Jumat, 09 Agustus 2019

Mbah Raden Ardisela,Mbah Raden Arungan dan Nyi Raden Katijem

Mbah Raden Ardisela,Mbah Raden Arungan dan Nyi Raden Katijem

Mbah Raden Ardisela dan Mbah Raden Arungan adalah dua kakak beradik yang sama-sama putra dari Mbah Raden Demang Bratanata.Sebagai kakak dan adik,hubungan keduanya terbilang begitu dekat.Dari segi usia,usia keduanya terpaut cukup jauh dan diperkirakan lebih dari sepuluh tahun.Mbah Raden Arungan adalah anak kedua,sedangkan Mbah Raden Ardisela adalah anak kesepuluh dari sebelas bersaudara.Walau usia keduanya terpaut cukup jauh,namun hubungan keduanya terbilang dekat.

Bila Mbah Raden Ardisela bertempat tinggal di Karangsuwung dan Tuk Karangsuwung,maka Mbah Raden Arungan bertempat tinggal di Gebang.Hubungan kakak beradik ini sering dikisahkan oleh keturunan keduanya secara turun temurun.Lebih-lebih anak keduanya ada yang menikah,yaitu antara putri Mbah Raden Ardisela yang bernama Nyi Raden Aris dan anak Mbah Raden Arungan yang bernama Raden Rangga,yang di kemudian hari lebih dikenal dengan nama Raden Rangga Nitipraja.

Di dalam sebuah catatan kitab tua yang kebetulan selamat dari tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,terdapat kisah yang menjelaskan tentang kepergian cucu Mbah Raden Ardisela dan Mbah Raden Arungan yang bernama Raden Sulaeman beserta anak dari Raden Niti Atmareja kakaknya.Dalam catatan itu Raden Sulaeman pergi ke Gebang Udik.Kunjungan itu dilakukan untuk melayat seseorang yang disebut mama,yang diduga adalah paman dari Raden Sulaeman dan Raden Nitiatmareja,anak Mbah Raden Arungan yang meninggal dunia.

Selain dekat dengan kakaknya yang bernama Mbah Raden Arungan,Mbah Raden Ardisela juga diketahui dekat dengan kakak perempuannya yang bernama Nyi Raden Katijem.Bila Mbah Raden Arungan tinggal di Gebang,Nyi Raden Katijem tinggal tak jauh dengan Mbah Raden Ardisela di Tuk Karangsuwung.Keduanya tinggal di desa ini hingga akhir hayatnya.Keturunan dari keduanya banyak yang bertempat tinggal di desa Tuk Karangsuwung,Sindanglaut dan sekitarnya secara turun temurun hingga saat ini.