Pemakaman Tuk Lor Tuk Karangsuwung
Pemakaman Tuk Lor Tuk Karangsuwung adalah pemakaman yang sudah berusia tua.Ada yang berpendapat bila pemakaman ini adalah bekas petilasan atau bekas pesantren Mbah Muqoyim,namun ada juga yang berpendapat jika pemakaman ini adalah pemakaman yang sudah ada sejak sebelum Mbah Muqoyim dimakamkan di sini.
Pendapat yang mengatakan jika pemakaman Tuk Lor memang sudah ada sebelum Mbah Muqoyim dimakamkan di pemakaman ini diperkuat karena alasan desa yang berbatasan langsung dan usianya jauh lebih tua dari Desa Tuk Karangsuwung,yaitu Desa Lemahabang tidak mempunyai pemakaman yang lebih luas dari pemakaman Tuk Lor ini,padahal penduduk desa tersebut sejak dulu jauh lebih banyak dari penduduk Tuk Karangsuwung.Sejak dari dulu pula banyak warga desa tersebut yang dimakamkan di makam Tuk Lor ini.
Mbah Muqoyim memang pernah menetap di Tuk Karangsuwung dan Sindang Laut untuk beberapa lama,namun bukan di tempat yang sekarang ini dikenal sebagai Pemakaman Tuk Lor.Tempat tinggal dan pesantren yang didirikan oleh Mbah Muqoyim berada di dekat makam ini,tepatnya di sebelah utara makam.Mbah Muqoyim dan beberapa keturunannya sendiri banyak yang dimakamkan di Pemakaman Tuk Lor ini.Hal ini berlanjut hingga cucu Mbah Muqoyim.Setelah ada makam Gajah Ngambung Pesantren Buntet di masa Kiai Haji Abdul Jamil Bin Kiai Mutaad,maka tak ada lagi keturunan Mbah Muqoyim dari Pesantren Buntet yang dimakamkan di Pemakaman Tuk Lor ini.
Sebelum makam Gajah Ngambung Buntet dibuka,para ulama atau keluarga Buntet Pesantren yang meninggal biasanya akan dimakamkan di pemakaman Tuk Lor ini.Sebagian jenazah ada yang sudah dimandikan dan disholatkan di Buntet,namun tak sedikit pula yang dimandikan dan disholati di Tuk Karangsuwung.Tujuan orang yang tidak mempunyai keluarga yang dimakamkan di pemakaman Tuk Lor apabila berziarah ke tempat ini adalah berziarah ke makam Mbah Muqoyim.