Rabu, 16 Maret 2016

Mending Jadi Guru SBK Daripada Guru Bahasa Jepang

Mending Jadi Guru SBK Daripada Guru Bahasa Jepang

He he,namanya juga guru serabutan,maka sayapun sudah terbiasa mengajar aneka mata pelajaran.Di SMA,sekarang ini saya sedang mengajar dua mata pelajaran sekaligus,yaitu Bahasa Inggris dan Jepang.Tetapi karena guru SBK ada yang mengundurkan diri dan belum ada penggantinya,maka saya kembali ditunjuk sebagai pengganti sementara hingga tahun ajaran baru tiba.Mau tidak mau saya sebagai penggantinya.

Saat ini saya kebagian mengajar anak-anak kelas 12 yang sebentar lagi mau lulus.Kelas 12 IPA dan IPS semuanya saya yang mengajar.Ternyata banyak murid yang lebih suka saya mengajar SBK daripada saya mengajar Bahasa Jepang.Kenapa?,kata mereka saya kalau mengajar Bahasa Jepang galak,tegas dan tak kenal kompromi,sementara kalau saya mengajar SBK saya itu asyik sekali,santai,dan tidak galak.Mereka meminta saya mengajar SBK saja.Kata mereka saya itu mending jadi guru SBK daripada guru Bahasa Jepang.

He he,tiap mata pelajaran memang mempunyai 'ruh'nya tersendiri.Ketika mengajar Bahasa Jepang saya memposisikan diri sebagai orang yang sedikit banyak terpengaruh kebudayaan Jepang yang disiplin,tegas dan  bertanggung jawab.Saya ingin anak-anak belajar budaya Jepang yang bernilai positif tersebut,karena memang patut untuk mereka pelajari dan  karena memang sangat berguna saat mereka belajar di sekolah dan  ketika mereka terjun di masyarakat nanti.

'Ruh'nya SBK sebenarnya juga tak jauh beda dengan mata pelajaran lain,tapi di sini saya menekankan agar anak-anak bersikap dan berlaku kreatif.Terkadang saya menciptakan atmosfir seolah-olah di sebuah sanggar atau di komunitas seni dengan segala aktifitasnya yang santai namun tetap bertanggung jawab.Terkadang saya juga menciptakan suasana kelas seperti di sebuah industri kreatif yang dibatasi oleh aturan tertentu,karena memang seperti itulah dunia seni yang pernah saya geluti.

Dua mata pelajaran yang berbeda dan dua 'ruh' yang berbeda pula.Di situlah seninya mengajar.Saya tampil sebagai guru sesuai  dengan mata pelajaran yang saya ajarkan tapi tetap pada koridor yang sudah ditentukan.Semua mata pelajaran mengajarkan hal yang sama yang bersifat positif seperti jujur,kerja keras,kerja sama,disiplin,bertanggung jawab dan lain sebagainya.Namun dalam prakteknya ada hal yang penekanannya berbeda,seperti yang saya lakoni saat ini,mengajar mata pelajaran berbeda dan dengan sifat dan sikap yang berbeda ketika mengajar.