Senin, 26 Juni 2023

Keluarga Besar Pangeran Alas Kesultanan Cirebon

 Pangeran Alas adalah putra dari Panembahan Girilaya.Beliau adalah adik dari Sultan Sepuh,Sultan Anom,dan P. Wangsakerta,namun dari ibu yang berbeda.Keturunan Pangeran Alas ini,sekarang terhimpun dalam paguyuban atau perkumpulan yang diberi nama Keluarga Besar Pangeran Alas Kesultanan Cirebon,atau biasa disingkat KBPA KC, Cirebon.

Anggota KBPA KC awalnya berkumpul lewat medsos,dilanjutkan dengan grup whattsapp yang dibuat oleh Ghufron Amin,dan didukung oleh Ikbal,Hedi Karta,Yuli Adam Panji,dan lain-lain.Selanjutnya grup w a diikuti oleh keluarga lainnya.Kehadiran Walid Syaikhun,Adhi,Jahid Syaikhun,dan keturunan-keturunan Pangeran Alas lainnya menjadikan KBPA semakin ramai dan bertambah solid.KBPA pun akhirnya mempunyai struktur organisasi yang ada ketua,bendahar,sekertaris,dan lainnya.

KBPA KC awalnya adalah wadah untuk memperkuat silaturohim antar sesama keturunan Pangeran Alas bin Panembahan Girilaya dari berbagai daerah saja,baik dari jalur silsilah laki-laki atau jalur silsilah perempuan.Pada perkembangan selanjutnya,KBPA KC ikut serta dalam kegiatan-kagiatan yang mengandung nilai-nilai sosial dan keagamaan di masyarakat.

Beberapa kegiatan KBPA KC yang sudah dilakukan adalah silaturohim antar sesama keturunan Pangeran Alas dalam waktu tertentu,memugar makam Pangeran Alas di Luwung,Mundu,membangun mushola dan padepokan Pangeran Alas di Gebang,memeriahkan acara yang berkaitan dengan umat Islam seperti kegiatan bagi-bagi takjil,membuat jurnal dan aneka tulisan yang berbasis penelitian ilmiah,dan lain-lain.

Sekertariat pusat KBPA KC terletak di Gebang,Cirebon,sementara bagian atau sekertariat pendukung ada di Ketandan Kasepuhan,Tuk Karangsuwung,Sindanglaut,dan beberapa daerah lainnya di mana banyak keturunan Pangeran Alas berada.


Makam P. Alas (P. Santri) di Luwung,Mundu,Cirebon.




Kegiatan Romadhon,berbagi takjil

Rabu, 21 Juni 2023

Terbelenggu Doktrin Dzuriah Nabi

Dari saya kecil sampai besar,saya tahu jika ibu saya sangat mencintai dan begitu menghormati para habib dan habibah yang diklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.Saat saya tanya mengapa bisa begitu cinta dan hormat bahkan cenderung takut kualat,beliau hanya menjawab karena mereka keturunan Rosul dan umat Islam harus mencintai dan menghormati mereka tanpa syarat.Sepertinya beliau begitu takut akan kualat kalau membantah ajaran atau doktrin seperti itu.

Saya lihat cinta dan penghormatan ibu sangat berlebihan,bahkan cinta dan penghormatannya itu melebihi cinta dan hormat kepada kedua orangtuanya.Walau tidak setuju dengan apa yang dilakukan ibu,saya hanya diam karena tidak tahu harus bagaimana menyampaikan rasa ketidaksetujuan saya ini,maklum saya masih kecil dan tidak terlalu tahu banyak hal.Yang saya tahu,saya tidak setuju dan tidak akan pernah setuju dengan ajaran atau doktrin yang berlebihan tentang harusnya mencintai,menghormati,bahkan sampai mengorbankan banyak hal yang kadang merugikan diri sendiri tanpa mereka yang dianggap dzuriah Rosul itu mau perduli.

Ketika saya sudah besar,keyakinan ibu tentang ajaran itu masih melekat kuat.Namun sedikit demi sedikit,saya sampaikan ketidak setujuan saya dengan aneka alasan atau dasarnya.Masih agak sulit,namun sedikit demi sedikit pula akhirnya ibu mau berubah.Selain karena salah satu alasan yang saya jelaskan,juga karena didukung oleh kejadian yang betul-betul tidak mengenakkan yang dialami oleh ibu saya,yang dilakukan oleh oknum yang mengaku dzuriah Nabi.

Walau sudah sedikit berubah,namun ibu tetap pada keyakinannya.Bedanya sekarang tidak berlebih seperti dulu.Suatu hari saya dan ibu akhirnya terlibat kembali dalam percakapan mengenai dzuriah Nabi ini.Saya beri alasan tentang manusia sama di hadapan Allah SWT dan yang membedakan hanya taqwanya,ibu sudah tahu.Diberi tahu jika manusia yang yang mulia adalah manusia yang bagus akhlak dan paling berguna bagi sesama umatNya,ibu juga sudah tahu.Dikasih tahu jika Rosul berjanji akan menghukum anaknya jika bersalah dan menyamakan semua di hadapan hukum,ibu juga sudah tahu.Maklum saja,beliau itu guru ngaji Quran yang juga biasa mengisi ceramah di banyak tempat.

Susah juga meyakinkan orang yang sudah meyakini jika ajaran yang didapatnya adalah benar dan tidak perlu dipermasalahkan.Harus bagaimana lagi ini?.

Akhirnya,entah mengapa tiba-tiba saya teringat jika keluarga Keraton Cirebon dan Banten adalah keturunan Walisongo yang bernama Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.Saya juga teringat cerita ibu bila ayahnya adalah seorang lelaki keturunan Sultan Banten.Akhirnya saya pertanyakan kembali,bukankah ibu bercerita jika ayahnya ibu adalah keturunan Sultan Hasanudin yang tak lain adalah termasuk dzuriah Nabi?.Belum lagi nenek dan buyut ibu juga dikenal sebagai dzuriah Nabi yang sama-sama dari jalur  Sunan Gunung Jati,di mana buyut ibu saya adalah memimpin Pesantren Buntet yang punya ribuan santri.Mendengar pertanyaan saya itu,ibu terkejut dan tersenyum.Ya,selama ini beliau lupa atau memang sudah melupakan diri jika beliau adalah masuk golongan dzuriah Nabi.Akhirnya ibu sadar,jika selama ini apa yang diyakininya adalah salah.Ada sesuatu yang membuatnya berhenti berfikir dan mencari tahu pendapat lainnya.Ada sesuatu yang membuatnya terbelenggu pada doktrin dzuriah Nabi.Saya maklumi,karena ibu saya lahir di awal kemerdekaan di mana para habaib dari Yaman pada era kolonial adalah tergolong warga Arab,orang-orang yang dikelompokan sebagai orang yang lebih mulia dari warga pribumi.

Karena tahun-tahun ibu lahir hingga remaja adalah tahin-tahun penuh pancaroba,tak mungkin ibuencari tahu lebih banyak lagi tentang apa itu ahlul bait,dzuriah Nabi,juga apa itu habib dan habibah.Ketika ibu remaja hingga berumah tangga,dari tahun 1960 hingga tahun 1990an mencari referensi kajian ilmiah mengenai pembahasan tentang dzuriah Nabi itu sangat minim dan terbilang susah mencarinya,maka cuma satu doktrin itulah yang ibu dapat.Yang ibu dan masyarakat tahu saat itu adalah habib dan habibah yang berwajah Arab itu lebih mulia,sehingga beliaupun lupa akan darah yang mengalir di tubuhnya.

Tapi dari kejadian ini saya bangga sekali pada ibu dan ayahnya,serta keluarga besarnya.Saya bangga karena ayahnya ibu alias kakek saya yang seorang dzuriah Sultan Hasanudin yang bergaris nasab dari jalur laki-laki (pancer laki-laki) itu berarti memang tidak pernah mengajarkan pada anak-anaknya jika derajat mereka lebih tinggi,tidak pernah mengajarkan untuk minta dicintai,tidak pernah mengajarkan untuk minta dihormati,tidak pernah mengajarkan untuk  meminta-minta untuk kepentingan sendiri dengan membawa-bawa nama dzuriah Nabi.Saya bangga karena kakek saya mengajarkan jika manusia adalah sama di hadapan Allah SWT,tanpa memandang status pangkat,jabatan,harta dan nasabnya.Saya juga bangga pada ibu saya,karena beliau sudah menerapkan ajaran ayahnya,agar beliau tidak minta untuk dicintai dan dihormati,meminta untuk kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan dzuriah Nabi,dan juga tidak mengagung-agungkan nasab demi kepentingan pribadi lainnya.

Saya bersyukur,ibu saya akhirnya menyadari,jika semua manusia adalah sama di hadapan Allah SWT,seperti yang telah diajarkan oleh ayahnya,dan juga para leluhurnya terdahulu.Ya,kita semua adalah makhluk yang sama di hadapan Sang Pencipta,yang membedakan adalah iman dan taqwa,serta amal perbuatannya.

Minggu, 18 Juni 2023

Gurunya Males Mandi

Setelah lama tidak mengajar di sekolah,rasanya jadi malas mandi.Kalau dulu setiap bangun pagi langsung mandi dan gosok gigi,kalau sekarang bangun pagi lanjut tidur lagi,kalau tidak tidur ya selancar di dunia maya hingga terbit matahari.

Berkaitan dengan malas mandi ini,saya pernah suatu kali hampir seminggu saya tidak mandi.Rasanya bagaimana?,kata anak sekarang sih ya b saja alias biasa-biasa saja.Seperti apa baunya?,jangan bayangkan lah ya.Kalau sekarang seminggu mandi berapa kali?,tidak tentu,bisa dua kali,bisa tiga kali.Entah mengapa,setelah sehari-hari di rumah,jadi malas mandi dibuatnya.

Saat mengajar biasanya saya agak jaga jarak.Tetapi tetap saja bau badannya tercium oleh murid yang saya ajar.Selain bau badan,seperti biasa bau mulut juga tercium oleh murid saya.Kalau dipikir-pikir,saya ini kok akhir-akhir ini jorok sekali.Tapi anehnya saya merasa nyaman.Sekarang saya ini benar-benar guru yang tak bisa dijadikan teladan.

Sambil mengajar,di rumah saya juga buka arena bermain anak,usaha tambahan kecil-kecilan dengan hasil yang benar-benar tak ada lawan.Hasilnya lumayan?,iya lumayan membuat hati damai karena tak harus ketemu hari Senen pagi yang saya benci.Pokoknya semua harus disyukuri.

Beberapa anak yang datang untuk baca buku atau bermain juga tak sedikit yang mengatakan saya bau badan.Saya marah?,tentu tidak,karena memang itu kenyataanya.Makanya,sama anak-anak yang datang untuk belajar,bermain,atau membaca,saya selalu jaga jarak dengan mereka.Takut mereka keracunan bau badan saya.

Mandi,sebenarnya memang sesuatu yang saya benci.Tapi kalau mandinya di kolam renang,sungai,atau pantai,saya sangat menyukainya.Saat mengajar di sekolah,saya biasa mandi cuma sekali saat pagi.Setelah tidak mengajar di sekolah,awalnya dua hari sekali,tiga hari sekali,dan paling lama seminggu sekali.

Semoga saya kembali rajin mandi,walau tak wangi minimal baunya tidak mencemari dan tidak membuat polusi,yang bisa  mengakibatkan orang-orang menjauh pergi karena hal ini.



Kelompok MuNU?,Apa Itu?

Ketika bertemu dengan orang non Islam,mereka kadang bertanya kepada orang Islam.Kamu Islam Muhammadiyah atau NU?.Lah,kok bisa ada pertanyaan seperti itu?.Ya bisa sekali,karena mereka menganggap Muhammadiyah dan NU itu sebagai bagian dari Islam yang benar-benar berbeda.Orang Kristen atau Katolik ada yang mengira seperti itulah orang-orang Muhammadiyah dan NU.Ada benarnya juga pertanyaan itu.Masjidnya orang Muhammadiyah dan NU itu memang berbeda,berpisah sesuai dengan kelompoknya masing-masing.Lalu,kalau ada pertanyaan seperti itu harus jawab bagaimana?,padahalkan Muhammadiyah dan NU itu ya sama-sama Islam dan satu sama lain tidak jauh berbeda.Tapi,jangankan di pikiran orang non Islam,di pikiran kebanyakan orang Islam saja dianggap Muhammadiyah dan NU itu sebagai Islam yang benar-benar berbeda,apalagi bagi orang non Islam.

Ketika ada pertanyaan seperti itu pada saya,agak susah juga menjawabnya,mau dibilang Muhammadiyah dan NU itu sama nyatanya semua juga tahu jika keduamya ada perbedaan,mau dibilang Muhammadiyah dan NU itu beda tapi keduanya masih sama-sama Islam.Mau jawab Muhammadiyah,wong amalan saya banyakan ikut amalan NU.Mau bilang orang NU saya sendiri juga suka ikut amalan Muhammadiyah dan juga suka dengan Muhammadiyah dalam hal keorganisasiannya.Akhirnya,kalau ada pertanyaan seperti itu saya akan menjawab bahwa saya adalah kelompok MuNU.

Apa itu kelompok MuNU?,kelompok MuNu adalah segolongan orang yang tidak ingin dibatasi sebagai Muhammadiyah dan NU.Kelompok MuNU adalah sekelompok orang yang bisa ikut Muhammadiyah dan NU secara bersamaan.Kok bisa ya?,ya bisa dong.Apa diperbolehkan?,ya boleh dong.Kan Muhammadiyah dan NU itu hanya organisasi Islam,bukan agama.Ajaran keduanya masih sama,hanya berbeda dalam hal-hal tertentu saja.

Lalu,seperti apasih MuNU itu dalam kegiatan ibadah dan lainnya?.Kelompok MuNU itu sangat fleksibel dalam beribadah,mau mengikuti Muhammadiyah atau NU tidak ada masalah.Kalau orang Muhammadiyah dan NU yang militan biasanya ibadah itu harus sesuai dengan apa yang diajarkan oleh para ulama kelompoknya saja.Sementara kelompok MuNU bisa memilih dan memakai keduanya.

Contoh yang bisa diambil adalah dalam masalah ibadah sholat.Kalau subuh orang Muhammadiyah tidak memakai qunut,orang NU memakai qunut.Orang MuNU kalau solat subuh bisa baca qunut atau tidak baca qunut,sesuai dengan masjid tempat di mana mereka sholat.Kalau sholat Jumat biasanya Muhammadiyah adzan satu kali langsung khutbah,kalau NU adzan dua kali sebelum khutbah.Adzan pertama biasanya menandakan masuk waktu sholat,diikuti sholat sunnah,kemudian adzan lagi dan dilanjutkan khutbah.Kalau kelompok MuNU biasanya mengikuti masjid tempat di mana sholat.Mau adzan sekali atau dua kali,kalau ada waktu sholat sunnah biasanya akan sholat sunnah terlebih dahulu.Kelompok MuNU itu benar-benar fleksibel,yang penting bukan masalah mendasar.

Contoh lainnya adalah dalam kegiatan tahlil atau selamatan,ziarah kubur,acara maulud,Isro Mi'roj,penetapan hari besar Islam,pandangan terhadap dzuriah Rosul,dan lainnya.Orang-orang MuNU mau ikut mana saja boleh,asal dilakukan tanpa paksaan.Damai tak perlu ada keributan,semua tinggal mengikuti pendapat para ulama dan sudah ada porsinya masing-masing.

Kelompok MuNU adalah kelompok yang tidak mengidentifikasikan dirinya sebagai orang-orang Muhammadiyah atau NU.Kelompok MuNu adalah kelompok yang tidak anti Muhammadiyah atau NU.Kelompok MuNU adalah kelompok yang orang-orangnya tidak terlalu tampak namun sebenarnya cukup banyak.Kelompok MuNU adalah orang-orang yang bisa ikut organisasi Muhammadiyah atau NU,atau tidak mengikuti keduanya.Kelompok MuNU adalah kelompok yang benar-benar bebas tanpa merasa diri yang paling benar.Kelompok MuNU adalah kelompok yang tidak ada ketuanya atau organ-organ lainnya karena memang bukan organisasi.Kelompok MuNU dikelompokkan hanya karena adanya kesamaan ide,gagasan,dan amalannya saja,di mana mereka tidak ingin dibatasi sebagai kelompok Muhammadiyah dan NU,yang merupakan dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Ribut-ribut Masalah Habib di Indonesia

Sedang ramai dibicarakan masalah keabsahan Bani Alawi atau Baalawi yang biasa disebut habib,yang selama ini mengklaim sebagai keturunan Rasulullah Mihammada SAW.Hal ini bermula dari buku buah karya K.H. Imaduddin Al Bantani,yang mana di dalam tulisannya menjelaskan jika Baalawi itu bukan keturunan Rasulullah.Untuk lebih lanjut,silahkan baca saja sendiri buku atau kitabnya,di mana linknya bisa diakses di website resminya,dan beberapa sosial media yang turut membagikannya.

Pro dan kontra terhadap kitab karya K.H. Imaduddin tersebut akhirnya tak terelakkan.Pembahasan,diskusi,perdebatan,gontok-gontokan,saling caci maki,dan entah namanya apalagi,baik yang tatap muka langsung atau online juga bermuculan di mana-mana dan berlangsung hingga berbulan-bulan lamanya.Melelahkan,menjemukan,memuakkan,membingungkan,dan entah apalagi efek yang ditimbulkannya.

Orang-orang yang pro K.H. Imaduddin ada yang pro karena meyakini jika tulisan hasil karya kiai muda tersebut ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan,ada juga yang pro karena orang-orang tersebut sudah muak dengan para oknum-oknum Baalawi yang selalu membanggakan diri dengan nasabnya,oknum-oknum yang memberikan doktrin jika tak mencintai atau membenci mereka akan masuk neraka,oknum-oknum Baalawi yang suka menghina,mencela,meminta-minta,tidak mau dikritik,merasa suci,merasa terjaga dari dosa,dan beberapa perangai buruk lainnya.Sementara sebagian lain pro karena perpaduan dua sebab tersebut.

Sama seperti yang pro,orang-orang yang kontra dengan tulisan Kiai Imaduddin juga ada beberapa sebabnya,ada yang berpendapat jika tulisan karyanya tersebut tidak ilmiah,ada juga yang berpendapat jika Kiai Imaduddin hanya mengada-ada,memfitnah,iri dengki,dan lain-lain.Atau juga karena perpaduan dua sebab tersebut.

Lalu bagaimana dengan saya?.Saya yang bukan siapa-siapa awalnya cenderung ke yang pro dengan karya Kiai Imaduddin,hal ini dikarenakan saya terbiasa melihat sepak terjang beberapa oknum Baalawi yang berperilaku negatif di sekitar saya,yang sudah berlangsung cukup lama,dari saya kecil hingga dewasa.Tapi saya pada akhirnya sampai pada titik tidak ikut yang pro atau yang kontra,karena saya memposisikan diri sebagai orang 'merdeka dan bertanggung jawab'.Saya memposisikan diri sebagai orang yang tidak cinta atau benci kepada Baalawi atau dzuriah Rosul lainnya.Saya memposisikan diri sebagai orang yang tidak terlalu mempermasalahkan apakah Baalawi atau habib adalah dzuriah Raulullah atau bukan.Saya memposisikan diri debagai makhluk yang sama-sama ciptaan Allah SWT,sama dan tiada beda di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kiai Imaduddin tentu sudah tahu konsekwensinya dalam menulis kitab tersebut,apa manfaatnya,apa untung ruginya,juga apa dampak-dampak lainnya.Pihak Baalawi tinggal menjawab saja dengan karya tulis lainnya,yang bisa mematahkan isi buku karya ulama yang masih terbilang keturunan Sultan Hasanuddin Banten tersebut.Lanjutkan dialog,lanjutkan berdiskusi,lanjutkan adu data dan argumen,kalau mau lanjut 'gontok-gantokkan' juga silahkan.Karena dari cara menyelesaikan masalah,akan terlihat seberapa jauh dan dalamnya keilmuan dan adab seseorang.

Berkaitan dengan pro kontra tersebut,saya,sebagai orang yang memposisikan diri sebagai orang yang merdeka dan bertanggungjawab,hanya sesekali ikut nimbrung,untuk menambah ilmu pengetahuan,yang sesekali ikutan 'nyemprot' kalau ada orang yang sudah mulai menghina,mengadu domba,memfitnah,atau perilaku buruk lainnya.Mau pro atau kontra,semua ada pertanggungjawbannya.

Berkaitan dengan Baalawi atau keturunan Rasulullah lainnya ini,saya sudah mempunyai sikap sedari dulu,bahwa manusia adalah sama,tidak ada yang lebih mulia atau hina di hadapan Yang Maha Kuasa.Tidak ada yang perlu ditinggikan,dan tak ada yang perlu direndahkan.Tak perlu dicinta atau dibenci secara berlebihan.Sikap ini sesuai berdasarkan ilmu yang saya perolah saat saya sekolah dan dan ngaji di pesantren.Jadi bukan asal jeplak atau asal bersikap,tapi semua ada dasarnya.

Allah tidak melihat orang dari rupa,suku,ras,harta,tahta atau nasabnya,melainkan karena taqwanya.Itu ilmu yang saya dapat ketika belajar Al Quran hadist saat saya sekolah dan mondok dulu.Nabi Muhammad bersabda jika manusia yang paling baik adalah manusia yang bagus akhlaknya,dan manusia yang bisa memberikan manfaat bagi sesama Makhluk ciptaanNya.Nabi Muhammad juga tak membedakan orang dalam hukum,hal ini juga dikatakannya dalam sebuah hadis dengan ucapan 'Jika Fatimah mencuri,maka dia juga akan aku hukum'.Dari Quran dan hadist itu sebenarnya sudah jelas,jika semua manusia itu sama di hadapan Sang Pencipta.Dan di hadapan hukum,sama juga seharusnya.

Semoga akibat dari sikap pro dan kontra tersebut pada akhirnya bisa membawa kebaikan bagi semuanya.Semoga akibat dari sikap pro dan kontra tersebut pada akhirnya menjadikan peringatan bagi oknum-oknum yang selama ini sudah arogan dan berbuat menyalahi aturan.Sebagai manusia merdeka dan bertanggung jawab,saya yang bukan siapa-siapa ini lebih memilih bersikap netral.Untuk yang pro silahkan,untuk yang kontra silahkan.Yang terpenting selesaikan masalah dengan cara elegan.

Dari dulu saya sudah bergaul dengan para habib atau keturunan  Baalawi,juga orang-orang yang mengaku dzuriah Rasulullah lainnya.Saya perlakukan mereka sama dengan cara saya memperlakukan orang-orang lain pada umumnya.Saya memperlakukan mereka sama seperti mereka memperlakukan saya.Tidak mengistimewakan,tidak juga menyepelekan.Karena pada hakikatnya kita adalah sama di hadapan Sang Pencipta Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.


Senin, 09 Januari 2023

Uang

Uang

Uang
Aku ingin uang
Uang
Aku butuh uang
Uang
Maukah kau mendekat padaku
Maukah kau masuk kantongku
Uang
Aku mau uang
Uang
Aku harap uang
Uang
Maukah kau menemaniku
Maukah kau membahagiakanku
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Uang
Segeralah kau datang