Guru Culun Dan Baju Batik
Lagi-lagi guru culun yang satu ini mau bercerita.Bagi yang membaca kisah ini sampai selsesai,saya do'akan semoga selamat dunia akhirat.Amin.Ini benar-benar do'a yang tulus loh,do'a yang akan jadi ciri khas blog saya ini.
Cerita berawal saat saya baru mengajar sekitar dua tahun lamanya.Saat itu saya yang tidak suka dengan baju agak kebingungan dengan baju ganti yang harus saya pakai ketika mengajar.Sebagian pakaian saya kebanyakan berupa kaos yang tak mungkin saya pakai untuk mengajar.Alhasil saya mengajar dengan baju yang itu-itu saja karena baju saya tak lebih dari tujuh potong.Untuk baju batikpun saya hanya punya satu.
Suatu hari saya harus pergi ke kondangan teman mengajar saya.Karena tak ada baju lain yang cocok,maka mau tidak mau saya harus memakai baju batik,tentu saja baju batik yang cuma satu itu.Di sana saya bertemu para guru dan murid sekolah tempat mengajar.Tak ada sesuatu yang menjadi perhatian saya,selain makanan dan pengantinnya.Hingga saya pulang semua berjalan dengan baik.
Keesokan harinya karena tak ada baju lain maka saya memakai baju batik yang sama ke sekolah.Tiba-tiba ada seorang anak yang menyeletuk bahwa saya tidak mandi.Rupanya dia memperhatikan baju yang saya pakai kemarin dan sekarang ini.Akhirnya hal itu membuat saya berfikir bahwa swbagai guru penampilan sayapun berpengaruh dan menjadi sorotan orang lain termasuk murid sensiri.He he,baru saya sadar kalau saya memang harus membeli baju,bukannya kaos dan kaos lagi.
Bulan berganti,baju batik sayapun bertambah beberapa buah.Saya juga semakin mencintai batik.Kalau tidak harus memakai baju seragam sayapun lebih suka memakai baju batik saat mengajar.Suatu hari saya tertarik dengan baju batik motif mega mendung khas daerah saya Cirebon tercinta.Akhirnya sayapun membeli baju batik tersebut.
Dengan bangga saya pakai baju tersebut.Perjuangan saya untuk mendapatkan baju batik bermotif mega mendung berwarna merah dan sedikit putih itu terbayar sudah.Ketika masuk di kelas pertama tak ada komentar,baik yang menyenangkan ataupun menyebalkan.Ketika harus berganti kelas dan saya sudah berdiri di depan kelas siap untuk menyampaikan materi,tiba-tiba seorang murid laki-laki nyeletuk bila bajuku bagus sekali dan sangat cocok kalau dipakai untuk main organ tunggal.Mendengar itu saya marah?,tidak juga.Saya malah tertawa,ternyata anak-anak muridku itu banyak sekali yang perhatian sama saya,gurunya yang penuh pesona ini(yang baca jangan muntah ya,saya suka banget muji diri sendiri karena tak ada yang muji).
Setelah kejadian itu akhirnya membuat saya lebih selektif dalam memilih motif dan warna batik yang akan saya kenakan saat mengajar.Karena tahu saya suka sekali batik,tak sedikit orang yang mengapresiasi dan mengatakan bahwa saya adalah pecinta batik.Dari sini akhirnya tak sedikit pula murid atau orangtua murid yang memberikan hadiah batik untuk saya.