Sabtu, 09 Januari 2016

Makam Pangeran Sake (Mbah P.Shoheh)

Makam Pangeran Sake (Mbah P.Shoheh)

Pangeran Sake atau juga biasa disebut Embah Shoheh adalah seorang ulama penyebar Islam yang menyebarkan ajaran agama Islam di Bogor,tepatnya di daerah Citeureup,Gunung Putri,Cileungsi,Klapa Nunggal,Cibinong dan sekitarnya.Beliau merupakan keturunan kesultanan Banten dari ayahnya yang bernama Sultan Agung Abdul Fatah.

Semasa hidupnya beliau habiskan hampir seluruh hidupnya demi tegaknya syiar Islam.Beliau rela merantau jauh dari keluarganya yang tinggal di Banten.Selain itu beliau juga rela meninggalkan kehidupan istana yang tentu saja jauh lebih terjamin dibandingkan kehidupan di daerah baru yang beliau datangi.

Selain menyebarkan ajaran agama Islam,Pangeran Sake juga dikenal sebagai seorang ulama yang juga pejuang.Beliau begitu gigih melawan penjajah Belanda yang suka menindas rakyat dan berbuat semena-mena.Oleh karena hal tersebut beliau menjadi incaran tentara Belanda untuk dibunuh.Tapi dengan seijin Allah swt,selalu saja Pangeran Sake bisa lolos.Konon salah satu hal yang membuatnya lolos adalah beliau seringkali dikabarkan meninggal dunia oleh masyarakat sekitarnya untuk menutupi jejak persembunyiannya.Hingga akhirnya kini makamnya (petilasannya) terdapat di beberapa tempat di sekitar Bogor.

Ketika wafat Pangeran Sake dimakamkan di daerah Citeureup Kabupaten Bogor.Letak makamnya berada di Jalan Pahlawan,Gang Nangka yang tak terlalu jauh dari pasar Citeureup.Kondisi makamnya dalam keadaan terawat dan cukup bersih.Makam Pangeran Sake sendiri berada di sebuah bangunan seperti rumah joglo dengan tembok yang sebagian terbuka.Di dalam bangunan ini terdapat makam Pangeran Sake beserta beberapa makam lainnya.

Hampir setiap hari makam Pangeran Sake ini selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.Puncak keramaian peziarah biasanya terjadi pada hari Senin malam Selasa atau Kamis malam Jum'at.Seperti hari Minggu ketika penulis datang berziarah ke makam ini,para peziarah datang dan pergi silih berganti,baik peziarah yang datang secara sendiri-sendiri,keluarga,rombongan kecil,hingga rombongan yang anggotanya berjumlah puluhan orang.