Perang Mbah Raden Ardisela Melawan Penjajah
Mbah Raden Ardisela yang seorang pemimpin,tak mau begitu saja tunduk dan patuh pada pihak penjajah.Secara diam-diam beliau tetap berjuang melawan penjajah yang suka bertindak dengan sewenang-wenang tersebut.Perang yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela dan pejuang lainnya dalam melawan penjajah dilakukan secara terbuka,atau juga perang gerilya.
Ketika berperang,selain namanya berganti dengan nama lain,sebisa mungkin beliau menutupi jejak siapa sebenarnya beliau.Hal ini beliau lakukan agar pihak musuh tak bisa mengenalinya,karena bila pihak musuh mengetahuinya maka akan dengan mudah pihak penjajah menangkapnya.Menutupi identitas adalah salah satu hal yang Mbah Raden Ardisela lakukan,sehingga beliau tetap bisa bekerja dengan baik untuk mensejahterakan masyarakat yang dipimpinnya.
Perang terbuka atau perang gerilya yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela bersama ulama,santri,tokoh masyarakat,dan masyarakat banyak pada umumnya berlangsung dalam waktu yang cukup lama.Perang yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela dan masyarakat lainnya itu tak hanya berlangsung sebulan dua bulan atau setahun dua tahun,tetapi hingga beberapa tahun.
Lambat laun pihak musuh mengetahui juga siapa dan apa yang dilakukan Mbah Raden Ardisela.Hal ini membuat pihak musuh semakin gencar mengincar Mbah Raden Ardisela untuk ditangkap dan dipenjarakan.Walau demikian perjuangan dan perlawanan terhadap penjajah Belanda tetap dilakukan dengan siasat yang begitu cermat,sehingga Belanda tidak bisa menangkap Mbah Raden Ardisela dengan mudah.