Minggu, 28 Februari 2016

Mbah Raden Ardisela (21)

Mbah Raden Ardisela,Pemimpin yang Perduli Rakyat

Tak banyak kisah lengkap yang menjelaskan tentang siapa sebenarnya Mbah Raden Ardisela.Orang-orang sekarang (termasuk yang mengaku keturunanya) lebih sibuk membahas tentang kesaktiannya,kuburannya,sisi mistis dan lain sebagainya.Hanya sedikit orang yang mau membahas kiprahnya dalam berdakwah dan juga dalam memimpin sebuah wilayah.

Mbah Raden Ardisela,Pangeran Ardisela atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Ardisela adalah seorang pemimpin sebuah wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang sekarang wilayahnya diperkirakan meliputi daerah selatan laut Jawa (Kanci) hingga wilayah Sindang Laut dan sekitarnya.Saat itu Kesultanan Cirebon sudah terpisah menjadi dua bagian yaitu Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman Cirebon.
Wilayah yang dipimpin oleh Mbah Raden Ardisela merupakan wilayah yang berada di bawah kepemimpinan Keraton Kasepuhan Cirebon.Wilayah yang dipimpin oleh Mbah Raden Ardisela adalah wilayah daerah setingkat kawedanaan (kumpulan beberapa kecamatan) yang biasa disebut kademangan.Saat itu daerah-daerah bagian dari Kesultanan memang banyak yang  dipimpin oleh keturunan Syaikh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) sebagai pendiri Kesultanan Cirebon.Salah satunya adalah wilayah yang dipimpin oleh Mbah Raden Ardisela,di mana beliau adalah keturunan Syaikh Syarif Hidayatullah.
Mbah Raden Ardisela saat itu memimpin wilayah yang merupakan bagian dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang  sudah mendapatkan banyak campur tangan dari Penjajah Belanda.Karena sebagai pemimpin wilayah di bawah Kesultanan Kasepuhan Cirebon,maka beliau sering berkunjung ke Keraton Kasepuhan untuk melaporkan perkembangan wilayah yang dipimpinnya.Kepemimpinan beliau berlangsung sekitar akhir abad 18 hingga awal abad 19 M.

Mbah Raden Ardisela memimpin wilayah yang dipimpinnya dengan penuh tanggung jawab.Sebagai seorang pemimpin beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat perduli terhadap rakyat yang dipimpinnya.Tak jarang beliau berkunjung dari satu kampung ke kampung lainnya untuk memperhatikan keberadaan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya.Karena keperduliannya inilah maka tak aneh bila beliau sangat dicintai oleh orang-orang yang dipimpinnya.

Selain dikenal sebagai seorang pemimpin,Mbah Raden Ardisela juga dikenal sebagai seorang yang juga faham akan ilmu agama.Maklum saja,sebagai seorang keturunan Syaikh Syarif Hidayatullah,maka sejak kecil beliau juga sudah dididik dengan aneka ilmu agama dan disiapkan sebagai kader pendakwah oleh ayah dan ibunya.Maka ketika berkeliling memperhatikan masyarakat secara langsung,beliau juga sekaligus melakukan dakwah secara langsung dan sederhana kepada orang-orang yang ditemuinya.

Beberapa tahun sebelum pendirian Pesantren Buntet kembali dibuka oleh Mbah Muqoyim,Mbah Raden Ardisela sudah memimpin wilayah yang dipercayakan kepadanya.Ketika Mbah Muqoyim hendak mendirikan pesantren di kawasan Buntet maka salah satu orang yang ditemuinya adalah Mbah Raden Ardisela,karena beliaulah yang memimpin wilayah di mana Mbah Muqoyim akan mendirikan pesantren.

Sebagai seorang pemimpin yang sangat perduli pada bidang pendidikan masyarakat banyak,maka dengan senang hati Mbah Raden Ardisela menyetujui keinginan Mbah Muqoyim untuk mendirikan pesantren di wilayah yang dipimpinnya.Tak hanya sebatas menyetujui dan merestui,bahkan Raden Ardisela tak segan pula untuk turut membantu Mbah Muqoyim dalam mendirikan pesantren Buntet.Tak jarang pula Mbah Raden Ardisela melindungi dan menyelamatkan Mbah Muqoyim dari sergapan tentara Penjajah Belanda yang hendak menagkap dan hendak memenjarakannya.

Menjadi seorang pemimpin yang adil,bijaksana,perduli dan melindungi rakyat yang dipimpinnya bukanlah hal yang mudah dan tanpa resiko,lebih-lebih pada zaman penjajahan,di mana mereka dikenal suka semena-mena dan tak adil kepada rakyat.Saat itu resiko yang dihadapi Mbah Raden Ardisela sangatlah besar dan nyawa adalah taruhannya.Tapi Mbah Raden Ardisela tetap menjalankan amanat yang dipercayakan kepadanya dengan penuh tanggung jawab dan tak mau berkhianat.

Dengan segala kepandaian dan kecakapannya dalam memimpin,akhirnya Mbah Raden Ardisela berhasil memimpin wilayah yang dipimpinnya dengan baik dan benar hingga masa akhir  kepemimpinannya.Walau bukan pemimpin wilayah yang besar,namun menjadi pemimpin tetaplah membutuhkan pengorbanan yang besar,semua demi kebaikan  orang-orang yang dipimpinnya.