Mbah Raden Ardisela (19)
Komplek Pemakaman Pangeran atau Mbah Raden Ardisela yang terletak di Desa Tuk Karangsuwung,Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon adalah sebuah komplek pemakaman muslim yang ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah di Cirebon dan sekitarnya,bahkan tak sedikit para peziarah yang datang dari Jabodetabek,Jateng dan daerah lainnya di Indonesia.Mereka datang dengan berbagai maksud dan tujuan masing-masing.Pada waktu-waktu tertentu bahkan lebih ramai,seperti pada hari kamis dan juma'at juga hari-hari besar umat Islam lainnya.
Di areal pemakaman ini terdiri dari beberapa tempat pemakaman yang berbeda,yang dipisahkan oleh kontur tanah yang berundak-undak atau bertingkat.Tingkat pertama adalah pemakaman utama yang berisi satu makam,yaitu makam Mbah Raden Ardisela.Di makam utama ini para peziarah dapat berziarah dengan tenang dan khusyu karena makam Mbah Raden Ardisela ini terletak di dalam sebuah bangunan yang nyaman dan bisa menampung beberapa orang.Di depan bangunan utamanya juga ada selasar atau lorong dengan atap genteng yang bisa digunakan oleh para peziarah untuk beristirahat atau menunggu peziarah lainnya yang sedang berada di dalam bangunan utama.
Di tempat yang letak tanahnya lebih rendah tak jauh dari bangunan utama makam Mbah Raden Ardisela terdapat pemakaman yang merupakan pemakaman anggota keluarga,kerabat,sahabat,orang kepercayaan beliau,juga anak keturunan mulai dari anak,cucu,cicit dan seterusnya.
Dulu makam keturunan Mbah Raden Ardisela dari anak pertama beliau yang bernama Nyi Raden Aras (Nyi Mas Arassari/Arasy) berada di bagian pertama.Selanjutnya di bawahnya lagi ada pemakaman bagi anak kedua dan keturunan Mbah Raden Ardisela dari anak keduanya yang bernama Nyi Raden Aris (Nyi Mas Arissari / Arisy).Di sini makam Nyi Raden Aris terletak berdampingan dengan suaminya yang bernama Raden Rangga (Raden Rangga Nitipraja) yang terdapat di sebuah bangunan dengan tembok dan genting yang tidak terlalu luas.
Pendapat lain mengatakan bila makam keturunan Nyi Raden Aras berada di blok sebelah barat,dan keturunan Nyi Raden Aris di blok sebelah timur,yang dibatasi oleh jalan kecil menuju makam utama.Pada perkembangan selanjutnya tidak semua keturunan Mbah Raden Ardisela dimakamkan di dalam area yang sudah ditentukan yang dibatasi oleh tembok tersebut,karena banyak juga keturunannya yang memilih untuk dimakamkan di luar tembok dengan berbagai alasan.Makam keturunan anak pertama dan kedua juga akhirnya bercampur baur di atas dan bawah,atau barat dan timur,semua karena alasan keterbatasan lahan pemakaman sementara anak keturunan Mbah Raden Ardisela semakin bertambah.
Turun ke bawah lagi ada pemakaman anggota keluarga,kerabat juga sahabat Mbah Raden Ardisela.Kesemua pemakaman ini dibedakan dan dipisahkan oleh undakan dan pagar tembok.Sementara untuk masyarakat umum makamnya di luar dan mengelilingi areal pemakaman utama.Karena semakin hari semakin banyak keturunannya,maka tidak semua keturunan Mbah Raden Ardisela dimakamkan di dalam area utama.Hanya dari keluarga tertentu saja yang boleh dimakamkan di area yang dikelilingi tembok utama.
Pemakaman Mbah Raden Ardisela ini tertutup untuk orang dari luar Desa Tuk Karangsuwung yang ingin dimakamkan di sini.Tapi bila orang tersebut masih mempunyai ikatan darah atau perkawinan dengan orang Tuk Karangsuwung,maka boleh dimakamkan di areal pemakaman ini,meskipun orang tersebut tinggal di luar Desa Tuk Karangsuwung.