Jumat, 08 April 2016

Anak Yang Suka Menghabiskan Uang Ayah

Anak Yang Suka Menghabiskan Uang Ayah

Saat kecil saya itu jarang sekali meminta uang lebih pada ayah atau ibu.Malah kalau ada uang lebih saya akan menabungnya dalam celengan yang saya beli atau saya buat dari bambu.Setelah terkumpul biasanya saya berikan uang itu pada ibu,atau saya belikan barang keperluan pribadi dengan tujuan meringankan beban orangtua.

Hingga usia remaja atau saat sekolah sma,saya masih mempertahankan tradisi menabung dan berhemat dalam menggunakan uang.Hal ini yang membuat ayah dan ibu sangat bangga karenanya.Saat itu saya memang berfikir kalau saya tidak boleh menyusahkan orangtua,terutama ayah yang sudah lelah bekerja demi memenuhi kebutuhan kami anak-anaknya.

Saat kuliah barulah kebiasaan saya mulai berubah,maklum saja saya lihat memang ayah semakin mempunyai banyak uang.Saya akhirnya  menjadi orang yang suka sekali meminta uang pada ayah.Tapi ayah  selalu saja menuruti permintaan saya tersebut dan memberikan sejumlah uang yang saya pinta.Maklum,saat itu saya menggunakan aneka jurus maut untuk meluluhkan hati ayah agar beliau mau mengeluarkan uang untuk anaknya ini.Uang yang saya pinta ada yang saya gunakan untuk biaya hidup dan belajar,namun ada juga yang saya  gunakan untuk suka-suka.Akhirnya saya menjadi anak yang suka meminta dan menghabiskan uang ayah.

Hari berlalu,bulan dan tahun juga berganti.Ibu akhirnya bertanya mengapa saya sangat suka sekali meminta uang kepada ayah.Semula saya merahasiakan niat saya ini dari ibu dan orang lainnya.Namun karena sudah berlangsung lama dan takut menjadi beban bagi ibu,akhirnya saya katakan juga niat saya yang sebenarnya.Saya jelaskan bila saya sering meminta uang pada ayah saya dengan niat hutang dan akan saya bayarkan dalam bentuk sedekah atas nama ayah.Mendengar alasan saya,ibu akhirnya mengerti  dan justru mendukung saya ketika meminta uang pada ayah.

Ketika bekerja,sedikit demi sedikit hutang saya pada ayah berhasil saya bayarkan.Seperti niat semula,uang bukan langsung saya bayarkan kepada ayah melainkan saya sedekahkan ke tempat-tempat ibadah atau juga fakir miskin.Setelah ayah tiada saya masih terus membayar hutang-hutang saya pada ayah,Insya Allah sampai saya mati tak akan berhenti untuk terus bersedekah atas nama ayah dan ibu saya.Semoga sedekah ayah dan ibu saya yang sudah tiada diterima oleh Allah swt.Amin.