Raden Rangga Nitipraja,Sang Panglima Perang
Saat masih muda dan sebelum diangkat menjadi demang,Raden Rangga Nitipraja secara diam-diam juga suka melakukan perlawanan terhadap Penjajah Belanda.Hal ini beliau lakukan bersama-sama paman sekaligus mertuanya yaitu Mbah Raden Ardisela yang memang berpolitik seolah-olah mendukung pihak Belanda namun pada kenyataannya justru membenci dan melawan para penjajah tersebut.Hal ini dilakukan hingga beliau diangkat menjadi demang dan rangga atau setingkat wedana.
Dalam beberapa kali peperangan yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela dan Mbah Muqoyim sang pendiri Buntet Pesantren ketika melawan Penjajah Belanda,Raden Rangga Nitipraja seringkali tampil di depan.Hal ini tentu saja karena keberanian dan kecakapan Raden Rangga Nitipraja sebagai seorang yang berjiwa pemimpin.Beliau tidak takut mati karena bila mati dalam melawan penjajah maka surga balasannya.
Bekerja sebagai seorang Wedana atau Rangga yang sering kali bertemu dengan banyak orang,tentu saja membuat perjuangan Raden Rangga Nitipraja bukannya tanpa resiko.Hal ini karena beliau sudah dikenal banyak orang dan mudah dikenali,termasuk oleh pihak penjajah.Saat berperang beliau harus berhati-hati agar jati dirinya tidak diketahui oleh pihak musuh.
Semangat juang yang dimiliki oleh Raden Rangga Nitipraja ini memang tak lepas dari didikan Mbah Raden Arungan ayahnya,juga para leluhurnya yang memang selalu berjuang melawan penjajah.Semangat juang ini sudah ditanamkan oleh orangtua dan juga leluhurnya sejak kecil.Sebagian besar keluarga dan leluhurnya senantiasa berjuang melawan penjajah dan dikenal sebagai pejuang yang pantang menyerah.