Jumat, 28 April 2017

Membandingkan Diri dengan Diri Sendiri

Membandingkan Diri dengan Diri Sendiri

Dulu,saat saya kecil saya sering sekali membandingkan Diri Sendiri dengan orang lain,terutama dengan teman-teman.Membandingkan kepandaian,kekayaan,kebahagiaan,dan lain sebagainya.Ada saat selalu bahagia saat membandingkan diri dengan orang lain,ada kalanya juga sedih menghinggapi.

Saat saya membandingkan diri dengan anak-anak yang lain yang dapat nilai rendah padahal sudah belajar mati-matian,semnetara saya mendapat nilai bagus atau lebih tinggi tanpa harus lelah belajar seperti mereka.Di sini saya merasa bangga.Saya merasa senang karena berarti saya termasuk anak yang pintar atau minimal beruntung.

Saat saya membandingkan dengan teman saya yang lebih pintar,saya merasa sedih karena saya kalah pintar.Rasanya ingin sekali saya seperti mereka yang lebih pintar dari saya,tanpa mau tahu akan apa yang sudah mereka lakukan.Mereka bekerja keras,sementara saya asik bersantai-santai.

Selalu saja membandingkan diri dengan orang lain sampai saya lupa membandingkan diri dengan diri sendiri.Membandingkan diri dengan diri sendiri?,ya,dengan diri sendiri.

Kenapa saya tidak membandingkan diri saya dengan diri sendiri?,padahal bila itu saya lakukan dari semenjka anak-anak mungkin saya akan lebih berhasil,atau minimal saya sudah maksimal dengan segala usaha dan do'a.Tapi semuanya tidak pernah saya lakukan dari dulu.

Saya lupa membandingkan diri teman-teman saya yang tidak pandai dengan diri mereka sendiri.Bagaimana jadinya kalau mereka tidak belajar,mungkin mereka akan dapat nilai yang lebih rendah.Sudah berjuang dengan belajar saja mereka mendapat nilai kecil,apalagi tidak belajar.Saya juga lupa membandingkan diri  teman-teman saya yang pintar dengan diri mereka sendiri.Apakah mereka akan tetap dapat nilai bagus saat mereka tidak belajar?.

Kenapa saya lupa membandingkan diri saya yang tidak belajar dengan saya yang belajar.Bisa dibayangkan bila saat kecil dulu saya rajin belajar,bisa saja saya mendapat nilai yang bagus,minimal mendekati nilai-nilai yang diperoleh anak-anak yang lebih pintar dari saya.Seharusnya saya harus membandingkan diri saya yang tidak belajar dengan diri saya yang belajar.Bila saja dari dulu saya rajin belajar,Insya Allah saya akan mendapatkan lebih daripada yang sudah saya dapatkan selama ini.

Sayangnya saya terlena,sehingga cuma bisa membandingkan diri saya dengan orang lain yang tidak lebih dari saya demi kesenangan sendiri.Saya lupa membandingkan diri dengan diri saya sendiri.Pantaslah dari dulu saya tak mau berusaha lebih keras untuk menggapai sesuatu yang lebih baik,sehingga hasil yang saya perolehpun tak lebih baik,dibandingkan jika saya berusaha dengan lebih giat lagi.