Selasa, 29 September 2015

Ramalan Oh Ramalan (Peramal Bali )

Ramalan Oh Ramalan (Peramal Bali)

Siapa yang tidak suka dengan ramalan?.Hampir semua dari kita pasti suka dengan yang satu ini.Kalaupun tidak percaya dengan ramalan,minimal iseng-iseng sesekali kita suka mencari tahu tentang ramalan,baik itu dengan cara membaca,menonton tv atau video,atau mendengarkan ramalan di radio.Betulkan?,kalau gak betul ya berarti salah.

Kalau dipikir-pikir ramalan itu sesuatu yang unik,dibenci,tidak dipercayai namun secara iseng-iseng kita sering cari tahu tentang hal yang satu ini,entah itu ramalan tentang kepribadian,asmara,karir,pertemanan dan lain sebagainya.Saya sendiri paling suka dengan ramalan,termasuk ramalan cuaca.Percaya ramalan?,kalau saya sih tidak percaya.Kalau ramalan yang saya ketahui tentang saya itu jelek,saya akan berdo'a supaya ramalan itu tidakmjadi kenyataan.Kalau ramalannya baik,ya saya aminkan semoga jadi kenyataan.

Dulu sekitar tahun 1998 saat saya tinggal di Bali,saya yang saat itu punya banyak masalah secara iseng-iseng mendatangi seorang peramal yang membuka praktek di alun-alun kota Denpasar.Ketika saya minta diramal,dia meminta tangan kanan saya untuk disodorkan kepadanya agar bisa dibaca.Tanpa saya bercerita,dia langsung membaca apa yang sedang saya alami.Saat itu saya yang sedang buntu diminta untuk kembali ke kota asal saya,untuk mengobati penyakit saya yang katanya hanya bisa disembuhkan oleh paranormal pulau Jawa.

Selain harus pulang kampung,peramal itu meminta saya bersabar karena saya baru bisa hidup lebih layak dan tentram setelah berusia di atas 30 tahun,dan saya baru bisa hidup mapan setelah usia hidup di atas 35 tahun.Ramalan tentang yang saya alami itu betul,karena memang saya benar-benar mengalaminya.Ramalan tentang masa depan saya,saya tak mempercayainya.Tapi,ramalan tersebut benar adanya dan saya mengalaminya sendiri.Hidup saya masih tak menentu,baru saat berusia 32 lebih saya bisa menemukan kehidupan saya yang Insya Allah sudah sesuai garis hidup yang memang harus saya jalani.Dan baru di usia 37 tahun saya bisa mencapai apa yang saya inginkan dan saya cita-citakan.

Itulah yang saya alami setelah saya bertemu seorang peramal Bali.Tak percaya tapi itulah yang terjadi.Semua saya ambil hikmahnya saja.Tapi kita tetap harus hati-hati,karena banyak orang yang mengaku peramal namun kemampuan yang dimilikinya tidak ada sama sekali alias penipu yang mengaku sebagai peramal.