Sabtu, 05 Desember 2015

Tak Bisa Menahan BAB

Tak Bisa Menahan BAB

Masih teringat ketika bersekolah di sd sekaligus mi saat kecil dulu.Saat itu saya sering sekali merasa kesulitan apabila ingin buang air besar ketika sedang berada di sekolah.Di sd ada dua wc,tapi sering sekali rusak dan tidak bisa dipakai.Di mi apalagi,hampir tak ada yang namanya wc atau toilet.Jadi kalau pas sedang belajar di mi dan berhasrat buang hajat maka musholla atau sungai terdekatlah yang jadi sasarannya.

Suatu pagi saat akan mengikuti ulangan di mi,tiba-tiba perut mules dan tak mau diajak kompromi.Sungai sedang deras dan tak mungkin untuk dijadikan pelampiasan buang hajat,sedang musholla tak ada kakus untuk buang hajat.Mau tidak mau saya harus menahannya dan berharap isi perut bisa bersabar dan tak segera keluar.

Beberapa saat saya memang bisa menahannya,tapi lama kelamaan pertahanan saya bobol juga.Apa dayaku,benda padat bercampur cairpun keluar dan tak mampu saya tahan lagi.Anak-anak yang dekat denganku mulai mencium bau tak sedap dan menutup hidung mereka.Ya Allah,rasa malu dan sesal bercampur aduk di dadaku tak bisa kututupi lagi.

Ketika Ustadzah Bayi mendekat kearahku,beliaupun segera mencium bau tak sedap dan langsungbmenanyakan asalnya.Dengan rasa malu sayapun mengakui bila saya bab di celana.Segera beliau meminta saya untuk ke toilet keluarganya dan memberikan celana anaknya untuknmengganti celanaku yang belepotan dengan benda berwarna kuning yang berbau sangat tak sedap itu.

Selain saat di mi,saat ada di sd saya juga pernah mengalami hal serupa.Saya hampir saja melepaskan benda terlarang ini dari dalam perut saya.Karena wc sedang rusak,sayapun segera berlari ke rumah uwak saya yang berada tak jauh dari sd tempat saya belajar.Di rumah Wak Tipah ini aku segera melabuhkan hajatku.Ternyata saat berlari sudah ada beberapa benda padat berwarna kuning yang keluar.Mau tak mau saya harus membersihkannya dulu dari celana merahku itu.

Ketika masuk kelas dan mau mengikuti ulangan,beberapa anak mencium bau tak sedap dari arah saya.Merekapun langsung bertanya bau apakah itu?.Dengan sigap aku menjawab bahwa itu adalah bau ee yang tak sengaja terinjak sepatuku.Untunglah mereka percaya.

Ternyata hingga besar dan tua kebiasaan ini tak juga berubah.Saya tak bisa menahan pintu bila ada sesuatu yang akan keluar.Karena hal ini banyak toilet di pasar,mall,plaza,dan terminal yang saya datangi untuk melabuhkan hajat saya ini.

Kejadian memalukan ke!bali terjadi.Saat libur mengajar dan saya sedang berjalan-jalan pada malam hari di kawasan Taman Ismail Marzuki saya kembali tak bisa menahan pintu.Pertahanan saya runtuh juga dan saya kembali bab di celana.Akhirnya saya pergi ke pasar senen untuk mendatangi toilet langganan saya untuk membersihkan diri.Setelah selesai,sayapun pergi ke penjual pakaian untuk membeli celana dalam untuk ganti karena celana yang saya pakai sudah ternoda.