Kamis, 04 Agustus 2016

Politik Mbah Raden Ardisela Ketika Melawan Penjajah Belanda

Mbah Raden Ardisela (10)

Dalam berperang melawan Penjajah Belanda,cara yang digunakan oleh Mbah Raden Ardisela cenderung berbeda dengan Mbah Muqoyim dan Kiai Ardisela.Bila Mbah Muqoyim dan Kiai Ardisela terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya dan melakukan konfrontasi pada pihak penjajah,maka Mbah Raden Ardisela cenderung mengambil jalan yang lebih aman agar perlawanannya tidak terlalu kelihatan.

Secara langsung Mbah Raden Ardisela kelihatan tidak membenci dan tidak pula melawan penjajah.Hal inilah yang beliau perlihatkan pada para penjajah tersebut.Di balik semua itu sebenarnya beliau hanya berpura-pura mau bekerja sama dengan mereka,karena sebenarnya secara diam-diam beliau juga sering melakukan aneka perlawanan bersama para pejuang lainnya.

Karena politik Mbah Raden Ardisela yang berpura-pura mau bekerja sama dengan pihak penjajah inilah maka beliau tidak dijadikan target sasaran untuk dipenjarakan atau dibunuh.Tapi karena politik seperti ini pulalah yang membuat pihak musuh selalu gagal ketika hendak menangkap Mbah Muqoyim,karena Mbah Raden Ardisela sering kali tahu terlebih dahulu bila pihak Penjajah Belanda hendak menangkap guru sekaligus sahabat karibnya tersebut.

Berpura-pura bekerja sama dengan pihak musuh bukan berarti tanpa resiko,karena bila ketahuan tak hanya nyawa Mbah Raden Ardisela sendiri yang menjadi taruhannya,tetapi juga nyawa keluarganya.Tetapi untunglah,Mbah Raden Ardisela selalu berhasil menutupi jati dirinya dan juga sepak terjangnya dalam melawan penjajah.

Berjuang melawan penjajah memang mempunyai resiko yang besar,tetapi berjuang melawan penjajah adalah sebagai sebuah keharusan juga.Maka mau tidak mau Mbah Raden Ardisela tetap berjuang melawan para penjajah tersebut.Beberapa langkah yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela agar usahanya dalam berjuang ini tidak diketahui pihak penjajah adalah dengan mempunyai beberapa nama dan seringkali berpindah tempat ketika melakukan perlawanan pada penjajah tersebut.Dengan cara-cara tersebut pihak penjajah sering kali tidak menaruh curiga jika yang melakukan perlawanan pada mereka adalah Mbah Raden Ardisela.

Penjajah yang kejam,rakus,suka menindas rakyat,suka mengadu domba antara satu orang atau satu kelompok dengan yang lainnya,memang harus dikalahkan dengan politik yang tidak biasa juga.Hal ini juga yang dilakukan oleh Mbah Raden Ardisela,sehingga pihak penjajah tidak tahu jika Mbah Raden Ardisela sebenarnya terus melakukan perlawanan terhadap mereka secara diam-diam bersama para ulama,santri dan para pejuang lainnya.