Belajar Dari Masa-Masa Kelam Dan Suram
Saya adalab saya,manusia yang penuh warna,manusia yang teramat suka mengembara.Dari pengembaraan yang sudah saya lakukan,banyak cerita yang saya dapatkan.Silih berganti waktu,silih berganti cerita,silih berganti juga pelajaran yang saya dapatkan.
Salah satu hal atau pengalaman yang saya alami adalah pelajaran yang telah lalu yang kelam dan suram.Dari sana saya belajar banyak hal yang sangat berguna bagi saya dalam menghadapi kehidupan kini dan kehidupan nanti.Belajar dari masa-masa kelam dan suram adalah salah satu hal yang saya lakukan,baik itu dari masa lalu sendiri atau juga masa lalu orang lain.
Saat kecil dulu,saya tidak pernah berfikir,menduga atau mengira-ngira kalau saya pada akhirnya akan mengalami masa-masa kelam dan suram dalam hidup saya.Masa-masa susah,masa-masa sedih,masa-masa hitam,masa-masa yang penuh kemaksiatan,dan masa-masa dimana hidup diliputi ketidakpastian.Dari sinilah saya banyak sekali banyak hal.
Dulu saya mungkin juga termasuk orang yang suka menghujat,menghina,mencaci dan melakukan tindakan lainnya yang benar-benar memyakitkan bila didengarkan oleh orang-orang yang pernah melalui masa lalu yamg kelam dan suram.Dan pada alhirnya Allah menakdirkan saya untuk melalui jalan itu,jalan kelam dan suram dalam kehidupan saya.
Setelah waktu berlalu dan pengalaman hidup datang dan pergi silih berganti,barulah saya mengerti jika jalan yang harus saya lalui adalah merupakan pelajaran dan pembelajaran untuk saya.Pelajaran dan pembelajaran yang benar-benar berguna dan bermanfaat bagi saya.Denagn itu semua saya bercita-cita agar saya bisa menjadi manusia berguna,yang baik dan tak mudah menghakimi.
Dulu mungkin saya hanya bisa menghujat,menghina,mencaci dan aneka perlakuan yang tidak menyenangkan pada orang yang mempunyai sisi hidup yang kelam dan suram.Sekarang saya justru mempunyai rasa perduli pada mereka.Walau mungkin belum bisa mengajak mereka yang berada dalam masa-masa kelam dan suram kepada kebaikan,minimal saya bisa mendoakan kepada mereka semua agar diberi kebaikan.Kalaupun tak banyak mendoakan,yang terpenting adalah saya sudah tidak lagi melakukan hal yang tidak patut dan tidak terpuji,yang terkadang justru sangat menyakitkan hati orang yang mengalaminya.
Ternyata belajar tak hanya selalu dari hal-hal yang baik saj,belajar dari hal-hal yang dianggap tidak baikpun bisa,asal kita mau belajar dengan sepenuh hati dan jiwa,dan tak hanya memgandalkan otak semata.