Selasa, 02 Agustus 2016

Pertemuan Mbah Raden Ardisela dan Harimau Cimandung

Pertemuan Mbah Raden Ardisela dan Harimau Cimandung

Suatu saat Mbah Raden Ardisela yang menginjak usia dewasa pergi untuk beberapa lama dalam rangka mengasingkan diri (Uzlah) untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.Beliau pergi seorang diri tanpa ditemani oleh siapapun menuju ke arah Gunung Ciremai yang sekarang lokasinya berada di Kabupaten Kuningan.

Ketika tiba di sebuah tempat yang sunyi dan jauh dari lalu lalang manusia di Gunung Ciremai,Mbah Raden Ardisela duduk menyendiri sambil berzikir dan bertafakur.Hal ini beliau lakukan selama beberapa hari,tanpa merasa takut akan sesuatu apapun.Yang beliau takutkan bukan makhluk melainkan hanya Allah swt.

Setelah beberapa hari menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah swt,akhirnya Mbah Raden Ardisela harus kembali ke rumah orangtuanya.Dari sini beliau mendapatkan petunjuk untuk pergi ke sebuah tempat yang belum dihuni oleh masyarakat untuk dijadikan tempat tinggal dan juga sekaligus tempatnya untuk berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam.

Ketika hendak pulang,di perjalanan Mbah Raden Ardisela melihat ada seekor harimau atau macan yang sedang dalam kesulitan.Harimau  tersebut sedang terperangkap.Melihat kejadian  itu Mbah Raden Ardisela dengan segera membantu melepaskannya.Setelah lepas,harimau tersebut berlari meninggalkan Mbah Ardisela dan penghilang entah ke mana.

Beberapa lama kemudian harimau tersebut kembali menemui Mbah Raden Ardisela.Melihat itu Mbah Raden Ardisela menjadi heran.Ternyata harimau tersebut adalah jelmaan jin dan dia bisa bicara.Mbah Raden Ardisela yang kebingungan lalu bertanya mengapa harimau itu kembali untuk menemuinya.Sang harimau tersebut mengatakan jika orangtuanya meminta dia untuk mengabdi pada orang yang telah menolongnya.

Karena harimau tersebut memang ingin mengabdi,maka Mbah Raden Ardisela membiarkan saja ketika harimau tersebut menemaninya pulang.Dari sinilah persahabatan antara Mbah Raden Ardisela dan makhluk dari bangsa jin itu bermula.Harimau tersebut biasa dipanggil dengan sebutan Cimandung atau Macan Cimandung.