Mbah Ta'rif (Asem-Cirebon)
Mbah Ta'rif atau Kiai Takrifudin adalah seorang ulama atau kiai yang berasal dari daerah Wotbogor,Wotgali Indramayu.Beliau hidup sekitar awal hingga akhir tahun 1800 an.Menurut cerita yang didapat secara turun-temurun dari banyak orang,beliau dipercaya sebagai kiai dan dipercaya sebagai wali yang mempunyai banyak karomah.Saat itu tak sedikit orang yang hidup sezaman dengan beliau yang menganggap beliau sebagai seorang kiai yang juga seprang waliyullah.
Mbah Ta'rif menikah dengan Nyai Latifah,putri dari Kiai Mas Khanafi atau Buyut Jaha dan Nyai Khafiun binti Kiai Ardisela.Dari perkawinannya dengan Nyai Latifah ini Mbah Ta'rif dikaruniai anak yang semuanya adalah perempuan.Hampir semua anak perempuannya menikah dengan anak-anak dari para ulama dari berbagai pesantren yang ada di Cirebon.Antara lain Nyai Sarah yang menikah dengan Mbah Soleh Benda pendiri Pesantren Benda Kerep,Nyai Sofroh atau Masufroh yang menikah dengan Raden Raksa Tuk Sida Parta,Nyai Masrifah yang diperistri oleh Kiai Jayadi,Nyai Sofiah yang bersuamikan Kiai Tubagus Abdul Hamid,dan beberapa anak lainnya.Di kemudian hari,hampir sebagian besar cucu dan keturunan beliau yang laki-laki menjadi ulama yang hingga beberapa generasi terus melanjutkan dakwahnya.Tak sedikit dari keturunannya yang menjadi ulama yang berkiprah dalam dunia dakwah baik lokal di wilayah Cirebon dan sekitarnya,nasional,bahkan internasional.
Mbah Ta'rif adalah besan dari Raden Rangga Nitipraja dan Nyi Raden Aris binti Mbah Raden Ardisela,juga besan dari Mbah Mutaad.Mbah Ta'rif,Raden Rangga Nitipraja,dan Mbah Mutaad adalah 'tiga serangkai' yang turut melanjutkan perjuangan Kiai Ardisela,Mbah Raden Ardisela,dan Mbah Muqoyim.Karena kiprahnya tak banyak yang mempublikasikan dan juga karena anak dan cucu Mbah Ta'rif kebanyakan perempuan,maka tak heran bila nama beliau pada akhirnya seperti tenggelam ditelan zaman.Semua itu berkaitan juga karena dalam tradisi pesantren pada khususnya,dan tradisi masyarakat yang dipengaruhi Islam atau masyarakat banyak pada umumnya,keturunan dari seseorang itu biasanya dinisbatkan atau dikaitkan pada jalur laki-laki.
Sebenarnya kiprah Mbah Ta'rif ketika berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam dan perjuangan beliau dalam melawan penjajah Belanda tidaklah kecil.Pemikiran Mbah Takrif banyak mempengaruhi ulama dan santri di Cirebon dan luar Cirebon pada masanya,terutama dalam hal tasawuf.Mbah Soleh dan para menantunya yang lain banyak yang mengadopsi gerak dan langkahnya dalam berdakwah dan perjuangan,yaitu anti kerjasama dengan penjajah.
Catatan
*Beberapa anak perempuannya yang menikah dengan ulama yang lain juga banyak melahirkan ulama-ulama yang handal dalam berdakwah,namun semuanya tak bisa disebutkan satu persatu.
*Semoga para keturunannya yang berasal dari Pesantren Pemijen,Buntet Pesantren,Pesantren Gedongan,Pesantren Kempek,Pesantren Benda Kerep,Tuk Karangsuwung,dan lainnya membaca tulisan ini,sehingga tak melupakan beliau hanya karena menganggap berasal dari jalur perempuan.