Selasa, 29 September 2015

Suka Duka Jadi Guru Honorer

Suka Duka Jadi Guru Honorer

Jadi guru,apalagi jadi guru honorer itu penuh suka dan duka.Sukanya banyak,dukanya juga tidak sedikit.

Sukanya jadi guru itu saya bisa mengaplikasilan ilmu yang sudah saya pelajari waktu sekolah dan kuliah dulu,dapat gaji atau honor walau tidak terlalu banyak,dapat pahala,ilmunya bermanfaat,juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Selain hal-hal di atas,ada hal lain yang membuat saya betah menjadi guru.Di tempat mengajar saya bisa bertemu banyak orang dengan aneka karakter dan segala permasalahannya.Ganti tahun biasanya ganti murid,berganti dan bertambah pula pengalaman yang saya peroleh.Berbagi ilmu dan membuat banyak orang menjadi pintar atau bisa itu rasanya senang sekali.Itulah beberapa suka yang saya alami sebagai guru.

Dukanya jadi guru,apalagi guru honorer juga tidak sedikit.Pertama berkaitan dengan tugas dan gaji yang diperoleh.Walau tugas sama dengan guru pns atau guru tetap di sekolah bagus,tetapi gaji yang diperoleh jauh berbeda.Itu yang saya alami.Kalau diitung-hitung untuk kebutuhan sehari-hari saja kurang mencukupi,apalagi untuk kebutuhan lainnya.Makanya tak sedikit guru honorer yang bekerja di tempat lain atau berwiraswasta,demi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Kalau saya pilih nyambi jadi guru honorer yang hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.

Selain berkaitan dengan honor,duka yang lain adalah berkaitan dengan sekolah atau dengan yayasan,baik itu pihak kepala sekolah atau pemilik yayasan.Sering kali banyak sekolah atau yayasan yang menuntut terlalu banyak sementara kesejahteraan yang diberikan terlalu sedikit atau bahkan kurang sekali.Belum lagi juga ada pejabat dari dinas tertentu yang sering kali terlalu menuntut ini dan itu,tanpa mau tahu apa yang dialami oleh para guru honorer.

Duka lainnya adalah berkaitan dengan anak-anak didik.Kalau sekedar anak tidak pintar itu tidak terlalu masalah.Yang lebih membuat saya sedih adalah anak-anak yang nakal dan suka berulah,yang mau tidak mau menuntut energi lebih.Sudah mikirin kehidupan yang tidak terpenuhi dengan baik,harus juga mikirin permasalahan lain.Kalau tidak tahan banting bisa-bisa langsung kabur ninggalin pekerjaan.

Guru honorer itu banyak tuga dan tantangannya,namun sedikit perhatian dan minim kesejahteraannya.Makanya banyak yang tidak mau jadi guru honorer.Kalau mau jadi guru honorer itu harus tahan banting dan harus pandai melihat peluang yang lain,agar kebutuhan hidup tidak terbengkalai.Makanya,banyak guru honorer yang tak melanjutkan tugasnya dan memilih pekerjaan atau usaha lain karena masalah kesejahteraan yang kurang sebagai guru honorer.Kalau saya?,saya tetap memilih menjadi guru walau sebagai guru honorer karena saya sudah mulai mencintai profesi ini,selain juga menjalankan pesan ayah yang meminta agar saya tetap mengajar.Walau ada pekerjaan lain,Insya Allah saya akan tetap mengajar.Untuk menambah kecukupan kebutuhan hidup,saya bisa menjadi guru private dan juga berwirausaha yang tidak mengganggu kegiatan saya sebagai guru.

Itulah suka dan duka menjadi guru honorer.