Senin, 01 Februari 2016

Mbah Raden Ardisela (8)

Mbah Raden Ardisela dan Asal-Usul Nama Desa Tuk Karangsuwung

Namanya Desa Tuk Karangsuwung,letaknya ada di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon.Desa ini dulunya adalah desa yang merupakan bagian dari wilayah Desa Karang Suwung Kecamatan Karang Sembung.Sekitar tahun 1980 an,Desa Tuk Karangsuwung ini dimekarkan dari desa induknya.Karena lebih dekat dengan Kecamatan Lemahabang,maka Desa Tuk Karangsuwung ini akhirnya dimasukkan ke dalam wilayah Kecamatan Lemahabang.

Nama Tuk ini berawal dari kisah Mbah Raden Ardisela yang membuat sebuah tempat air untuk berwudu dan keperluan lainnya.Saat itu memang bukan perkara mudah untuk membuat sumur sehingga banyak orang yang pergi ke sumber mata air untuk memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan air.Karena menyadari akan pentingnya air bagi kebutuhan orang banyak,maka Mbah Raden Ardiselapun berusaha mencari sumber mata air yang bersih dan aman untuk kebutuhan sehari-hari yang bisa digunakan oleh orang banyak.

Setelah melalui istikhoroh dan serangkaian do'a dan ibadah lainnya guna meminta petunjuk pada Allah swt,akhirnya Mbah Raden Ardisela mendapatkan keyakinan untuk membuat sebuah kolam.Kolam yang dibuat oleh Mbah Ardisela hanya sebuah kolam kecil dan tidak terlalu dalam.Kolam tersebut akhirnya terisi air yang keluar dari sela-sela bebatuan dan pepohonan.Air yang keluar tersebut mengalir deras dan jernih sekali,karena jernihnya air tersebut maka tak jarang membuat banyak orang yang berani langsung meminumnya tanpa dimasak terlebih dahulu.

Sumber air yang keluar dari celah-celah bebatuan dan pepohonan dalam bahasa Cirebon disebut tuk (sumber mata air).Dari sinilah akhirnya nama Desa Tuk diambil.Karena desa ini semula masuk ke dalam wilayah Desa Karangsuwung,maka nama Desa Tuk ketika dimekarkan dari desa induknya tetap disertai nama desa sebelumnya.Maka desa ini akhirnya  dinamakan Desa Tuk Karangsuwung.

Kolam peninggalan Mbah Raden Ardisela tersebut sampai sekarang masih ada dan masih digunakan oleh banyak orang.Letaknya berada di areal Masjid Al Karomah atau masjid Mbah Raden Ardisela.Namun kolam tersebut sekarang ini bukan lagi digunakan sebagai tempat wudhu tapi sebagai kolam yang airnya digunakan untuk kebutuhan tertentu.Air kolam kecil ini dipercaya bisa untuk mengobati aneka penyakit seperti anak rewel,susah berjalan,sulit bicara dan lain sebagainya.Kolam kecil tersebut sekarang lebih dikenal dengan sebutan Muara Bengkeng.