Sabtu, 07 November 2015

Mbah Raden Ardisela (16)

Mbah Raden Ardisela,Keluarga dan Keturunannya

Dari pernikahannya dengan Nyai Maimunah (Nyai Muntreng),Mbah Raden Ardisela dikaruniai dua orang putri yaitu Nyi Raden Aras (Nyi Mas Arasy/Arassari) dan Nyi Raden Aris (Nyi Mas Arisy/Arissari).Kedua putri beliau ini makamnya ada di satu areal pemakaman yang sama di Desa Tuk Karangsuwung.

Nyi Raden Aras menikah dengan Raden Nurlayaman (ada yang mengatakan dan mencatat bila suami beliau bernama Kiai Nurkhasan),dan Nyi Raden Aris menikah dengan sepupunya sendiri yang bernama Raden Rangga Nitipraja.Walau dari anak-anak perempuan,Mbah Raden Ardisela banyak menurunkan keturunan yang akhirnya turut serta melanjutkan perjuangan beliau.Tak sedikit pula dari keturunan Mbah Raden Ardisela ini yang akhirnya menikah dengan keturunan dari Mbah Muqoyim dan Kiai Ardisela Buntet.

Dari Nyi Raden Aras dan Raden Nurlayaman,Mbah Raden Ardisela dikarunia seorang cucu.Sementara dari Nyi Raden Aris dan Raden Rangga Nitipraja,Mbah Raden Ardisela dikaruniai lima orang cucu yaitu Raden Raksa,Raden Pali/Fali,Nyi Raden Ayu,Raden Sulaeman,dan Nyi Raden Kuning.

Keturunan Mbah Raden Ardisela dan Nyai Muntreng yang perempuan yang menikah dengan keturunan Mbah Muqoyim biasanya akan menetap di Buntet atau Benda Kerep karena dinikahi oleh anak kiai dari keturunan Mbah Muqoyim yang harus melanjutkan kelangsungan hidup pesantren tersebut.Sementara kalau keturunan yang laki-laki justru akan membawa keturunan Mbah Muqoyim keluar dari Pesantren Buntet  karena memang pesantren Buntet mempunyai kebiasaan meletakkan tanggung jawab kehidupan pesantren pada anak laki-lakinya.Hal ini terjadi juga dengan keluarga pesantren lainnya.*


*.Kejadian yang banyak terjadi hingga masa awal  kemerdekaan.Contohnya Kiai Raden Abdullah Raksa yang menikah dengan Nyai Rukhilah putri Kiai Abdussalam(Tuk Karangsuwung),Nyi Raden Ratna binti Raden Raksa yang menikah dengan Kiai Abdul Mun'im (Pesantren Buntet),Nyi Raden Siti Aisyah binti Raden Raksa yang menikah dengan Kiai Muslim Soleh (Pesantren Benda Kerep), dll.


*.Sekarang ini banyak keturunan Mbah Ardisela yang menikah dengan keturunan Mbah Muqoyim yang tinggal menyebar di luar Buntet Pesantren dan Tuk Karangsuwung dengan berbagai alasan.

Keturunan Mbah Ardisela yang lain menikah dengan orang dari berbagai kalangan dan menetap di banyak tempat dan tersebar di Indonesia.