Kamis, 01 September 2016

Persahabatan Mbah Raden Ardisela dan Raden Dikrama

Persahabatan Mbah Raden Ardisela dan Mbah Raden Dikrama

Semasa hidupnya Mbah Raden Ardisela yang bertugas sebagai pemimpin wilayah mempunyai banyak saudara dan juga teman.Beberapa saudara dan teman-temannya ada yang tinggal tak jauh dari tempat kediamannya,bahkan akhirnya ada juga yang menjadi besan karena pernikahan anak-anak mereka.
Tak hanya saudara-saudaranya yang dekat,teman-temannyapun begitu dekat dengan beliau,bahkan tak jarang karena kedekatan mereka tersebut satu sama lain tak ubahnya seperti saudara sendiri.

Selain Mbah Muqoyim yang tak lain sebagai guru dan juga sahabatnya,Mbah Buyut Jaha (Kiai Mas Khanafi) dan Pangeran Suryanegara sahabat sekaligus teman seperjuangannya,salah satu sahabat dekat Mbah Raden Ardisela lainnya adalah Mbah Raden Dikrama.Karena kedekatan antara Mbah Raden Ardisela dan Mbah Raden Dikrama ini,Keduanya tinggal tak berjauhan.Sama seperti sahabat lainnya,Mbah Raden Ardisela dan Mbah Raden Dikrama juga bersahabat erat dan saling bahu membahu dalam berjuang melawan penjajah.

Tak diketahui secara pasti asal-usul Raden Dikrama ini,ada yang mengatakan beliau berasal dari Aceh,namun ada juga yang berpendapat bila beliau berasal dari Demak atau Yogyakarta.Di kemudian hari,keturunan Mbah Raden Dikrama ini ada juga yang menikah dengan keturunan dari Mbah Raden Ardisela.

Selain dikenal sebagai sahabat dan juga orang kepercayaan Mbah Raden Ardisela,Mbah Raden Dikrama juga dikenal sebagai pembuat keris atau biasa disebut mpu.Beliau dilenal sebagai mpu keris yang handal.Keris buatan Raden Dikrama ini diyakini mempunyai kekuatan tertentu sehingga keris-keris buatannya ini tidak boleh digunakan sembarangan.Keris-keris buatan Raden Dikrama banyak diwariskan kepada anak cucunya,sedang keris buatannya yang dibuat untuk Mbah Raden Ardisela banyak diwariskan kepada anak dan keturunan Mbah Raden Ardisela sendiri.

Selain keris buatannya,salah satu peninggalan Mbah Raden Dikrama yang masih ada hingga sekarang adalah Sumur Jimat yang dulunya biasa digunakan untuk membasuh keris-keris buatannya sendiri tersebut.

Sebelum meninggal,Mbah Raden Dikrama ingin dimakamkan dekat dengan makam Mbah Raden Ardisela.Karena permintaannya disetujui,akhirnya hal ini diikuti juga oleh keturunannya yang lain.Akhirnya mereka banyak yang  dimakamkan di pemakaman Mbah Raden Ardisela,yang semula diniatkan sebagai pemakaman keluarga saja.Walau demikian,akhirnya hanya anak keturunan mereka yang menikah dengan keturunan Mbah Raden Ardisela saja yang boleh dimakamkan di dalam area pemakaman utama,hal ini mengingat pemakaman Mbah Raden Ardisela ini semula memang hanya untuk keluarga besar Mbah Raden Ardisela saja.