Kiai Ardisela,Guru Para ' Laskar Ardisela' (1)
Kiai Ardisela,Sang Ulama Dan Pejuang
Kiai Ardisela adalah seorang ulama tasawuf yang tidak suka dengan hingar-bingar kehidupan duniawi.Beliau adalah seorang yang sangat dihormati dan juga disegani,baik oleh kalangan masyarakat umum,masyarakat pesantren,maupun juga oleh kalangan masyarakat dari keraton-karaton di Cirebon.Hal ini karena didasari oleh ilmunya yang sangat mumpuni,keperduliannya pada pendidikan masyarakat,juga karena kerendahan hatinya terhadap siapa saja.
Selain dikenal sebagai seorang ulama tasawuf,Kiai Ardisela adalah seorang guru silat yang mempunyai ilmu Kanuragan yang cukup tinggi.Oleh karena itu,setiap santri yang belajar padanya tidak hanya diajari ilmu agama,tapi juga ilmu Kanuragan yang sangat berguna untuk membela diri juga membela negeri.Hal inilah yang pada akhirnya membuat pihak penjajah Belanda menjadi khawatir dibuatnya,lebih-lebih lagi karena banyak para pemuda keraton yang belajar padanya,yang di kemudian hari banyak yang menentang dan melawan penjajahan Belanda.
Kiai Ardisela adalah teman seperjuangan sekaligus adik ipar Mbah Muqoyim,karena beliau menikah dengan adik bungsu Mbah Muqoyim yang bernama Nyai Alfan.Dari perkawinan ini Kiai Ardisela mempunyai dua orang anak,yaitu Kiai Muhamad Imam dan Nyai Kapiun (Khafiun).Kiai Imam di kemudian hari mempunyai anak Kiai Jalalen,dan Kiai Jalalen mempunyai anak yang salah satunya bernama Kiai Anwarudin atau Kiai Kriyan.Nyi Kapiun sendiri menikah dengan Kiai Mas Khanafi atau Buyut Jaha Sampiran.Dari kedua anaknya inilah yang di kemudian hari banyak melahirkan ulama-ulama yang meneruskan perjuangan Kiai Ardisela dalam mengembangkan ajaran agama Islam.
Siapa Kiai Ardsela ini sebenarnya?,banyak orang yang tahu cerita dan riwayat Kiai Ardisela namun tak tahu pasti siapa dan dari mana asalnya.Di sebuah catatan silsilah yang dipegang seorang kiai hanya tercatat nama anak dan keturunannya,namun tidak tercatat siapa nama ayah dan ibunya.Di catatan tersebut tertulis jika Kiai Ardisela merupakan keturunan dari Sunan Kalijaga.Dari Junti Indramayu ada yang menjelaskan jika Kiai Ardisela adalah sepupu Mbah Muqoyim.Dijelaskan bila ada dua orang Pangeran dari Keraton Kanoman yang menikahi dua wanita asal Lrangkeng Indramayu.Satu Pangeran menikah dengan Nyai Anjasmara atau Anjasmoro,yang di kemudian hari melahirkan Mbah Muqoyim,Mbah Yahya,Mbah Ismail,dan Nyai Alfan.Sementara pangeran yang satunya lagi menikah dengan seorang wanita yang di kemudian hari melahirkan Kiai Ardisela.
Keturunan Kiai Ardisela juga sebagian besar tidak tahu silsilah ke atasnya.Yang jelas beliau ini bukan Mbah Raden Ardisela yang makamnya ada di Tuk Karangsuwung,karena beliau lebih tua dan masa hidupnya lebih dulu dibandingkan Mbah Raden Ardisela Tuk yang mempunyai nama lain Raden Rustam.Kiai Ardisela merupakan guru dari Mbah Raden Ardisela Tuk,dan juga guru dari orang-orang dengan nama atau julukan Ardisela yang hidup semasa dengannya.
Masa hidup Kiai Ardisela ini banyak beliau habiskan untuk mengajarkan ajaran agama Islam dan juga berjuang melawan penjajah Belanda.Selain dikenal sebagai ulama,Kiai Ardisela juga dikenal sebagai seorang pejuang yang gigih dalam melawan penjajah Belanda.Berkat didikannya banyak sekali ulama dan pejuang yang gagah dan gigih dalam membela agama dan bangsa.