Senin, 22 Januari 2018

Perkawinan Raden Rangga Nitipraja dan Nyi Raden Aris

Perkawinan Raden Rangga Nitipraja dan Nyi Raden Aris

Tak diceritakan apa sebab pernikahan antara putri Mbah Raden Ardisela dan putra Mbah Raden Arungan kakaknya,apakah karena dijodohkan atau karena saling cinta yang menyebabkan pernikahan Nyi Raden Aris dan Raden Rangga itu terlaksana.Yang jelas kedua saudara sepupu itu akhirnya menikah.Sebelum menikahi putrinya,Mbah Raden Ardisela sempat menanyakan kesanggupan Raden Rangga Nitipraja untuk menghidupi dan melindungi Nyi Raden Aris.Mendengar kesanggupan keponakannya tersebut,akhirnya Mbah Raden Ardisela dan istrinya memutuskan untuk segera menikahkan mereka berdua.

Tanggal dan hari pernikahan telah diputuskan dan aneka persiapan untuk menyambut pernikahan tersebut segera dilaksanakan.Sanak saudara dari kedua belah pihak sudah sibuk menyambut pernikahan tersebut jauh-jauh hari.Para pengobeng (orang yang ikut membantu saat acara pernikahan) juga sudah terlihat menyiapkan aneka kue dan perlengkapan lainnya untuk pesta.Sanak saudara yang dari jauh sudah ada yang datang dan menginap di kediaman Mbah Raden Ardisela,atau di rumah kerabat dan sahabatnya.

Ketika hari pernikahan tiba,Tuk yang saat itu hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga menjadi ramai oleh para tamu yang datang.Iring-iringan pengantin laki-laki yang datang disertai keluarga dan sanak saudara datang dari arah barat.Mereka berombongan melalui jalan raya yang sekarang ini sudah menjadi jalan kereta api.Kuda,delman dan kereta kuda yang menjadi tranportasi umum saat itu akhirnya memenuhi pelataran rumah Mbah Raden Ardisela.

Mbah Raden Ardisela yang seorang pemimpin wilayah menjadikan tamu yang datang lumayan banyak.Tak hanya sanak keluarga dan kerabat serta tetangga dekat,masyarakat umum,para pemimpin dusun atau desa,para demang,ulama,hingga keluarga besar dari Keraton Kasepuhan,Kanoman,Kacirebonan dan Gebang juga turut diundang dan datang ke acara perkawinan ini.Dari kalangan pesantren hanya ada Pesantren Buntet dan Tuk yang saat itu sudah didirikan oleh Mbah Muqoyim dan Pesantren Pesawahan yang didirikan oleh Kiai Ismail.

Perkawinan Raden Rangga Nitipraja dan Nyi Raden Aris ini termasuk perkawinan yang meriah namun tidak mewah.Setelah perkawinan itu,Raden Rangga Nitipraja tinggal menetap di Tuk Karangsuwung bersama Mbah Raden Ardisela.Oleh Mbah Raden Ardisela,anak dan menantunya itu diberi sebidang tanah di timur langgar agung yang kemudian dibangun sebuah rumah di atasnya.