Rabu, 27 Januari 2016

Belajar Dari Kakek Kiai Masduki Bakri Dari Kasepuhan

Belajar Dari Kakek Kiai Masduki Bakri Dari Kasepuhan

Dulu almarhumah ibu saya,Khuriyah,suka sekali bercerita tentang almarhum kakek dan juga leluhur saya lainnya,baik dari ibu maupun bapak.Salah satu kisah yang sering diceritakan oleh ibu saya adalah tentang Raden Masduki Bin Kiai Raden Bakri.Beliau adalah ayahnya ibu saya alias kakek saya.Beliau adalah orang biasa namun dengan pandangan hidup yang luar biasa.

Banyak hal yang diceritakan oleh ibu saya tentang kakek saya yang satu ini.Ibu saya memang sangat dekat sekali dengan beliau ini.Sayangnya beliau meninggal saat ibu saya dan adik-adiknya masih kecil.Jadi saya tak sempat bertemu dengan beliau secara langsung.Walau tak pernah bertemu dengan beliau secara langsung,saya merasa begitu mengenal beliau.Semua karena cerita ibu saya tentang beliau tersebut.

Yang banyak diceritakan ibu saya tentang Raden Masduki kakek saya  adalah seputar kehidupan dan juga cara pandangnya.Kakek saya  menjalani hidupnya dengan cara yang begitu sederhana,semua karena beliau tertarik dengan ajaran sufisme yang sedikit banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya.Karena hal ini beliau tak suka terlalu mengejar dan menumpuk-numpuk harta.

Kakek saya berpesan pada ibu agar rajin bersedekah dan tak takut akan hari esok,karena Allah swt pasti sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita,apabila kita berbuat kebaikan.Ketika saya kecil,ibu juga selalu rajin bersedekah.Walau tak hidup berlebihan,ibu selalu menyisihkan penghasilan dari bapak untuk disedekahkan.Ibu saya benar-benar memegang teguh apa yang sudah dikatakan oleh kakek saya tersebut.

Kakek saya adalah orang yang pintar,makanya ibu saya yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sangat akrab dengan beliau.Ibu saya sangat mengagumi kepandaian beliau dalam berbagai bidang ilmu.Banyak hal yang ditanyakan oleh ibu saya namun selalu saja ada jawaban memuaskan yang diberikan oleh kakek saya tersebut.Hal ini yang mendorong ibu saya gemar sekali mencari ilmu pengetahuan.Sampai tua,ibu saya juga tak henti belajar.

Walau dari keluarga santri,kakek saya lebih suka menyekolahkan anak-anaknya di sekolah umum.Ketika ibu saya sekolah di smp sekitar tahun 1960 an dulu,ibu saya juga disekolahkan di sekolah umum,yaitu SMPN 1 Cirebon.Untuk pendidikan agama,kakek saya lebih suka mengajar langsung anak-anaknya sendiri.Jadi walau tak disekolahkan di sekolah yang berbasis agama Islam,kakek tetap bisa menanamkan nilai-nilai agama yang cukup kuat untuk anak-anaknya.

Masih banyak hal lainnya yang diceritakan oleh ibu saya tentang kakek yang hanya saya tahu wajahnya dari foto dan lukisan itu.Banyak hal yang bisa saya pelajari dari beliau.Jangan takut akan hari esok,karena Allah swt akan menjaga kita.Hal ini juga yang menjadi pegangan saya dalam menjalani hidup ini.