Rabu, 28 Agustus 2019

Kiai Layaman,Waliyullah yang Tawadhu

Kiai Layaman,Waliyullah yang Tawadhu

Ki Layaman dikenal sebagai seorang yang ahli dalam ilmu agama Islam dan seorang yang sakti mandraguna,sama seperti Buyut Muji ayahnya.Di kalangan masyarakat di sekitarnya saat itu,beliau dikenal sebagai seorang yang tawadhu.Ketawadhuan tersebut lakukan dalam kehidupannya sehari-hari.Hal inilah yang membuatnya dikenal sebagi seorang yang rendah hati dan tidak sombong.

Dalam bidang pekerjaan,Kiai Layaman tidak pernah mau  memandang sebelah mata pekerjaan apapun.Baginya semua pekerjaan adalah sama baiknya,yang penting pekerjaan itu halal.Sehingga walau beliau dikenal mempunyai kemampuan lebih dibanding orang kebanyakan pada umumnya,beliau memilih pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan yang tidak terlalu dianggap bergengsi di kalangan banyak orang.Kiai Layaman memilih pekerjaan sebagai pengurus kuda-kuda milik Kesultanan Kasepuhan Cirebon.Pekerjaan yang dulu dilakukan oleh ayahnya itu dilanjutkan olehnya tanpa rasa sungkan.

Sebagai seorang yang ahli dalam bidang agama dan dikenal sebagai orang sakti yang bisa mengobati aneka macam penyakit,Ki Layaman sebenarnya bisa saja  mendapatkan pekerjaan lain dan memperoleh uang lebih dari keahliannya itu.Kalau mau,beliau bisa saja memanfaatkan kemampuannya tersebut,sehingga beliau tak harus repot-repot bekerja sebagai pengurus kuda yang cukup menguras tenaga.

Kesempatan lain juga bisa diperolehnya,karena para iparnya termasuk orang-orang terpandang dan mempunyai jabatan yang baik di Kesultanan Cirebon.Namun walau kakak dan adik ipar Ki Layaman hampir semuanya mempunyai jabatan,tak sedikitpun beliau mau memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan pribadinya.Padahal jika mau,tentu sangat mudah baginya untuk melakukan hal tersebut.

Ketawaduan atau kerendah hatian memang begitu melekat pada diri Ki Layaman.Ketawadhuan ini  beliau terapkan dalam kehidupannya sehari-hari,termasuk dalam hal pekerjaan yang belum tentu bisa dilakukan oleh banyak orang pada umumnya.Karena ketawadhuannya ini,di kemudian hari akhirnya beliaupun dikenal sebagai seorang waliyullah yang tawadhu.