Selasa, 26 April 2016

Sakitnya Dirugikan Dan Disakiti (1)

Sakitnya Dirugikan Dan Disakiti (1)

Berkelana,mengembara,berpindah dari satu tempat ke tempat lain,bergerak dari satu kota ke kota lain membuat saya bertemu dengan banyak orang.Tak hanya berjumpa dengan orang-orang yang menyenangkan,tapi juga bertemu dengan orang-orang yang suka menyakitkan atau menyebalkan.Semuanya semoga bisa menjadi pengalaman hidup yang bisa menjadi pelajaran yang berharga.

Teringat saat di Kuta Bali,suatu hari saya yang bekerja di sebuah rumah makan dengan gaji yang pas-pasan didatangi oleh temannya teman saya.Dia adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Dan Pendidikan (STIKIP) Singaraja.Ngakunya berasal dari Garut,kenyataannya entah dari mana.Dia datang dari Singaraja atau Bulelng ke tempat saya bekerja dan hendak meminjam uang.Jauh sekali,dari Singaraja ke Kuta itu harus ditempuh berjam-jam.

Saat itu dia berkata bahawa tak ada teman yang punya uang jadi dia meminjam uang pada saya,walaupun jauh dia datangi karena butuh sekali.Karena kasihan akhirnya saya datangi.Uang gajian satu bulan semua saya berikan untuk dia,saat itu saya berpikir tak mengapa karena masih ada tabungan.Dia berjanji akan segera mengembalikannya pada saya kalau dia sudah dapat kiriman dari orangtuanya.

Waktu berlalu.Karena saya butuh uang tersebut,akhirnya saya mendatanginya untuk menagih utangnya.Saat itu sekalian saya juga sekaligus mau menengok sahabat baik saya yang memang kuliah di STIKIP Singaraja juga.Ketika saya datang ke teman saya,dia memberikan alamat temannya tersebut dan segera saya datangi.Ketika saya datangi ke kontrakannya,saya tak berhasil menemui temanya teman saya tersebut.Ketika ditanyakan ke pemilik kostan yang kebetulan membuka warung makan di depan rumahnya,dia hanya bilang tidak tahu ke mana orangnya.

Setelah menunggu,akhirny sang pemilik kost menanyakan maksud kedatangan saya.Ketika saya jelaskan kalau saya mau menagih hutang pada yang bersangkutan,sang pemilik kost sedikit terkejut.Katanya bukan saya saja yang mau menagih hutang padanya,tapi banyak juga  orang lain yang menagih hutang kepadanya.Di warung makan milik ibu kpstnya saja bertumpuk dan sudah beberapa hari dia tak menampakkan batang hidungnya.

Pupus sudah harapan saya untuk menagih hutang padanya.Saya harus merelakan uang saya yang merupakan hasil kerja keras selama sebulan hanya untuk menolong seorang pecundang.Saat itu perasaan sakit hati, kesal,benci,kecewa bercampur menjadi satu.Sumpah serapah juga saya lontarkan dalam hati.Dasar orang tidak tahu diri,begitu gerutu saya dalam hati.

Sakitnya dirugikan dan disakiti,semoga dengan kejadian itu saya bisa menjadikannya sebagai pelajaran agar saya tak merugikan dan menyakiti orang lain,karena saat dirugikan dan disakiti itu sakitnya minta ampun.