Minggu, 10 April 2016

Kekayaan Hati

Kekayaan Hati

Suatu hari ada seorang yang congkak sekali karena dia merasa kaya atau lebih dibandingkan saya dan teman-teman saya,sehingga dia menghina saya dan teman-teman saya yang miskin.Teman-teman saya yang tidak berdaya hanya diam.Saya yang semula hanya diam pada  akhirnya tak tahan lagi dengan ulahnya,saya tunjukkan siapa saya sebenarnya.Bukan apa-apa,saya tak ingin saya dan teman-teman saya yang dianggap sebagai kaum marginal atau terpinggirkan itu dihina.

Suatu hari ada beberapa teman yang mengatakan bahwa saya miskin karena saya jarang bersedekah,saya sering sakit karena saya pelit,tidak seperti mereka yang sering bersedekah,sehingga hidup mereka kaya dan bahagia.Hem,seperti itu?.Ketika saya jelaskan apa yang sudah saya lakukan,barulah mereka mengerti bila sedekah mereka jauh di bawah rata-rata.Semula ingin sedekah secara sembunyi-sembunyi akhirnya malah menampakkan sedekah yang tak seberapa ini agar orang lain tidak jadi sombong dan sadar diri.

Kenapa yang kaya atau merasa kaya selalu menghina yang miskin?.Hampir tak ada orang yang ingin hidupnya miskin,jadi beruntunglah orang yang ditakdirkan menjadi orang kaya.

Suatu hari saya juga bertemu dengan seorang yang mengenal saya,saat itu dia sedang naik mobil sementara saya hanya berjalan kaki.Ketika saya hendak menyapanya,dia memalingkan muka dan mengacuhkan saya.Ah sudahlah,saya hanya berfikir positif saja,mungkin dia lelah.

Saya jadi teringat tentang Malin Kundang yang kaya namun dia tak mau mengakui ibunya yang miskin.Seorang kaya dan seorang yang miskin,seorang ibu saja tidak diakui oleh anaknya,apalagi teman.Saudara atau keluarga yang lainnya saja sering kali tak diakui oleh saudara atau keluarga lainnya karena miskin,apalagi hanya seorang teman.Itulah dunia.

Semua menjadi pelajaran untuk saya,mungkin saya juga bisa menjadi sombong ketika kaya.Mungkin saya juga tak mau mengakui teman atau bahkan saudara yang miskin kalau kaya.Mungkin saat kaya saya juga bisa lupa akan banyak hal yang berharga,karena kekayaan terkadang melenakan,tak jarang menenggelamkan.

Yang harus saya ingat adalah bahwa kekayaan yang sebenarnya harus dimiliki oleh setiap orang adalah kekayaan yang hakiki,yaitu kekayaan  hati.Beruntunglah manusia-manusia yang kaya hatinya,sehingga tak lagi jumawa saat berdiri dengan makhluk lainnya.Dan semoga saja pada akhirnya nanti saya bisa menjadi orang yang kaya hati,sehingga saya semakin bisa mendekat pada Ilahi robbi.Amin.