Makam Mbah Ardisela Dan Makam Mbah Muqoyim
Di Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon,ada dua makam yang ramai dikunjungi oleh para peziarah.Kedua makam tersebut adalah makam Mbah Ardisela dan makam Mbah Muqoyim.Banyak orang yang meyakini bila kedua tokoh tersebut sebagainwaliyullah.Tak heran jika makam keduanya banyak diziarahi oleh banyak orang.
Mbah Ardisela dan Mbah Muqoyim adalah dua pejuang Islam yang gigih dalam melawan penjajah Belanda.Selain dikenal sebagai pejuang,keduanya juga dikenal sebagai ulama yang mendirikan pesantren Buntet.Bila Mbah Ardisela berasal dari Keraton Kasepuhan,maka Mbah muqoyim berasal dari Keraton Kanoman.Keduanya merupakan keturunan Syekh Syarif Hidayatullah.
Makam Mbah Ardisela
Makam Mbah Ardisela terletak di Blok Muara Bengkeng.Tak jauh dari makam ini terdapat masjid Al Karomah atau biasa juga disebut Masjid Mbah Ardisela yang di sampingnya terdapat sumber mata air yang biasa disebut Muara Bengkeng.
Bangunan tempat makam Mbah Ardisela berada terbilang cukup bagus dan lumayan luas.Ruang utama bisa menampung belasan peziarah,sementara teras depan dan lorong jalan beratap bisa menampung puluhan peziarah.Keadaan makam ini juga cukup terawat dan bersih,hingga membuat para peziarah nyaman berada di dalamnya.
Makam Mbah Muqoyim
Makam Mbah Muqoyim terletak di Tuk Lor,terletak tepat di sisi jalan desa dan tak jauh dari rel kereta api.Dari segi bangunan,makam Mbah Muqoyim ini terbilang lebih unik.Walaupun bangunannya baru dipugar namun tetap mempertahankan ciri khas bangunan Cirebon tempo dulu yang dikenal dengan bata tumpuknya.
Selain makam Mbah Muqoyim,di sini juga ada beberapa makam lainnya yang juga masih berkaitan dengan Mbah Muqoyim,antara lain adalah makam Mbah Muta'ad yang tak lain menantu Mbah Muqoyim.