Selasa, 10 November 2015

Guru Culun Dan Pekerjaan Idaman

Guru Culun Dan Pekerjaan Idaman

Sejak kecil cita-cita saya itu bukan jadi guru.Karena itulah,sebelum saya menjadi guru saya pernah mencoba beberapa profesi lainnya yang sangat jauh sekali dengan kegiatan belajar mengajar.

Profesi yang pertama saya jalani adalah sebagai sales alias tenaga pemasaran.Tak lama saya berhenti,karena saya merasa jiwa saya bukan di dunia pemasaran.Maklum saja,sayakan pemalu sedang marketing itukan harus bertemu dengan banyak orang.

Setelah mencoba dunia pemasaran,selanjutnya saya mencoba profesi sebagai wartawan.Semua terjadi karena memang saya itu sangat suka sekali dengan dunia tulis menulis.Tapi ternyata dunia wartawan dan dunia tulis menulis yang saya geluti ini sangat jauh sekali dengan apa yang saya bayangkan selama ini.Kalau wartawan itu harus selalu mencari berita,mengejar nara sumber yang berbeda dan dibatasi oleh yang namanya tengat waktu atau deadline.Sementara dunia tulis menulis yang saya bayangkan adalah bisa menulis di mana saja dan kapan saja.Karena tak sesuai dengan apa yang saya bayangkan,maka dunia jurnalistikpun saya tinggalkan walaupun baru seusia jagung saya merasakannya.

Pekerjaan yang selanjutnya saya geluti adalah perhotelan.Semula saya berharap sekali akan bertahan lama di profesi yang saat kecil pernah saya idam-idamkan ini.Mengapa?,karena dulu saya sering membaca buku,koran atau majalah tentang pariwisata dan berharap bisa bekerja di luar negri di bidang ini.Sebenarnya bekerja di hotel itu mengasyikkan.Tapi tetap saja saya merasa ini bukan dunia saya,karena saya harus selalu tampil rapih dan klimis,melayani orang banyak yang beberapa di antaranya kadang suka seenaknya sendiri,orang lain salah kita harus diam dan tak boleh membela apalagi melawan.Jiwa saya yang suka memberontak benar-benar tak mau menerimanya.Karena hal itulah saya meninggalkan pekerjaan di bidang oerhotelan ini.

Masih tetap tak mau jauh dari dunia pariwisata,profesi selanjutnya yang saya coba adalah menjadi guide atau pemandu wisata.Saya yang pemalu tak bisa bekerja di tour travel yang memandu rombongan wisatawan.Karena itu saya memilih sebagai freelance guide yang hanya mengantarkan tamu perseorangan atau kelompok dalam jumlah kecil.Lagi-lagi profesi ini tidak bertahan lama,karena ketika membawa turis asing perseorangan atau kelompok kecil itu lebih banyak godaannya.Misalnya turisnya suka ajeb-ajeb saya ikut,kadang juga ada turis yang minta diantar ke tempat terlarang.Karena tidak mau terlalu terjebak dalam dunia gemerlap,akhirnya profesi ini saya tinggalkan juga.

Selanjutnya saya bekerja di bidang administrasi di sebuah perusahaan pjtki,bekerja di perusahaan saham,hiburan dan lain-lain namun semuanya tak bertahan lama.Karena suka berganti-ganti pekerjaan itulah terkadang saya kehabisan uang.Untuk menyiasatinya saya terkadang minta uang pada orangtua atau sesekali pada kakak.Beberapa kali juga saya bekerja serabutan sebagai tukang sapu,pelayan rumah makan,tukang pijat refleksi,pengamen dan pekerjaan lainnya yang tidak membutuhkan keahlian khusus dan proses yang berbelit.Yang penting saya cepat dapat duit.

Saya juga pernah ingin bercita-cita menjadi supir taksi hingga saya juga sudah mengikuti kursus stir mobil,tapi semua tak berjalan mulus karena ternyata saya takut membawa kendaraan di tengah keramaian dan juga karena saya suka kagetan.Mencoba kursus potong rambut tetapi kalau mencukur takut melukai kepala orang yang potong rambut.Mencoba  kursus bartender dan dj tapi saya takut terjebak dalam dunia malam.Kursus desain grafis tapi merasa tidak berbakat menggambar.Akhirnya semua keinginan itu saya tinggalkan semua karena pada akhirnya saya merasa itu semua bukan jiwa raga saya.

Karena ingin mencoba sesuatu yang baru,suatu saat saya mencoba menjadi guru privat bahasa Inggris dan piano.Ternyata dengan menjadi guru privat ini hasilnya lumayan juga tapi dengan waktu kerja yang tidak terlalu lama,hal ini tentu saja membuat saya merasa betah.Dari guru privat ini saya akhirnya ditawari mengajar di beberapa sekolah dan lembaga kursus.Ternyata menjadi guru itu mengasyikkan dan saya mulai jatuh cinta pada profesi yang tak pernah saya bayangkan atau saya cita-citakan sebelumnya ini.Hingga akhirnya tak terasa saya sudah menjadi guru lebih dari delapan tahun,waktu yang cukup lama untuk profesi yang tak pernah saya cita-citakan semenjak kecil dulu.

Takdir telah menentukan saya menjadi guru.Apakah untuk selamanya hingga saya tua atau mati?,entahlah.Semua saya serahkan saja pada Tuhan Yang Maha Esa.