Sabtu, 16 September 2017

Kiai Ardisela (3)

Kiai Ardisela,Guru Para 'Laskar Ardisela' (3)

Kiai Ardisela dan Mbah Muqoyim Dalam Perang Aceh

Kiai Ardisela muda dikenal sebagai seorang pemberani.Sejak muda beliau selalu melakukan hal-hal positif yang bermanfaat dan dilakukan tak hanya untuk dirinya sendiri,melainkan untuk orang banyak.Masa muda Kiai Ardisela sudah banyak terlibat dengan perjuangan bersama Mbah Muqoyim.Tak ada yang tahu mana yang lebih dulu yang membuatnya menjadi begitu dekat dengan Mbah Muqoyim,apakah persahabatannya terlebih dulu,ataukah perkawinannya dengan adik Mbah Muqoyim yang bernama Nyai Alfan.

Salah satu kisah yang menceritakan kedekatan keduanya adalah saat Kiai Ardisela dan Mbah Muqoyim masih muda pergi ke Aceh.Saat itu mereka berdua pergi ke Aceh untuk membantu perjuangan rakyat Aceh yang sedang berjuang melawan penjajah Belanda.Aceh sendiri bukanlah daerah yang asing bagi sebagian orang Cirebon saat itu,termasuk bagi Kiai Ardisela dan Mbah Muqoyim.Hal ini disebabkan karena hubungan antara keraton-keraton di Cirebon dan Aceh memang sudah terjalin keakraban sejak lama,sejak awal Cirebon berdiri.

Aceh yang saat itu sedang dilanda peperangan melawan penjajah Belanda membutuhkan banyak pejuang,khususnya para pemuda untuk melawan para penjajah.Walau berbeda kerajaan,banyak juga rakyat dari kerajaan lain dan datang dan ingin membantu rakyat Aceh saat itu,termasuk kedua sahabat ini.Hal ini didasari oleh kesamaan misi dalam membebaskan Nusantara dari penjajahan Belanda.

Keberadaan Kiai Ardisela dan Mbah Muqoyim di Aceh ini tidak diketahui secara pasti tahunnya dan berapa lama waktunya.Namun menurut sebuah sumber,Kiai Ardisela dan Mbah Muqoyim ikut berjuang di Aceh dalam waktu yang lama.Ketika hendak pulang,keduanya sempat diberi kenang-kenangan oleh masyarakat Aceh berupa senjata khas daerah tersebut,yaitu rencong.