Sumur Jimat Tuk Karangsuwung
Selain sumber air Muara Bengkeng yang sudah dikenal dengan airnya yang dipercaya sebagai obat untuk berbagai macam penyakit dan aneka khasiat lainnya,ternyata di Desa Tuk Karangsuwung juga terdapat sumber air lain yang sudah cukup tua dan dipercaya mempunyai khasiat tertentu.Sumber mata air tersebut biasa disebut belik atau Sumur Jimat.
Letak Sumur Jimat ini berada di dekat perbatasan Desa Tuk Karangsuwung dan Desa Leuwidingding Kecamatan Lemahabang.Apabila dari Lemahabang,sumur ini letaknya sebelah kiri,hanya beberapa puluh meter saja dari perbatasan kedua desa tersebut.Sumurnya terletak di belakang rumah penduduk yang merupakan keturunan dari sang pembuat sumur tersebut,dekat sungai kecil yang dulu digunakan sebagai irigasi.
Sumur Jimat Tuk Karangsuwung sampai sekarang masih ada dan terpelihara dengan baik.Bentuk sumur ini tak berbeda dengan sumur-sumur lainnya,bulat dengan tembok bata yang disemen.Konon katanya baru beberapa tahun belakangan saja (setelah tahun 2000 M) sumur ini bisa ditembok seperti sumur-sumur lainnya,karena dulu selalu saja temboknya ambruk tanpa tahu sebabnya.
Orang yang mengambil air dari Sumur Jimat ini tak hanya datang dari Desa Tuk Karangsuwung saja,banyak juga orang dari luar desa yang mengambil air dari sumur ini.Air yang diambil ada yang digunakan untuk acara nujuh bulan,membuat aneka barang dari besi (pandai besi),mengobati penyakit,dan lain sebagainya.Mereka yang datang ada yang karena tahu dari mulut ke mulut,namun tak sedikit pula yang datang karena konon katanya mereka bermimpi untuk mengambil air dari Sumur Jimat ini.
Dahulu Sumur Jimat ini digunakan untuk aneka keperluan.Selain untuk keperluan sehari-hari juga biasa digunakan untuk menyiram keris yang dibuat oleh Mpu Keris yang bernama Mbah Raden Dikrama.Dan Mbah Raden Dikrama inilah yang diyakini sebagai orang yang membuat Sumur Jimat Tuk Karangsuwung ini.Mbah Raden Dikrama adalah seorang mpu yang merupakan sahabat sekaligus orang kepercayaan dari Mbah Raden Ardisela.