Sabtu, 03 Oktober 2015

Guru Serabutan

Guru Serabutan

Jika banyak orang yang mengaku pekerja serabutan,maka saya berani bilang kalau saya adalah guru serabutan.Guru serabutan?,ya,guru serabuatan.Itulah pekerjaan yang sedang saya lakoni saat ini.

Mengapa saya mengatakan kalau saya guru serabutan?,itu semua karena saya mengajar banyak mata pelajaran dan mengajar di jenjang pendidikan yang berbeda.Saya mengajar private untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan musik pencet alias piano atau keyboard.Di mi atau sd saya mengajar semua mata pelajaran kelas 6 sd ditambah mengajar ilmu agama,bahasa Arab dan bahasa Inggris.Di smp saya pernah mengajar bahasa Jepang dan Inggris juga sbk.Di sma saya mengajar bahasa Jepang.Sesekali saya juga diserahi tugas mengajar sbk,bahasa Inggris dan agama di sma.Di akademi saya mengajar kewarganegaraan dan bahasa Jepang.Di tempat kursus saya mengajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang.

Menjadi guru serabutan itu tidak gampang.Saya dituntut untuk harus banyak belajar dan tidak lupa juga untuk banyak membaca.Pokoknya tiada hari tanpa membaca.Untunglah sebagian ilmu yang harus saya ajarkan tersebut  sudah saya kuasai dengan baik sejak dulu,saat saya masih sekolah,kursus dan kuliah.Jadi ketika saya harus mengajar aneka mata pelajaran tersebut saya bisa menjalankannya dengan baik dan ketika mengajar sayapun tidak terlalu banyak menemui aneka kesulitan.

Kenapa saya mau menjadi guru serabutan?,ada banyak alasannya.

Pertama karena saya senang dengan aneka jenis ilmu dan tidak suka terpaku pada satu hal saja.Saya ingin mendapatkan pengalaman yang banyak dan berbeda,karena saya adalah termasuk orang dengan tipe pembosan dan suka dengan suasana baru.

Kedua karena saya suka belajar.Hampir dua puluh jenis kursus pernah saya ikuti,antara lain bahasa Inggris,Arab,Jepang dan Mandarin,komputer microsoft office,desain grafis,internet dan desain web,jurnalistik,musik organ,vokal,reiki,table manner,pengembangan kepribadian,pariwisata dan lain-lain yang berlangsung dari tahun 1995 hingga tahun 2015.S1 saya dalam bidang pendidikan agama Islam dan ilmu komunikasi.

Ketiga karena memang ada orang dan lembaga yang membutuhkan saya dan saya mampu menjalankannya dengan baik dan bertanggung jawab.

Cerita ini bukan untuk membanggakan diri loh,tapi karena saya ingin bercerita saja.Siapa tahu dari cerita ini bisa mendorong banyak orang untuk belajar dan terus belajar.Tapi tentu saja saya tidak menganjurkan orang lain agar menjadi guru serabutan seperti saya.Kenapa?,karena yang jelas menjadi guru serabutan itu melelahkan badan dan fikiran.