.Tetapi sayangnya tempat-tempat tersebut tak lagi menunjukkan keunikan bangunan masa lalu karena sudah mengalami beberapa kali pemugaran.Situs Muara Bengkeng,Makam Mbah Ardisela dan Mbah Muqoyim di Desa Tuk Karangsuwung,Makam Katipes di Desa Curug,Situs Sindang Pancuran,dan lainnya adalah beberapa tempat dan  bangunan tua lainnya yang patut untuk dikunjungi.Selain untuk melihat-lihat arsitektur bangunannya,makam,batu nisan dan lainnya,para pengunjung juga bisa sekalian berziarah ke makam-makam tersebut.


Salah satu bangunan tua yang ada di kawasan Pabrik Gula Sindang Laut-Cirebon

Rabu, 09 Maret 2016

Guru Yang Mengajar Mata Pelajaran "terlarang"

Guru Yang Mengajar Mata Pelajaran "Terlarang"

Ayah saya itu sangat fanatik terhadap yang namanya agama.Sekali menurutnya salah ya salah,tak bisa lagi diganggu gugat.Kalau berani mengganggu dan menggugat ya akibatnya kualat atau kena damprat.Itulah ayah saya,yang mengajarkan saya untuk memegang teguh prinsip dalam kehidupan,seperti yang menjadi pegangannya selama ini.

Dari kecil hingga remaja,saya itu tak pernah diberi kebebasan dalam hal kesukaan,lebih-lebih yang berkaitan dengan seni dan hiburan.Menurut ayah saya seni hiburan adalah sesuatu yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam karena akan menjauhkan diri dari Tuhan.Makanya sejak kecil saya tak pernah dikenalkan dengan yang namanya dunia seni,kecuali seni yang bernafaskan Islam.Maklum saja,ayah saya adalah seorang ulama salafi yang memegang teguh ajaran yang sangat diyakininya benar tersebut.

Walau tak pernah dikenalkan dengan dunia seni dan bahkan cenderung dijauhkan dari dunia seni hiburan,entah mengapa sebagai anaknya saya itu termasuk ke dalam penggemar seni yang sudah dalam taraf "gila seni",termasuk seni hiburan yang biasa dinikmati untuk dinikmati sebagai hiburan atau kesenangan.Saya merasa sayantidak bisa hidup sehari saja dari yang namanya seni.

Walau dari kecil di rumah tak ada tv,tape,radio atau alat hiburan lainnya,saya tetap bisa menikmati aneka seni hiburan tersebut.Salah satu caranya adalah dengan cara menonton atau mendengarkan aneka media elektronik tersebut di rumah tetangga atau di rumah teman terdekat.Selain melaui media elektronik,terkadang saya juga mencuri kesempatan untuk menyaksikan aneka hiburan secara langsung baik di acara teetentu yang diadakan oleh pemerintah,instansi,atau masyarakat.Tapi tentu saja dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan.

Walau saya lahir dari keluarga ulama,entah mengapa bakat seni ini serasa begitu mengalir dengan deras di tubuh saya ini.Sampai-sampai sayapun sempat berkeinginan untuk menjadi seniman atau pekerja seni.Beberapa kursus dan pelatihan juga pernah saya ikuti agar kemampuan seni saya semakin mumpuni.Tak jarang saya juga sering melihat para seniman berlatih agar saya bisa menyerap ilmu mereka.Dari segala kegiatan inilah yang akhirnya membuat saya jadi bisa beraneka macam bidang seni.

Saat kecil dilarang berdekatan dengan seni hiburan,saat besar saya justru begitu akrab dengan aktifitas yang satu ini.Karena akrabnya saya  dengan seni dan hiburan,maka hal ini membuat saya berkeinginan untuk bekerja di dunia seni hiburan walau akhirnya saya urungkan karena beberapa alasan.

Walau tak bekerja di dunia seni hiburan,namun lambat laun akhirnya saya bekerja juga dengan pekerjaan yang ada kaitannya dengan seni dan hiburan.Saya akhirnya bekerja sebagai seorang yang begitu dekat dengan dunia seni,termasuk seni hiburan.Saya tidak bekerja sebagai seniman atau pekerja seni,melainkan sebagai seorang guru seni dan budaya,

Selasa, 08 Maret 2016

Paling Benci Bekerja Di Depan Komputer

Paling Benci Bekerja Di Depan Komputer

Saya itu paling benci yang namanya bekerja di depan komputer,baik itu PC,notebook atau laptop.Bawaannya kesal,sebal,dan juga benci.Entah mengapa kerja di hadapan komputer itu benar-benar tak saya inginkan.Kalau kerja di depan komputernya sekali-kali sih tidak masalah,tapi kalau terlalu sering dan dalam waktu yang lama,maka saya paling tidak suka melakukannya.Kalau ada pilihan lain,lebih baik saya mengerjakan pekerjaan yang lain saja.

Komputer itu memang menyenangkan tapi sekaligus menyebalkan.Kalau untuk bersenang-senang komputer itu memang sangat menyenangkan,tapi kalau untuk bekerja komputer itu benar-benar menyebalkan.Makanya walau mengambil aneka kursus komputer,saya tak ingin banyak bekerja dengan benda satu ini.Saya hanya ingin sekadar tahu juga sesikit bisa dan agar tidak terlalu gaptek alias gagap teknologi.

Dulu saya berfikir jika bekerja sebagai guru itu tidak harus banyak bergaul dengan benda yang memudahkan aneka pekerjaan namun kadang bisa juga bikin ribet pekerjaan ini.Ternyata saya salah.Bekerja sebagai guru juga harus banyak bekerja dengan komputer,seperti saat harus membuat program pembelajaran dan lain sebagainya.Di kurikulum 2013 ternyata komputer semakin banyak digunakan,selain untuk membuat program pembelajarn seperti rpp,silabus dan lainnya,komputer juga harus digunakan untuk mengolah nilai dan juga menulis rapot untuk guru yang juga sebagai wali kelas.

Sekarang ini mau tidak mau saya harus banyak bekerja menggunakan komputer.Saat tidak ada masalah di komputer saja saya paling tidak suka bila harus bekerja di depan komputer,apalagi kalau sampai ada masalah dengan komputer yang saya gunakan.Marah dan kesalnya bisa jadi berliapat-lipat.Kalau tak juag siketemukan jalan keluarnya,terkadang  sampai-sampai itu komputer saya hajar beberpa kali untuk menumpahkan kekesalan saya.(He he,jangan ditiru ya,adegan berbahaya).

Tapi inilah pekerjaan yang sekarang saya geluti dan mau tidak mau saya harus menjalankannya dengan baik dan benar.Suka tidak suka saya harus banyak bekerja dengan komputer dan harus berdamai dengan benda yang satu ini.Belajar lebih banyak mengenai komputer adalah salah satunya.Semoga ke depannya saya semakin bisa bekerja dengan komputer,benda yang menyenangkan sekaligus menyebalkan ini.

Senin, 07 Maret 2016

Perkembangan Yayasan Al Amin Global Daijuku

Perkembangan Yayasan Al Amin Global Daijuku

Sudah hampir tiga tahun lebih Yayasan Al Amin berdiri,namun tak ada kemajuan berarti yang dicapai oleh yayasan kecil ini.Walau demikian tekad bulat dan kuat dari sang pendiri yayasan ini terus saja bertahan dan  tak mau berhenti untuk terus mengembangkan yayasan yang benar-benar hanya  bermodal nekat ini.

Berusaha dan terus berusaha,itulah yang terus dilakukan demi mengembangkan yayasan yang dibangun dengan niat ingin menjalankan amanat ibunda tercinta ini.Apapun alasannya Yayasan Al Amin Global Daijuku ini harus tetap berdiri,bertahan dan berkembang di tengah-tengah keterbatasan sumber keuangan dan sumber daya manusianya,tanpa harus meminta-minta sumbangan atau bantuan kepada pihak manapun.

Masih belum banyak kemajuan,namun beberapa program bisa berjalan dengan baik.Salah satu program yang menjadi andalan adalah pengelolaan Rumah Baca Baitul Ilmi yang semakin hari semakin menunjukkan kecenderungan perkembangan yang baik,di mana semakin banyak orang yang mengenal dan datang untuk membaca di rumah baca ini,mulai dari anak-anak,remaja hingga orang dewasa.

Selain rumah baca,program lain yang sudah berlangsung dan berjalan dengan baik adalah Rumah Ilmu Wirausaha.Program yang satu ini adalah program yang mengajak masyarakat umum untuk berani memulai berwirausaha,dengan cara memberikan pelatihan kewirausahaan baik secara langsung (bertatap muka) atau juga secara tidak langsung dengan tanpa bertatap muka (melalui media internet).

Selain kedua program tersebut,program yang juga sudah mulai berjalan adalah pendirian rumah karya yang memberikan pelatihan pada anak-anak hingga orang dewasa untuk menghasilkan karya-karya kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni,nilai fungsi atau bahkan nilai jual.

Sebenarnya sudah banyak rencana yang sudah tersusun namun semuanya belum terwujud karena keterbatasan anggaran yang dimilki oleh yayasan,mengingat anggaran yangbteraesia masih berasal dari pendirinya,yang sumber keuanggannya masih terbatas.Semoga kedepannya aneka program yang sudah tersusun tersebut dapat terwujud dan terlaksana dengan segera.



Sabtu, 05 Maret 2016

Sekeluarga Terkena Santet

Sekeluarga Terkena Santet

Tahun 1990an M,keluarga saya pernah mengalami suatu kejadian yang biasa tapi luar biasa.Saya sekeluarga terkena penyakit gatal.Hampir semua anggota keluarga terkena penyakit gatal-gatal ini,kecuali ayah saya yang tak merasakan gatal-gatal sedikitpun.

Kami merasakan gatal yang luar biasa di sekujur tubuh,tak seperti penyakit gatal pada umumnya.Gatal yang kami rasakan benar-benar terasa sampai ke dalam daging,tak hanya di kulit luar saja.Semula orangtua saya menganjurkan agar kami minum obat-obatan anti alergi,karena dokter mendiagnosa ini adalah gatal-gatal yang disebabkan karena alergi terhadap makanan.

Hari berganti namun penyakit ini tetap tak mau pergi,hingga akhirnya  kamipun bertanya-tanya.Satu keluaga yang terdiri dari ayah,ibu,tiga anak perempuan,tiga anak laki-laki,dan satu cucu hampir terkena penyakit yang sama.Gatal-gatal karena alergi,mungkinkah?.Tapi kami semua hanya berfikir positif dan realistis saja.Kata dokter ini adalah penyakit  alergi ya harus didengar dan dipercaya,dan obatnyapun harus diminum.

Walau kami sudah berpantang makan,penyakit gatal ini tak mau pergi dan malah semakin menjadi-jadi.Berbagai obat dan pengobatan alternatifpun kami coba demi menyembuhkan penyakit gatal yang semakin menyiksa ini.Tapi semua seperti sia-sia dan tak ada perubahan sedikitpun pada kami sekeluarga.

Melihat kami sekeluarga sakit gatal namun tak sembuh-sembuh dalam waktu yang cukup lama,akhirnya banyak orang yang mulai menaruh curiga pada penyakit keluarga kami ini.Ya,karena walau sudah berobat ke berbagai tempat,namun penyakit ini tak sembuh juga malah semakin menjadi-jadi.Mereka mengira penyakit ini bukan penyakit biasa alias karena ada orang yang menyebarkan santet,sihir atau guna-guna.

Semula kami semua tidak percaya bila kami sekeluarga terkena ilmu hitam.Namun ibu saya akhirnya dikenalkan oleh tetangga kami pada seseorang yang bisa mengobati penyakit kami ini.Benar saja,kami sekeluarga memang terkena penyakit karena santet,yang merupakan kiriman dari seseorang yang tidak suka dengan keberadaan keluarga kami.Orang tersebut memang dikenal sebagai orang yang suka menyantet.

Orang yang bisa mengobati kami sekeluarga kemudian datang ke rumah.Beliau bersama timnya yang berjumlah tiga orang hendak mengambil kiriman yang masih ada di rumah kami.Mereka hendak mengambil kiriman yang ternyata berupa bungkusan berbentuk pocong kecil.Mengambilnya tidaklah mudah.Benda tersebut lari dari satu kamar ke kamar yang lainnya.Namun saya,ibu,dan kakak laki-laki mengejarnya dengan sekuat tenaga dipimpin oleh mereka.

Setelah beberapa lama akhirnya bungkusan putih kecil tersebut berhasil ditangkap oleh ibu saya.Bungkusan berbentuk pocong kecil dari kain putih tersebut selanjutnya dibuka oleh orang tersebut.Ketika dibuka isinya adalah silet yang sudah karatan,sabut kelapa,tanah,biji pepaya,dan beberapa benda lainnya yang sudah tak bisa dikenali lagi.Benda yang biasa namun menimbulkan efek yang luar biasa setelah diberi kekuatan ilmu hitam

Setelah benda tersebut diambil dan dimusnahkan,kami sekeluarga diberi obat tradisional yang dioleskan ke seluruh tubuh.Beberapa hari obati penyakit kami dengan ramuan tersebut.Berangsur-angsur kemudian penyakit gatal-gatal tersebut segera pergi dan tak lagi kembali.Kami semua akhirnya sembuh dari penyakit yang sangat menyiksa teraebut.Sulit dipercaya namun itulah yang terjadi.

Kamis, 03 Maret 2016

Guru Juga Harus Mau Dan Berani Meminta Maaf

Guru Juga Harus Mau Dan Berani Meminta Maaf

Guru juga seperti manusia lainnya,yaitu tempatnya salah dan dosa.Jadi sebagai seorang guru pasti tak akan lepas dari yang namanya perbuatan salah dan dosa,baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada sesama makhluk ciptaanNya.Kesalahan yang disengaja maupun tak disengaja selalu saja terjadi.Itulah yang saya rasakan sebagai seorang guru.

Kesalahan disengaja yang saya perbuat mungkin akan saya rasakan dan saya sadari.Dari kesalahan tersebut saya bisa sesegera mungkin akan meminta maaf kepada Tuhan atau kepada orang yang pernah saya sakiti.Kesalahan yang tak disengaja seringkali tidak saya sadari,padahal seringkali membuat orang atau juga makhluk lain menjadi sakit hati.

Kalau kesalahan yang tidak saya sadari adalah kesalahan terhadap Tuhan,mungkin saya bisa langsung meminta ampunan dengan cara bertobat atau membaca istighfar memohon ampun kepadaNya.Insya Allah,dengan kemurahan hati dan kemahapengampunanNya segala kesalahan saya bisa segera dimaafkan.Bila kesalahan yang saya perbuat tersebut adalah kesalahan yang saya perbuat kepada orang atau makhluk lain,maka mau tidak mau saya harus meminta maaf kepada mereka.

Sebagai seorang guru saya pasti punya banyak sekali kesalahan,khususnya kesalahan yang saya lakukan kepada murid-murid saya.Untuk itulah setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran biasanya  saya selalu menutup pertemuan pembelajaran dengan cara meminta maaf kepada mereka.Guru juga harus mau dan berani meminta maaf,karena guru juga manusia.Sedangkan kita tahu jika manusia itu tak akan lepas dari yang namanya salah dan dosa,termasuk kepada para murid-muridnya.